Ibu Bunuh Anak Kandung di Kupang, Benturkan Kepala Bocah 2 Tahun hingga Kejang Lalu Tewas

Seorang ibu bunuh anak kandung dengan cara benturkan kepala korban berulang kali. Korban berinisial DQ masih berusia dua tahun.

Kompas.com/ERICSSEN
Ilustrasi - penganiayaan bayi. Ibu Bunuh Anak Kandung di Kupang, Benturkan Kepala Bocah 2 Tahun hingga Kejang Lalu Tewas. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Seorang Ibu Bunuh Anak Kandung dengan cara benturkan kepala korban berulang kali.

Korban berinisial DQ masih berusia dua tahun.

Sang ibu di KupangAdriana Lulu Djami alias Ina (33), tega aniaya anaknya hingga tewas pada Selasa (31/12/2019).

Hal itu lantaran DQ kencing di kasur.

Ina lalu tega membentur-benturkan kepala putrinya hingga berujung kematian.

Anak Bunuh Ibu Kandung, Keluarga Cuma Bisa Menonton Saat Kejadian Berlangsung tapi Tak Bisa Menolong

Cerita Ustaz Abdul Somad Naik Moge di Padang, Ini Alasannya Tak Lambaikan Tangan ke Jamaah

Cari Janda, Turis Asing Tetapkan Minimal Berusia 35 Tahun, Muncikari Buka Suara

Viral Video Pria Berjaket Loreng Terobos Mapolda NTB Tantang Polisi Tembak Dirinya

Ina ditangkap saat akan menguburkan anaknya di tanah yang ia gali sendiri.

Berikut, fakta-fakta kasus Ibu Bunuh Anak Kandung.

1. Sempat berikan napas buatan

Kabid Humas Polda NTT Kombes Johannes Bangun mengungkapkan, sehari setelah Ina membentur-benturkan kepala anaknya, DQ sempat panas dan kejang.

Ina yang panik melihat DQ kejang berupaya memberikan napas buatan.

Namun, nyawa DQ akhirnya tak tertolong.

Mengetahui DQ tak bernyawa, Ina kemudian menghubungi suaminya.

2. Gali kuburan anaknya

Suaminya tiba di rumah mereka di Kelurahan Liliba, Kecamatan Oebobo, Kupang sekitar pukul 18.00 Wita.

"Karena kondisi korban sudah meninggal dunia, suaminya sempat mensalatkan jenazah korban," katanya.

Suaminya kemudian menyuruh Ina menguburkan putrinya.

Ina pun pergi ke lokasi penghijauan Penfui.

Ia menggali sendiri kuburan anaknya.

Penggalian dilakukan menggunakan besi dan serok penggorengan.

Hal itu dilakukan sekitar pukul 21.00 Wita.

3. Ditangkap anggota TNI AU

Seusai menggali kuburan sedalam kurang lebih 20 centimeter, Ina kembali ke rumah.

Ia membawa DQ dengan sepeda motor.

Hal itu dilakukan dengan cara menggendong putrinya di bagian depan.

Belum sempat menguburkan anaknya, pelaku ditangkap oleh aparat TNI Angkatan Udara (AU) Kupang.

Ina pun diserahkan ke Polres Kupang untuk diproses secara hukum.

4. Kencing di Kasur

Peristiwa nahas itu bermula saat DQ yang masih dua tahun kencing di kasur pada Selasa (31/12/2019).

Melihat hal itu, Ina marah.

Ia lalu membenturkan kepala putrinya berulang-ulang.

"Akibatnya, korban mengalami luka pada bagian kepala," katanya.

Kondisi DQ kian memburuk pada keesokan harinya.

DQ mengalami panas dan kejang hingga nyawanya tak tertolong.

5. Sempat terlibat cekcok dengan suami

Menurut polisi, sebelum penganiayaan terjadi, Ina sempat terlibat cekcok dengan suaminya, Suhendi (39).

Percekcokan lantaran persoalan ekonomi.

Ina diketahui merupakan istri kedua Hendi.

Mereka menikah siri pada 25 Oktober 2016.

Ina diketahui mengalami depresi.

"Menurut keterangan pelaku Adriana, bahwa pelaku mengalami depresi," ujar Johannes Bangun,

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Kasus Ibu Bunuh Anak Kandung di Kupang kini ditangani pihak kepolisian.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved