Tanya Dokter

Apa Itu Batu Kandung Kemih? Berikut Faktor Risiko, Gejala, Pengobatan dan Pencegahannya

Batu kandung kemih atau bladder calculi adalah terdapatnya batu pada kandung kemih manusia yang disebabkan oleh endapan mineral.

Penulis: Tama Yudha Wiguna | Editor: Daniel Tri Hardanto
Tribunlampung.co.id/TAMA YUDHA WIGUNA
Dokter Boy Zaghlul Zaini menjelaskan apa itu batu kandung kemih, berikut faktor risiko, gejala, pengobatan dan pencegahannya. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Batu kandung kemih atau bladder calculi adalah terdapatnya batu pada kandung kemih manusia yang disebabkan oleh endapan mineral. Batu kandung kemih memiliki risiko terkena pada semua orang. Bagaimana cara pencegahan batu kandung kemih?

Batu kandung kemih memiliki ukuran yang beragam.

Umumnya, pencegahan batu kandung kemih terjadi pada laki-laki berusia 52 tahun atau lebih.

Terlebih pada mereka yang telah lebih dulu mengalami pembesaran prostat.

Dokter Boy Zaghlul Zaini menjelaskan, batu kandung kemih terjadi kerena adanya proses endapan mineral.

“Atau bisa juga karena obat tertentu, mengonsumsi air yang memiliki kadar mineral yang tidak bagus atau dari makanan,” jelas Boy kepada Tribunlampung.co.id, Rabu (15/1/2020).

Wakil Ketua IDI Lampung ini mengatakan, batu kandung kemih umumnya akan menimbulkan sejumlah gejala tertentu.

“Ya, biasanya penderita akan merasakan sakit saat kencing, berdarah, kecing yang sedikit-sedikit dan anyang-anyangan,” papar Boy.

Apakah batu kandung kemih dapat mengalami komplikasi?

Adapun sejumlah komplikasi yang kemungkinan terjadi pada penderita batu kandung kemih, seperti:

1. Disfungsi kandung kemih kronis.

Batu kandung kemih yang tidak ditangani dapat menimbulkan rasa nyeri, buang air kecil terlalu sering, atau bahkan menyumbat saluran urine.

2. Infeksi saluran kemih.

Batu kandung kemih dapat menyebabkan munculnya infeksi bakteri di saluran kemih penderita.

Apa faktor risiko penyebab terkena batu kandung kemih?

Adapun sejumlah faktor resiko penyebab terjadinya batu kandung kemih, antara lain semisal:

1. Gangguan persarafan (neurogenic bladder).

Diabetes, cedera tulang belakang, stroke adalah beberapa kondisi medis yang dapat merusak saraf yang mengontrol kandung kemih. Kerusakan saraf ini dapat menyebabkan pengendapan urine dan memicu terbentuknya batu kandung kemih.

2. Terhalangnya saluran keluar kemih.

Kondisi apa pun yang menghalangi aliran urine ke uretra sehingga terjadi pengendapan urine, bisa menyebabkan terbentuknya batu dalam kandung kemih.

3. Gejala Batu Kandung Kemih

Gejala batu kandung kemih dapat dirasakan oleh kebanyakan penderitanya ketika batu tersebut menyumbat saluran urine atau melukai dinding kandung kemih.

Apa gejala batu kandung kemih?

Beberapa gejala batu kandung kemih, seperti:

1. Rasa nyeri saat buang air kecil.

2. Darah dalam urine.

3. Urine terlihat lebih pekat dan gelap.

4. Kesulitan buang air kecil.

5. Merasa ingin selalu buang air.

6. Buang air kecil tidak lancar atau tersendat-sendat

7. Perut bagian bawah terasa nyeri.

8. Penis terasa tidak nyaman atau sakit.

9. Pada anak-anak, ada dua gejala tambahan batu kandung kemih, yaitu ereksi kuat dan menyakitkan yang tidak ada hubungannya dengan rangsangan seksual, serta mengompol.

Perlu melakukan konsultasi kepada dokter, bila anda telah merasakan sejumlah perubahan frekuensi pada buang air kecil, darah pada urine, dan rasa sakit yang kuat di perut bagian bawah.

