PLN UID Lampung

Wajah Baru Nusakambangan, Warga Binaan Makin Berdaya dengan FABA

Warga binaan Lapas Nusakambangan mampu hasilkan produk konstruksi bernilai ekonomi melalui pengolahan abu sisa pembakaran batu bara menjadi FABA.

Dokumentasi PLN
HASILKAN FABA - Warga binaan Lapas Nusakambangan mampu hasilkan produk konstruksi bernilai ekonomi melalui pengolahan abu sisa pembakaran batu bara menjadi FABA. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Bandar Lampung - Warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, menjadi penggerak roda perekonomian dengan keterampilan baru. 

Mereka mampu menghasilkan produk konstruksi bernilai ekonomi melalui pengolahan abu sisa pembakaran batu bara menjadi Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Adipala. 

FABA yang sebelumnya dipandang sebagai limbah tanpa nilai kini berubah menjadi sumber penghidupan baru. 

Melalui workshop FABA yang memanfaatkan lahan tidur di Pulau Nusakambangan, warga binaan dibekali keterampilan mengolah limbah menjadi produk seperti batako, paving block, roaster, hingga buis beton.

Kolaborasi Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) dengan PT PLN (Persero) tersebut menjadi bagian dari transformasi lembaga pemasyarakatan, dari citra “penjara menakutkan” menjadi pusat pemberdayaan yang memberi bekal nyata untuk membangun kehidupan produktif pascapembinaan.

Salah seorang warga binaan Lapas Terbuka Nusakambangan Kevin Ruben Rafael menyampaikan rasa syukur atas hadirnya workshop pengelolaan FABA dari PLN.

"Ini sangat membantu kami sebagai warga binaan, karena menambah ilmu pengetahuan. Nanti, ketika kami keluar, ilmu ini bisa bermanfaat bagi kehidupan kami di masyarakat," ujar Kevin.

HASILKAN FABA - Warga binaan Lapas Nusakambangan 567678
HASILKAN FABA - Warga binaan Lapas Nusakambangan mampu hasilkan produk konstruksi bernilai ekonomi melalui pengolahan abu sisa pembakaran batu bara menjadi FABA.

Hal senada diungkapkan warga binaan Lapas Nirbaya Nusakambangan, Listianto, yang merasakan langsung manfaat program ini.

“Alhamdulillah, sekarang saya bisa mengikuti program ini. Saya ingin mandiri, saya ingin kembali ke masyarakat dengan menjadi yang lebih baik lagi,” ujarnya.

Menteri Imipas Agus Andrianto menyampaikan apresiasi atas kontribusi PLN dalam program pelatihan yang berfokus pada pemberdayaan warga binaan.

“Program ini merupakan model pelatihan kerja yang sedang kami galakkan untuk mempersiapkan warga binaan agar siap kembali ke masyarakat,” ujarnya saat meninjau Workshop Pengelolaan FABA di Lapas Nusakambangan, Selasa (9/9/2025).

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyatakan, pemanfaatan FABA menjadi produk bernilai guna tinggi dapat menciptakan peluang ekonomi sirkuler sekaligus menghadirkan solusi nyata bagi lingkungan.

“Kami bangga, warga binaan Lapas Nusakambangan berhasil memanfaatkan limbah menjadi komoditas produktif. Kegiatan ini juga menciptakan lapangan kerja, memberi dampak positif bagi masyarakat, serta menghasilkan produk berkualitas dengan harga kompetitif,” ujar Darmawan.

Baca juga: 109 Mahasiswa ITPLN Resmi Bergabung dalam Program Ikatan Kerja PLN

Baca juga: PLN UP3 Pringsewu Dukung Pertumbuhan Pariwisata Lewat Penguatan Listrik Sektor Perhotelan

Saat ini, workshop FABA di Nusakambangan dilengkapi dua unit mesin yang mampu memproduksi hingga 2 juta paving block dan 1 juta batako setiap tahun. Jika kapasitas ini berjalan optimal dan produk mulai dipasarkan, workshop berpotensi menghasilkan omzet hingga Rp5,4 miliar per tahun.

Darmawan menyampaikan bahwa sebanyak 30 warga binaan telah aktif dan terampil memproduksi olahan FABA. Ia optimistis jumlah tersebut akan terus bertambah seiring pendampingan dan bimbingan yang berkelanjutan.

Sumber: Tribun Lampung
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved