Doa Selamat dari Kedengkian, Tata Cara dan Waktu yang Tepat Baca Doa Selamat dari Kedengkian

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID – Dengki merupakan sifat tercela, dengki atau hasad adalah merasa iri kepada orang lain atas nikmat atau kebahagiaan yang diberikan oleh Allah SWT, kepada orang lain. Dengki bisa disebut juga perasaan marah atau benci terhadap segala sesuatu yang baik yang dilihatnya pada diri orang lain. Lalu, apa bacaan doa selamat dari kedengkian dan waktu yang tepat serta bagaimana tata cara membacanya?

Ustaz Bitoh Purnomo Lc.MA selaku Dosen UIN Raden Fatah mengatakan doa selamat dari kedengkian terdapat dalam surah Al-Hasyr ayat 10.

“Kedengkian merupakan salah satu sifat yang paling dibenci oleh Allah dan merupakan sifat tercela di mana seseorang memiliki rasa iri hati kepada orang lain,” kata Ustaz Bitoh Purnomo (Minggu, 6/1/2020).

Dikisahkan dalam Al-Qur’an bahwa Allah mencantumkan doa kaum Muhajirin, Ansar, dan orang-orang yang mengikuti kebaikan.

Walaupun kita yang empat belas abad sesudah Nabi ini, masuklah juga dalam golongan orang-orang yang datang sesudah mereka.

• Doa untuk Memudahkan Mata Pencaharian, Manfaat, Waktu yang Tepat dan Tata Cara Doanya

• Doa Keluar Rumah, Manfaat, Tata Cara dan Waktu yang Tepat Membaca Doa Keluar Rumah

• Doa Mensyukuri Nikmat, Manfaat, Waktu dan Tata Cara Doa Mensyukuri Nikmat

• Doa Memohon Agar Terhindar dari Neraka Jahanam, Manfaat, Anjuran Rasul dan Tata Cara

Meskipun jarak sudah sejauh itu, namun jiwa ini masih terasa amat dekat, sehingga dibuktikan dengan doa ini.

Oleh sebab mereka telah lebih dahulu beriman kepada Allah dan RasulNya.

Tuhan memberi ampun kepada kami kalau ada kesalahan kami bersamaan juga hendaknya dengan ampunan yang Engkau berikan kepada orang-orang yang beriman lebih dahulu.

Dan dengki itu adalah penyakit yang paling berbahaya bagi rusaknya iman dalam jiwa orang yang pendengki.

Berikut, bacaan doa doa selamat dari kedengkian dalam arab, latin dan artinya:

رَبَّنَا ٱغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَٰنِنَا ٱلَّذِينَ سَبَقُونَا بِٱلْإِيمَٰنِ وَلَا تَجْعَلْ فِى قُلُوبِنَا غِلًّا لِّلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ رَبَّنَآ إِنَّكَ رَءُوفٌ رَّحِيمٌ

Rab banagfir lanaa wali ikwaa ninal lazina sabaquunaa bil imaani wa laa tajal fi quluubinaa gilal lil lazina aamanu rab banaa in naka rauufur rahim

Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan dosadosa saudara-saudara kami yang telah mendahului kami dengan membawa iman, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman. Ya Tuhan kami, sungguh Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang (QS. Al-Hasyr 10).

Simak juga, waktu yang tepat membaca doa selamat dari kedengkian?

Ustaz Bitoh Purnomo menjelaskan bahwa waktu yang tepat untuk membaca doa tersebut adalah ketika kita sudah merasa bahwa ada orang yang merasa iri kepada diri kita.

"Ketika kita sudah melihat sifat sifat iri dari seseorang maka membaca Doa selamat dari kedengkian yang terdapat dalam surah Al-Hasyr ayat 10," ujar Ustaz Bitoh Purnomo.

Bagaimana tata cara baca doa selamat dari kedengkian?

Adapun tata cara membaca Doa selamat dari kedengkian yang utama yaitu dalam keadaan suci, seperti yang dijelaskan Ustaz Bitoh Purnomo.

1. Dalam keadaan suci.

2. Dianjurkan menghadap kiblat.

3. Mengangkat kedua tangannya dengan telapak tangan terbuka di depan dada, tepatnya di pertengahan dada.

4. Memuji Allah dan bershalawat kepada Rasulullah.

5. Membaca doa-doa

Bagaimana cara menghindari sifat dengki?

Sifat Dengki atau Hasad juga bisa kita hindari, berikut adalah cara menghindari sifat hasad.

Berikut cara Menghindari Sifat Dengki, seperti yang dijelaskan Ustaz Bitoh Purnomo, yaitu sebagai berikut.

1. Selalu mengingat kebesaran Allah Swt.

2. Banyak Beribadah.

3. Banyak Bersyukur.

4. Menyadari Kesia-siaan Hasad.

5. Memelihara Sifat Rendah Hati.

6. Rajin Membantu Orang Lain.

7. Menumbuhkan Rasa Saling Menghormati.

8. Tumbuhkan Perasangka Baik.

9. Rajin Bersilaturrahmi.

10. Dahulukan Kepentingan Umum.

Demikian penjelasan doa selamat dari kedengkian dan waktu yang tepat serta tata cara membacanya.(tribunlampung.co.id/resky mertarega saputri)