Apa penyebab batu kandung kemih?

Terjadinya batu kandung kemih, dikarenakan tidak dapatnya membuang seluruh urine dengan baik merupakan penyebab awal terkenannya batu kandung kemih.

Pasalnya, mineral dalam sisa urine di kandung kemih akan mengendap dan kemudian mengeras serta mengkristal menjadi batu.

Adapun sejumlah hal kondisi yang dapat memicu terjadinya batu kandung kemih, seperti:

1. Peradangan.

Peradangan pada kandung kemih bisa disebabkan oleh infeksi kandung kemih atau terapi radiasi di area panggul.

2. Pembesaran prostat.

Kelenjar prostat pada kebanyakan pria berusia di atas 50 tahun akan membesar dan menekan saluran kemih, serta menghalangi aliran normal urine dari kandung kemih.

3. Sistokel.

Ini terjadi apabila jaringan penyokong antara kandung kemih dan vagina melemah, sehingga sebagian kandung kemih turun dan menonjol ke arah vagina.

4. Alat-alat medis.

Peralatan medis, seperti misalnya kateter, bisa menjadi penyebab terbentuknya batu kandung kemih.

5. Diet.

Risiko terbentuknya batu kandung kemih akan lebih tinggi ketika diet tinggi lemak, gula, atau garam dilakukan dan asupan vitamin A dan B rendah

6. Rusaknya saraf kandung kemih.

Ketika saraf pengontrol kandung kemih rusak, maka urine bisa tidak sepenuhnya dibuang keluar tubuh.

7. Batu ginjal.

Karena proses pembentukannya yang berbeda, batu ginjal tidak sama dengan batu kandung kemih.

8. Divertikel kandung kemih

Hal itu yakni terbentuknya kantong pada dinding kandung kemih.

9. Operasi pembesaran kandung kemih.

Pasien yang menjalani operasi pembesaran kandung kemih memiliki risiko mengalami batu kandung kemih.

Bagaimana pengobatan batu kandung kemih?

Pengobatan batu kandung kemih terbagi menjadi dua, sesuai dengan kondisi besar atau kecilnya batu tersebut.

1. Batu kecil,

Kondisi ini kemungkinan dokter hanya akan menyuruh si penderita agar minum lebih banyak air putih, setidaknya 1,2 liter per hari.

Hal itu bertujuanan supaya batu di dalam kandung kemih dapat terseret keluar melalui urine, tatkala melakukan buang air kecil.

2. Batu besar

Kondisi ini memaksa si penderita harus mendapatkan penanganan medis secara khusus, hal itu bertujuan untuk mengangkat keluar batu dari kandung kemih.

Adapun sejumlah tindakan medis yang dimaksud seperti:

1. Cystolitholapaxy.

Dokter akan menghancurkan batu di dalam kandung kemih hingga menjadi kepingan kecil dengan laser, gelombang suara ultrasonik, atau alat mekanis khusus.

2. Pembedahan.

Prosedur ini dilakukan jika ukuran batu kandung kemih terlalu besar dan terlalu keras untuk dikeluarkan dengan cara cystolitholapaxy.

Pasien bedah batu kandung kemih memiliki risiko untuk terkena infeksi kandung kemih dan uretra. Umumnya, dokter akan memberikan antibiotik jika hal tersebut terjadi.

Bagaimana cara pencegahan batu kandung kemih?

Hal utama yang dapat dilakukan agar terhindar dari batu kandung kemih yakni mengonsumsi banyak air putih.

Pasalnya, air putih dapat mengurangi atau melarutkan endapat air yang terdapat pada kandung kemih.

Bila perlu, anda dapat berkonsultasi kepada dokter, prihal jumlah yang pas bagi tubuh dalam mengonsumsi air putih, yang sesuai dengan ukuran tubuh, aktivitas, usia, serta kondisi kesehatan diri.

Demikian penjelasan apa itu batu kandung kemih? berikut faktor risiko, gejala, pengobatan dan pencegahannya.

(tribunlampung.co.id/tama yudha wiguna)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved