Sekkot Nyaris Adu Jotos dengan Mantan Anggota DPRD Samarinda di Kafe, Waktu Rekam Video Terungkap

Terlihat dalam video, mereka nyaris adu jotos. Sekkot Samarinda Sugeng Chairuddin bahkan ditunjuk-tunjuk dan nyaris dipukul.

istimewa via kompas.com
Tangkapan layar video ricuh antara mantan Anggota DPRD Samarinda dan sejumlah pejabat Pemkot. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Ketegangan antara pejabat Pemkot Samarinda dan sejumlah mantan Anggota DPRD Samarinda, terekam video dan menjadi viral.

Terlihat dalam video, mereka nyaris adu jotos.

Sekretaris Kota (Sekkot) Samarinda Sugeng Chairuddin bahkan ditunjuk-tunjuk dan nyaris dipukul.

Sebagian lain melerai amukan para mantan anggota dewan tersebut.

Terdengar pecahan kaca, entah gelas atau piring.

2 Wanita Adu Jotos, Seorang Pria Tewas Tertusuk Pecahan Botol di Leher

Nenek 82 Tahun Adu Jotos hingga Lawannya Babak Belur, Meja sampai Patah buat Pukul Penyusup

Viral Video Dua Pria Adu Jotos dengan Anggota Polisi, Dipicu Tak Terima Mobilnya Dipepet

Hal itu disertai dorongan kursi meja.

Suasana tampak tegang.

Video itu terekam pada Oktober 2019 di sebuah kafe Jalan Juanda, Samarinda, Kalimantan Timur.

Namun, video nyaris adu jotos itu baru tersebar luas sejak Minggu (5/1/2020).

Hingga kini, video itu jadi sorotan jagat maya di Kaltim.

Dalam video itu, tampak hadir Ketua DPRD Samarinda, Siswadi.

Ada juga Sekkot Samarinda, Sugeng Chairuddin; Kepala Bapeda Samarinda, Ananta Fathurrozi; dan beberapa pejabat lain di lingkungan pemkot; serta sejumlah mantan Anggota DPRD Samarinda periode lalu.

Saat ribut, mereka masih menjadi Anggota DPRD aktif.

Usut punya usut, keributan dipicu karena usulan kegiatan atau pokok pikiran hasil reses dicoret pada pembahasan APBD Perubahan 2019.

"Banyak pokok pikiran yang dicoret," kata mantan anggota Komisi III DPRD Samarinda, Saiful, saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (6/1/2020).

Dalam video tersebut, Saiful juga terekam. 

Saiful mengatakan, para anggota DPRD yang ribut sudah mengajukan usulan proyek atau kegiatan itu setahun sebelumnya, atau pada 2018 di pembahasan anggaran 2019.

Artinya, kata dia, para Anggota DPRD periode lama masih memiliki usulan kegiatan tersebut.

Kemarahan itu, menurut, Saiful bermula saat sejumlah anggota mengonfirmasi alasan pencoretan ke Sekkot, Ketua DPRD, bahkan Wali Kota Samarinda.

Namun, jawaban ketiganya tak sinkron.

"Semacam dipingpong."

"Itu yang bikin mereka emosi."

"Sementara, pokok pikiran itu kan punya dasar hukum," kata Saiful.

Lagi pula, kata Saiful, usulan kegiatan itu sudah melalui Musyawarah Rencana Pembangunan Daerah (Musrenbang) di setiap kecamatan.

Namun, kegiatan-kegiatan tersebut tiba-tiba hilang atau dicoret begitu masuk ke dinas dan Bappeda.

"Karena itu banyak dewan protes."

"Kalau dicoret apa alasannya, tak dijelaskan pemerintah kota," jelasnya.

Sementara itu, Sugeng Chairuddin enggan mengomentari video tersebut.

Ia beralasan sedang sakit.

"Saya tidak enak badan."

"Kalau mau wawancara yang lain saja."

"Itu sudah lama, nanti ribut lagi," katanya.

Dikonfirmasi terpisah, Ketua DPRD Samarinda Siswadi mengaku tak tahu penyebab ricuh.

Dirinya mengaku, pertemuan tersebut bersifat nonformal.

"Saya juga nggak tahu."

"Itu ngumpul-ngumpul aja," kata Siswadi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Sekkot dan sejumlah pejabat di Samarinda terekam video nyaris adu jotos dengan mantan Anggota DPRD Samarinda di sebuah kafe.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved