Pilkada Bandar Lampung 2020
Rycko Menoza Blusukan di Bandar Lampung, Tampung Aspirasi Masyarakat
Rycko Menoza mengunjungi beberapa tempat dan berdialog dengan warga seperti di TPI Sukaraja, Taman Dipangga, Pulau Pasaran dan Pasar Bambu Kuning.
Penulis: Advertorial Tribun Lampung | Editor: Noval Andriansyah
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Memanfaatkan waktu di akhir pekan, bakal calon Wali Kota Bandar Lampung, Rycko Menoza, mengisi waktu dengan 'blusukan' ke sejumlah tempat di Bandar Lampung, untuk menyapa dan menyerap aspirasi masyarakat.
Rycko Menoza mengunjungi beberapa tempat dan berdialog dengan warga seperti di tempat Pelelangan Ikan (TPI) Sukaraja, Taman Dipangga, Pulau Pasaran dan Pasar Bambu Kuning.
“Kita turun menyapa warga untuk menyerap aspirasi mereka sebagai catatan agar tahu apa yang mereka butuhkan dan apa perlu dibenahi,” kata Rycko Menoza, Sabtu (18/01/2020).
Rycko Menoza mengatakan, seperti di TPI Sukaraja sampai saat ini sampai saat ini masih dipenuhi sampah.
Kemudian, lanjut Rycko Menoza, Taman Dipangga yang perlu pengelolaan dengan baik.
• Rycko Menoza Undang Wiyadi Ngopi
• Rycko Menoza Ungkap Peran Penting Seniman dalam Lestarikan Budaya
• Rycko Menoza: Bandar Lampung Butuh Sistem Drainase Perkotaan untuk Cegah Banjir
• Ikuti Fit & Proper Test DPD PKS Bandar Lampung, Rycko Menoza Janji Benahi Transportasi Umum

Rycko Menoza menjelaskan, keadaan ini tentunya akan menjadi bahan masukan bagi dirinya untuk membenahi jika mendapatkan amanah memimpin Kota Bandar Lampung.
Selain itu, lanjut Rycko Menoza, masyarakat Pulau Pasaran meminta jembatan penyeberangan yang pada masa ayahnya, Sjachroedin ZP menjadi Gubernur Lampung, itu segera diperbaiki untuk memperlancar akses keluar masuk masyarakat di pulau itu.
Selain itu, Rycko Menoza juga berbincang-bincang dengan para pedagang dan juru parkir di Pasar Bambu Kuning.

Mereka berharap agar pasar tersebut dapat ditata agar bersih dan rapih karena selama ini menjadi titik kemacetan.
Salah seorang juru parkir berharap, agar pasar tersebut dibenahi dengan menyediakan lahan khusus tempat parkir.
Karena, selama ini parkir di Pasar Bambu Kuning menggunakan badan jalan, hingga menyebabkan kemacetan setiap hari. (Tribunlampung.co.id/ADV)