Ayahnya Dibunuh Ibu Tiri, Anak Hakim Jamaludin Masih Ragu

Kecurigaan yang pertama adalah posisi ayahnya yang ditemukan tewas di barisan kedua mobil pribadinya

Editor: taryono
tribun medan
Ayahnya Dibunuh Ibu Tiri, Anak Hakim Jamaludin Masih Ragu 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Kenny Akbari Jamal, putri sulung Hakim Jamaludin mengaku syok saat tahun ibu tirinya adalah otak pembunuhan ayahnya.

Dilansir dari Tribun Medan, Kenny Akbari mengaku sejak awal sudah curiga dengan kematian ayahnya.

Kecurigaan yang pertama adalah posisi ayahnya yang ditemukan tewas di barisan kedua mobil pribadinya.

Kenny mengaku sempat mempertanyakan kemana orang yang duduk di bangku barisan depan mobil tersebut.

"Kalau pertama sih, syok aja sih. Pertama kan katanya Abu ( Jamaludin) melanggar (kecelakaan) gitu kan. Awalnya bingung, kalau melanggar kok posisi mayatnya di bangku nomor dua, bagus telentang gitu kan. Makanya aku bingung, mana ada orang kecelakaan kayak gini. Terus, gimana orang di depan kalau memang kecelakaan," ujarnya, Kamis (9/1/2020).

Ia sempat menduga kematian sang ayah disertai motif lain seperti perncurian.

Terkuak Orang Pertama yang Sudah Curiga Istri Hakim Jamaluddin Terlibat Pembunuhan Suaminya

Hakim PN Medan Jamaluddin Dibunuh, Anak Tak Mengerti Alasan Sang Ibu Tega Habisi Nyawa Ayahnya

Jaksa KPK Disebut Manfaatkan Media, Begini Kata Majelis Hakim

Motif Cinta Segitiga, Hakim Jamaluddin Dibunuh Istri Sambil Tidurkan Anak

"Dari situ (kecurigaan tersebut) aku berasumsi ini sih bukan cuman kecelakaan namun sudah ada motif lain kayak gitu kan, entah pencurian kayak gitu kan atau segala macam gitu," tambahnya.

Kebingungan Kenny semakin bertambah saat ibu tirinya mengeluarkan pernyataan yang tidak sesuai kenyataan.

"Pas bunda kasih keterangan, bunda juga dimintai keterangan juga kan, aku bingung sih, kenapa keterangan bunda nggak sinkron gitu. Sama kenyataan, berbeda semua yang dia omong kayak gitu," terang Kenny.

"Di situ sebenarnya sudah curiga, kok bunda omongnya gitu ya. Aneh ya, tapi mungkin walaupun gitu kan, dia juga tetap ibuku. Maksudnya, tetap positif thinking," ungkap Kenny.

Kenny mengatakan pertama kali mengetahui ayahnya tewas saat ia pulang ke rumahnya sekitar pukul 14.00 WIB.

“Sekitar pukul 18.00 WIB, datang tetangga, polisi dan lurah. Aku kebangun dan terkejut karena ramai orang. Polisi mempertanyakan pakaian dan waktu pergi Hakim PN Medan dari rumah. Tetapi saya jawab enggak tau karena baru pulang jam 2 siang," jelas Kenny Akbari dilansir dari Tribun Medan.

Ia kemudian diberitahu bahwa ayahnya telah meninggal.

"Saat itu aku sendirian enggak ada (orang di rumah)," ungkap Kenny Akbari.

Kenny juga mengaku curiga saat sang bunda mengatakan bahwa ponsel ayahnya sempat mati dan tak bisa dihubungi.

Padahal hal tersebut sangat jarang dilakukan ayahnya.

"Pasti dia jawab walaupun lagi sidang sekalipun dan dia enggak pernah pergi sepagi itu," tegas Kenny Akbari.

Selain itu Kenny merasa sangat janggal saat ayahnya disebut pergi pagi-pagi buta, karena hal itu bukan kebiasaan Hakim Jamaludin.

"Iya janggal juga sih, selama aku tinggal di sini dia enggak pernah pergi sepagi itu. Katanya keluar pukul 5 pagi dan mau jemput kenalan di bandara, itu seperti bukan ayahku sekali," kata Kenny Akbari.

Hal lain yang membuat Kenny bingung adalah pernyataan ibu tirinya, Zuraida Hanum yang menyatakan ada teror di rumahnya seminggu sebelum Hakim Jamaludin ditemukan tewas.

Menurutnya tidak ada teror yang meyebut pagar rumahnya ditabrak.

"Aku bingung kapan ditabraknya itu pagar. Katanya pagi ditabraknya, mungkin aku enggak ada di rumah. Tetapi seharusnya ada bekas ditabraknya di pagar itu kalau memang benar. Pasti aku tahu kok beda ya pagar rumahku, tetapi itu tak ada," beber Kenny Akbari.

Sampai saat ini Kenny masih ragu terkait keterlibatan ibu tirinya di kasus pembunuhan Hakim Jamaludin.

"Enggak mungkin. Kalau memang iya, apa motifnya?" kata Kenny Akbari.

Ia menilai sang ayah selalu memberikan seluruh kebutuhan ibundanya.

"Secara finansial, apa sih yang enggak dikasih ke bunda?" ucap Kenny Akbari

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved