Berita Terkini Nasional
Tri Rismaharini Adu Mulut dengan Orangtua Santri Al Khoziny, Tolak Evakuasi dari Atas
Tri Rismaharini adu mulut dengan orangtua santri Pondok Pesantren Al Khoziny. Para orangtua ngotot mempercepat evakuasi.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Sidoarjo - Mantan Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini adu mulut dengan orangtua santri Pondok Pesantren Al Khoziny. Para orangtua ngotot mempercepat evakuasi.
Pondok pesantren adalah lembaga pendidikan Islam tradisional yang sudah ada sejak lama di Indonesia. Pondok pesantren berfungsi tidak hanya sebagai tempat untuk menuntut ilmu agama, tetapi juga sebagai tempat pembinaan akhlak, kedisiplinan, dan kehidupan bermasyarakat.
Ponpes Al Khoziny yang terletak di Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur itu ambruk pada Senin (29/9/2025). Peristiwa ambruknya bangunan musala Ponpes Al Khoziny ini menimbulkan kepanikan terutama para orangtua yang anaknya terjebak di bawah reruntuhan bangunan. Proses evakuasi korban masih terus dilakukan oleh tim gabungan hingga hari ini.
Namun, puluhan orangtua santri terus mendesak Tim SAR mempercepat evakuasi. Mereka mengaku tidak puas dengan lambannya proses penyelamatan yang hingga kini belum menunjukkan hasil signifikan.
Di tengah situasi penuh emosi tersebut, mantan Menteri Sosial Tri Rismaharini hadir langsung di lokasi, Kamis (2/10/2025). Risma datang sebagai Ketua Bidang Penanggulangan Bencana DPP PDI Perjuangan.
Ia terlihat mengenakan kemeja cokelat muda dengan helm merah. Ia berusaha berdialog dengan para wali santri yang gelisah dan kecewa.
"Semua pihak di lapangan sudah berusaha semaksimal mungkin. Kami mengerti rasa sakit dan cemas para orang tua, tapi keselamatan tim juga harus dijaga," kata dia di depan para orangtua, dikutip dari Tribunjatim, Jumat (3/10/2025).
Risma pun sempat berdebat dengan orang tua santri yang mendesak tim SAR mempercepat proses evakuasi. "Itu lho pak, tolong pak, ini kita harus ambil keputusan bersama. Enggak bisa orang per orang karena di dalamnya juga ada petugas, petugas itu ada di bawah pak," lanjutnya.
Risma menegaskan bahwa petugas berusaha masuk ke dalam reruntuhan bangunan dengan cara membuat terowongan. "Mereka buat terowongan itu masuk ke dalam," jelas Risma.
Namun, penjelasan Risma justru dibantah orang tua santri. "Pak, pak, enggak bisa," kata Risma.
Orang tua santri tersebut bersikukuh seharusnya petugas melakukan evakuasi korban dari bagian atas reruntuhan. "Kalau dari atas bisa bu," ujarnya.
Menurut Risma, cara tersebut sudah coba dilakukan petugas, namun tidak berhasil. "Pak, pak, mereka (petugas) sekolah semua. Itu kemarin sudah dicoba, begitu diambil satu, langsung 'trek'," kata Risma.
Sayangnya, penjelasan Risma tak bisa diterima orang tua santri. "Ndak, saya, teman saya yang nganu itu bu," katanya ke Risma.
"Habis yang hidup," kata Risma.
Risma bahkan sempat putus asa menghadapi argumen orang tua santri yang mendesak petugas mempercepat proses evakuasi.
| Alasan Sebenarnya Remaja Bunuh Pacar hingga Buang Jasadnya ke Sungai, Cemburu |
|
|---|
| Pembunuh Wanita hingga Buang Jasad ke Sungai Bungo Ditangkap Polisi, Ternyata Pacarnya |
|
|---|
| Ular Piton 5 Meter Ditemukan Sembunyi di Bawah Lantai Ruang Tamu Rumah Warga |
|
|---|
| Remaja Bunuh Pacar Gegara Sering Pergi ke Hotel Bareng Pria Lain, Mengaku Hamil |
|
|---|
| Awal Mula Wanita Muda Tak Berpakaian Lengkap Ditemukan di Semak Belukar, Terkulai Lemas |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/Tri-Rismaharini-Adu-Mulut-dengan-Orangtua-Santri-Al-Khoziny.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.