Penyebab Demam Tifoid, Gejala, dan Cara Mengobati Demam Tifoid yang Sering Menyerang Manusia
Demam Tifoid atau lebih dikenal dengan tifus merupakan penyakit yang sering diderita manusia. Penyakit ini tidak mengenal musim hujan maupun kemarau.
Penulis: Jelita Dini Kinanti | Editor: Reny Fitriani
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDARLAMPUNG - Demam Tifoid atau lebih dikenal dengan tifus merupakan penyakit yang sering diderita manusia.
Penyakit ini tidak mengenal musim hujan maupun kemarau.
dr Riyan Wahyudo dari Rumah Sakit DKT mengatakan, selain tifoid, ada juga paratifoid.
Keduanya sama, hanya saja bakteri yang menjadi penyebabnya berbeda. Tifoid disebabkan bakteri salmonella typhi, sedangkan paratifoid disebabkan bakteri salmonella paratyphi.
Bakteri itu berasal dari makanan yang kotor yang dimakan, atau dari lalat yang hinggap di kotoran manusia lalu hinggap lagi ke makanan dan makanan itu dimakan.
Ketika bakteri masuk ke tubuh bersama dengan makanan, harusnya bakteri mati didalam lambung karena terkena asam didalam lambung yang PH-nya 1,5.
Tapi ternyata masih ada bakteri yang bertahan dan masuk kedalam usus halus dan menginfeksi usus halus.
• Demam Berdarah Dengue dan Demam Dengue, Apa Bedanya DBD dan DD yang Sering Muncul Musim Hujan?
• Demam Tiga Hari saat Masih Bocah, Wajah Pria Ini Tak Berubah sejak Kecil hingga Dewasa
• Penyebab Bisul, Kenali Apa Itu Bisul dan Cara Obati Bisul, Jangan Dipecahkan Sebelum Waktunya
• Gejala Usus Buntu, Kenali Apa Itu Usus Buntu, Cara Obati, hingga Penyebab Usus Buntu
Gejala khas demam tifoid adalah demam naik saat malam hari, dan menjelang pagi hari demamnya turun.
Gejala lain susah buang air besar atau mencret, mual, muntah, dan pusing.
Beberapa kasus yang berat, bisa membuat sampai tidak sadarkan diri.
Demam tifoid sebenarnya masih bisa dirawat di rumah.
Hanya saja kalau demamnya tiga hari, disertai mual, muntah, dan mencret atau susah buang air besar, sebaiknya segera periksa ke dokter.
Nanti dokter yang akan menentukan apakah perlu periksa darah atau tidak, dan perlu rawat dirumah atau rawat inap.
Untuk pengobatannya, jika demamnya masih 1-2 hari bisa minum paracetamol.
Tapi kalau sudah tiga hari, dokter akan memberikan antibiotik dan obat lambung.