Curhatan Keluarga Pendaki Tewas di Gunung Dempo, Sebut Ada Seorang Petapa Tak Suka dengan 2 Korban

Selepas magrib suami nelpon lagi bilang kalau mau mulai pendakian. itu telepon terakhir yang aku terima. 3 hari aku nunggu kabar dari mereka

Editor: Romi Rinando
sripoku.com
Curhatan Keluarga Pendaki yang Tewas di Gunung Dempo, Sebut Ada Seorang Petapa di Gunung Dempo yang Tidak Suka dengan 2 Korban 

Selepas magrib suami nelpon lagi bilang kalau mau mulai pendakian. itu telepon terakhir yang aku terima. 3 hari aku nunggu kabar dari mereka tapi belum juga ada yang nelpon,aku tau persis gimana kalo mereka ndaki gak pernah gk ngabarin lebih dari 2 hri.

Aku brusaha tetap brfikir positif mungkin mreka blom sempat gecas hp.aku brusaha cri kontak kwanya yg di kapahiyang buat nyari info.dr kwanny aku tau klo adik sm suami aku ndaki dempo via tugu rimau.

Di waktu yg bersamaan aku jga brusaha buat cari kontak orang pos pendakian gunung dempo.dr sini smuanya udah mulai sulit karna adik dan suami aku naik via jalur tugu rimau disana gak ada pos penjagaan.

Jadi setiap pendaki yang naik gak terpantau. Penjaga pos gak bisa mastiin apa mereka emng melakukan pndakian disana apa mreka udah trun atau sebagainya.

Orang pos cma bisa nanya2 sama pendaki yg trun dan beberapa pedagang di sekitar jlur pndakian via tugu rimau.

Gak ada 1 pun yg liat mreka, jadi orang pos jga gak ada yg brani ambil kesimpulan mreka bnar2 mendaki gunung dempo.

Sampai akhirnya tanggal 20 mlam kami pihak keluarga di hubungi lagi sama orang pos.

Mereka bilang memang ada pendaki yang sempat ketemu sama adik dan suami aku d atas, mereka juga sempat mendaki bareng dan bangun tenda berdekatan.

Dari pendaki itu kami mulai menemukan sedikit titik terang. Kami pihak keluarga disuruh berangkat ke pagar alam untuk tindakan lanjut membuat laporan di polres pagar alam agar dan tim SAR bisa trun untuk melakukan pencarian.

Saat itu aku dalam kondisi hamil 7 bulan aku kekeh mau ikut tapi mama ngelarang,

Singkat cerita tanggal 21 pagi mama aku berangkat ke Pagar Alam di temani 3 kwan pendki adik dan suami aku. Mereka sampai di pagar alam udah malam. Pagi tanggal 22 mama dkk di temani orng2 pos gunung dempo pergi ke polres untk membuat laporan kehilngn.

Malamnya tim SAR dibantu tim Wanadri dan relawan langsung gerak naik buat pencarian. Pada tgl 23 bertepat rabu tim pencarian mendapatkn baju, celana,sepatu, 2 bantal dan pakain dalam kotor di daerah pelantaran.

MG Seorang Pendaki Sebut Ada Seorang Petapa yang Tak Suka dengan 2 Korban 

Pencarian tetap berlanjut sampai pada Tanggal 25 Oktober 2019.  Seorang pendaki inisial MG mendatangi pos relawan dan menceritakan bagaimana kronologi beliau bertemu dengan adik dan suami aku.

Beliau mengatakan bahwa ia bertemu adik dan suami aku disekitar shelter 2 pada dini hari pada tgl 15 dan berangkat bersama menuju pelantaran.

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved