Mahasiswa Unsri Dengar Auman Harimau di Lokasi Penelitian Kampus, Rektorat Minta Mahasiswa Waspada

Ia berharap pihak berwenang dapat mengambil langkah untuk mengatasi keberadaan hewan itu jika menang benar ada. "Khawatir kak, apalagi fakultas pertan

Penulis: Romi Rinando | Editor: Reny Fitriani
(Wikimedia Commons via greeners.co)
Ilustrasi - Mahasiswa Unsri Dengar Auman Harimau di Lokasi Penelitian Kampus, Rektorat Minta Mahasiswa Waspada 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID -  Rektorat Universitas Sriwijaya (Unsri) meminta mahasiswa waspada terkait adanya penampakan hewan buas Harimau yang dikabarkan tengah berada di lingkungan kampus. 

Menurut Pembantu Rektor 3 Unsri Zulkarnain menghimbau agar mahasiswa tidak beraktivitas di lokasi yang diduga ada keberadaan hewan buas tersebut.

"Kami sudah berkoordinasi dengan pihak BKSDA Sumsel untuk memeriksa kebenaran kabar tersebut," katanya.

Mahasiwa Unsri  yang berada di kampus Indralaya, Ogan Ilir, Sumatera Selatan dibuat geger adanya kabar keberadaan harimau di wilayah kampus mereka.

Kabar ini beredar lantaran ada salah satu mahasiswa yang mengaku mendengar auman harimau saat sedang melakukan praktek pertanian di arbotreum yang ada di bagian belakang kampus tersebut beberapa hari lalu.

Selain dari cerita mahasiswa, petugas kebun di wilayah kampus Unsri juga mengaku melihat hewan belang seukuran kambing yang diduga harimau.

Kompas.com mencari konfirmasi mengenai kabar menggegerkan di kampus Unsri tersebut. Cerita mahasiswa dan petugas kebun Kepala Kebun Riset Pertanian Fakultas Pertanian Unsri Umar Harun yang dikonfirmasi via telepon Kamis (9/1/2020),  membenarkan adanya berita tersebut.

Sulis Dimangsa Harimau, Bupati Perintahkan Tangkap Hidup / Mati: Lindungi Manusia daripada Penjahat

Warga Muara Enim Bertemu Harimau di Kebun, Hanya Bisa Berkata Ini

Petani Kopi Lolos dari Terkaman Harimau Usai Adu Tatapan Mata, Katemin: Kau Jangan Ganggu Aku!

Ia mengatakan, dirinya memang mendapat laporan dari salah seorang mahasiswa yang mendengar suara auman harimau di lokasi arboretum saat tengah melakukan penelitian.

Ia juga sudah menginstruksikan petugas kebun bersama pihak keamanan untuk memeriksa kebenaran adanya keberadaan binatang buas tersebut.

Namun kepastian keberadaan harimau itu masih diragukan. "Memang benar ada informasi itu namun kebenarannya masih timbul tenggelam," katanya.

Muhammad Fatwa, salah seorang mahasiswa fakultas pertanian, mengaku sudah mendengar kabar tentang rekan mereka yang mendengar auman suara harimau.

Fatwa sendiri mengaku sangat khawatir jika memang benar-benar ada hewan buas jenis harimau di dalam lingkungan kampus Unsri Indralaya.

Ia berharap pihak berwenang dapat mengambil langkah untuk mengatasi keberadaan hewan itu jika menang benar ada.

"Khawatir kak, apalagi fakultas pertanian yang paling dekat dengan lokasi mahasiswa mendengar auman tersebut.

Kami mohon segera dilakukan tindakan jika memang benar harimau itu ada," katanya

Kampus Unsri

Kampus Universitas Sriwijaya (Unsri) Indralaya, Ogan Ilir, Sumatera Selatan. (KOMPAS.com/AMRIZA NURSATRIA HUTAGALUNG)

Sebelumnya Balai Konservasi Sumber Daya Alam ( BKSDA), Sumatera Selatan membantah isu terkait munculnya harimau di Ogan Ilir yang saat ini telah meresahkan masyarakat.

Kepala BKSDA Sumsel Genman Suhefti Hasibuan mengatakan, mereka telah melakukan pengecekan di lokasi yang disebut munculnya harimau. Dari hasil pemantauan di lapangan, petugas tak menemukan satupun jejak harimau di tempat tersebut.

"Setelah cek jejak satwa, anggota hanya menemukan jejak babi hutan sedangkan jejak harimau tidak ditemukan," kata Genman, Senin (6/1/2019). Genman melanjutkan, Kabupaten Ogan Ilir (OI) sangat jauh dari lokasi kantong harimau di mana jaraknya mencapai 90 kilometer.

Selain itu, kawasan Ogan Ilir pun selama ini tak pernah satu kali pun ada konflik antara harimau dan warga. "Belum ada laporan ada ternak atau pun warga yang berkonflik dengan harimau di daerah itu," ujarnya.

s

Jejak harimau palsu yang ditemukan BKSDA Seksi Konservasi Wilayah II Lahat, Sumatera Selatan. Banyaknya jejak palsu tersebut saat ini membuat warga resah.(ISTIMEWA/BKSDA Seksi Konservasi Wilayah II Lahat)

Meski demikian, Genman mengimbau kepada warga untuk melaporkan kepada BKSDA jika melihat satwa yang dilindungi dan tidak melukai hewan tersebut.

"Tetapi kami tetap meminta Kades agar tidak mengganggu satwa liar dilindungi bila bertemu masyarakat dan segera lapor ke BKSDA," kata dia.

Cerita warga lihat harimau Diberitakan sebelumnya, warga di Kabupaten Ogan Ilir, tepatnya di Desa Serikembang Kecamatan Muara Kuang mengaku melihat dua ekor harimau.

Kepala Desa Serikembang Badarudin yang dikonfirmasi via telepon Kamis (2/1/2020) mengatakan, keberadaan harimau itu pertama terlihat pada hari Selasa malam (31/12/2019) di kebun jeruk milik Ustad Mukminin.

Saat itu Ustad Mukminin bersama istrinya sedang sedang berada di pondok kebun jeruk miliknya.

Ketika istrinya menyenter ke luar ke arah kebun jeruk milik mereka menggunakan lampu senter, ia melihat seekor harimau yang masih kecil sedang duduk di tanah tertelungkup.

Oleh istrinya kebedaraan harimau itu diceritakan ke suaminya Ustad Mukminin. Malam berikutnya, Rabu (1/1/2020), Ustad Mukminin pergi sendiri ke kebun miliknya.

Malam itu giliran Ustad Mukminin yang melihat keberadaan harimau itu, namun kali ini ukurannya lebih besar seperti kambing dewasa berjumlah dua ekor. (Artikel ini telah tayang di Kompas.com)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved