Tribun Bandar Lampung
Beberapa Daerah di Lampung Akan Diguyur Hujan Mulai Sore, BMKG: Waspada Hujan Lebat Disertai Petir
BMKG Lampung memprediksi cuaca di beberapa daerah di Provinsi Lampung, Sabtu (4/1/2019).
Sigit menyesalkan rendahnya akurasi data BMKG dalam memprakirakan potensi banjir sehingga menyebabkan kurangnya antisipasi pemerintah dan warga.
Hal itu diperparah dengan tidak berjalannya early warning system bencana banjir, sehingga banyak warga yang terjebak dan ketidaksiapan pemerintah menangani bencana sehingga lambannya proses evakuasi dan distribusi bantuan, khususnya makanan, pakaian dan obat-obatan.
"Ini bukan pertama kali terjadi. Tahun lalu BMKG juga melakukan kesalahan prediksi tsunami di Selat Sunda. Akibatnya banyak korban jiwa" katanya.
Seharusnya, sebagai lembaga Negara yang menyiapkan dan menganalisa data iklim menurut Sigit, BKMG bisa membuat prediksi yang akurat terlebih kita berada di daerah bencana.
"Bagaimana bisa mewujudkan BMKG berkelas dunia demi menuju Indonesia selamat dan menjadi rujukan masyarakat internasional kalau datanya saja sering tidak akurat," pungkas Sigi.
Banjir Bisa Diprediksi
Ahli Tata Kota, Yayat Supriyatna menyebut banjir yang melanda DKI Jakarta dan sekitarnya sebenarnya sudah bisa diprediksi kemunculannya.
Yayat menegaskan seluruh elemen masyarakat harus mempelajari ilmu langit atau ilmu mengenai cuaca agar kelak bisa lebih bersiap jika banjir melanda.
Dilansir Tribunnews.com, hal ini diungkapkan Yayat dalam tayangan Breaking News unggahan YouTube Talk Show tvOne, Rabu (1/1/2020).
Sejak awal, Yayat menegaskan, prakiraan cuaca sudah menyebut bahwa curah hujan cukup tinggi di wilayah Jakarta.
"Ini menarik, sebetulnya kita belajar ilmu langitnya dulu. Ramalannya sudah menunjukkan intensitas curah hujan cukup tinggi," ujar Yayat.
Yayat menyebut, jika terjadi hujan lebat di Jakarta dengan intensitas curah hujan tertentu selama dua jam saja maka sudah bisa dipastikan akan banjir.
Ia menyebut prakiraan itu sudah terbukti di akhir tahun 2019 lalu di mana hujan lebat terjadi di Jakarta dan menyebabkan jalanan tergenang.
"Sebetulnya harus ada memahami fakta terlebih dahulu, Jakarta di intensitas 50-100 dalam kategori hujan lebat durasi dua jam saja itu sudah tergenang," kata Yayat.
"Kita belajar dua minggu yang lalu, 19 titik jalan tergenang sama sekali," sambungnya.