Presenter Callista Wijaya Minta Bantuan Jokowi dan Erick Thohir, Uangnya Tersangkut di Jiwasraya
Uang sebesar Rp1,5 miliar itu ia ikutkan dalam program JS Proteksi Plan, salah satu produk bancassurance Jiwasraya.
Penulis: Romi Rinando | Editor: wakos reza gautama
Usaha yang ia jalankan juga terganggu karena sedianya uang tersebut akan ia jadikan untuk tambahan modal.
"Padahal uang itu sudah direncanakan untuk banyak hal termasuk untuk biaya berobat ibu saya dan modal usaha lainnya. Sekarang jadi berantakan akibat permasalahan Jiwasraya ini yang sebelumnya sangat kita percayai sebagai salah satu produk investasi BUMN yang diawasi oleh OJK," keluhnya.

Menggadu Pada Erick Tohir dan Jokowi
Tidak adanya kejelasan kapan tepatnya uang miliknya akan dicairkan, membuat Callista skeptis.
Di akun instagramnya, ia mengadu kepada Menteri BUMN Erick Tohir hingga Presiden Joko Widodo agar kasus Jiwasraya bisa segera dibereskan karena ia tak kunjung mendapat kejelasan .
"Tolong kepada Pak Erick Tohir dan Pak Jokowi untuk segera diselesaikan permasalahan investasi milik BUMN ini. Karena sudah lewat satu tahun JSPP saya belum bisa dicairkan pokoknya," tulis Callista dengan memention akun milik Erick Tohir dan Joko Widodo.
"BTN sebagai pihak yang menawarkan asuransi ini juga tidak bisa bertanggungjawab," imbuhnya.
Sedihnya lagi, selain ikut program JS Proteksi Plan, Callista juga ikut program asuransi pendidikan untuk anaknya di Jiwasraya.

"Udah jalan empat tahun, senilai Rp 245 juta," katanya.
Callista berharap pemerintah dapat segera menyelesaikan permasalah tersebut. Sebab, masih banyak nasabah lainnya yang bernasib sama dengannya dan hanya mendapatkan janji-janji tanpa ada kepastian.
"Intinya meminta bantuan Pak Erick dan pak Jokowi untuk segera diselesaikan. Jangan JS cuci tangan aja," harapnya.
Selain Callista, sejumlah nasabah lainnya sudah mencoba ingin bertemu dengan Erick Tohir di kantornya.
Mereka ingin mengadu dan meminta agar menteri bisa memberikan jalan keluar atas permasalahan yang mereka hadapi.
Perusahaan asuransi Jiwasraya memastikan pembayaran kewajiban sebesar Rp 12,4 triliun yang dijanjikan pada Desember 2019 tak bisa terlaksana.
Hal ini disampaikan Hexana Tri Sasongko selaku Direktur Utama Jiwasraya.