Tanya Dokter

Cara Obati Botulisme, Gejala, Penyebab, dan Faktor Pemicu Botulisme

dr Widya Emiliana mengatakan Botulisme adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh Clostridium botulinum

Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id/Resky Mertarega S
Cara Obati Botulisme, Gejala, Penyebab, dan Faktor Pemicu Botulisme 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID – Penyakit botulisme adalah kondisi keracunan serius yang disebabkan oleh racun yang mengandung bakteri. Bakteri tersebut menyerang sistem saraf otak, tulang belakang, dan saraf lainnya yang menyebabkan atau kelumpuhan otot. Setelah mengetahui apa itu Botulisme, bagaimana cara obati Botulisme?

Dokter Umum di RSBW Bandar Lampung Dr. Widya Emiliana mengatakan Botulisme adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh Clostridium botulinum.

“Botulisme merupakan penyakit yang jarang terjadi namun sekali terjadi akan menyebabkan kematian, untuk bakteri ini biasanya banyak di alam bebas misalnya di tanah,” kata Dr. Widya Emiliana. (Rabu 15/1/2020).

Apa penyebab Botulisme?

Menurut Dr. Widya Emiliana penyebab Botulisme adalah racun dari bakteri Clostridium botulinum yang dapat ditemukan di tanah, debu, sungai, serta dasar laut.

Sebenarnya, bakteri ini tidak berbahaya bila berada di kondisi lingkungan yang normal.

Tetapi, bakteri tersebut akan melepaskan racun ketika kekurangan oksigen.

Apa saja faktor pemicu Botulisme?

Masing-masing jenis botulisme dipicu oleh faktor yang berbeda, seperti dijelaskan di bawah ini:

Cara Obati Kutu Kemaluan, Kenali Penyakit Kelamin Apa Itu Kutu Kemaluan serta Gejala dan Penyebabnya

1. Foodborne botulism. 

Botulisme jenis ini terjadi akibat konsumsi makanan kalengan rendah asam yang tidak dikemas dengan baik, baik itu sayuran, buah-buahan, maupun ikan dan daging.

Botulinum yang ada di dalam makanan kemasan tersebut dapat mengganggu fungsi saraf dan menyebabkan kelumpuhan.

2. Wound botulism. 

Botulisme ini terjadi ketika bakteri C botulinum masuk ke luka, yang sering terjadi pada orang dengan penyalahgunaan NAPZA.

Bakteri pemicu botulisme dapat mengontaminasi zat terlarang, seperti heroin.

Ketika NAPZA masuk ke dalam tubuh, bakteri di dalam zat tersebut akan berkembang biak dan menghasilkan racun.

Selama satu dekade terakhir, kasus wound botulism meningkat pada penyalahgunaan heroin suntik.

Pada beberapa kasus, wound botulism juga terjadi ketika bagian dalam hidung rusak akibat menghirup kokain.

3. Infant botulism. 

Apa Itu Asam Lambung, Penyakit yang Diduga Merenggut Nyawa Lina Mantan Istri Sule?

Infant botulisme terjadi ketika bayi mengonsumsi makanan yang mengandung spora bakteri C. botulinum, atau bila bayi terpapar tanah yang terkontaminasi bakteri tersebut.

Spora bakteri yang tertelan oleh bayi akan berkembang biak dan melepaskan racun pada saluran pencernaan.

Meski demikian, spora bakteri ini tidak berbahaya bagi bayi berusia lebih dari 1 tahun, karena tubuhnya sudah membangun kekebalan untuk melawan bakteri.

Bagaimana gejala Botulisme?

“Gejala Botulisme ini utama akan menyerang organ atas mulai dari kepala, mata dan kemudian akan turun ke saraf pernapasan,” kata Dr. Widya Emiliana.

Waktu kemunculan gejala botulisme bervariasi pada tiap penderita, mulai dari hitungan jam hingga beberapa hari setelah terpapar racun dari bakteri Clostridium botulinum.

Gejala awal botulisme umumnya meliputi kram perut, mual dan muntah, diare, serta kejang.

Gejala lain yang dirasakan penderita tergantung pada penyebab dan jenis botulisme, antara lain:

Penyebab Usus Buntu, Faktor Risiko dan Gejala Penyakit Usus Buntu

1. Disfagia dan gangguan bicara.

2. Mulut kering.

3. Otot wajah lemah.

4. Gangguan penglihatan.

5. Kelopak mata terkulai.

6. Sesak napas.

7. Mual dan muntah.

8. Kram perut.

9. Lumpuh.

Penyebab Usus Buntu, Faktor Risiko dan Gejala Penyakit Usus Buntu

Bagaimana cara obati Botulisme?

Metode pengobatan Botulisme tergantung kepada jenisnya misalnya, pada kasus foodborne botulism, dokter akan meresepkan obat untuk merangsang muntah dan obat pencahar guna membuang racun di sistem pencernaan.

Metode yang umumnya diterapkan untuk menangani penderita botulisme, seperti yang dikatakan Dr. Widya Emiliana adalah:

1. Pemberian antitoksin. 

Suntik antitoksin diberikan pada penderita foodborne dan wound botulism untuk mengurangi risiko komplikasi.

2. Pemberian antibiotik. 

Antibiotik hanya direkomendasikan untuk penderita wound botulism, karena antibiotik justru dapat mempercepat pelepasan racun pada botulisme jenis lain.

3. Pemberian alat bantu pernapasan. 

Alat bantu napas atau ventilator akan dipasang pada pasien yang sulit bernapas.

Ventilator akan dipasang selama beberapa minggu, hingga efek racun berkurang secara bertahap.

VIDEO Apa Itu Bisul, Gejala dan Cara Pengobatan Penyakit Bisul

4. Rehabilitasi. 

Terapi rehabilitasi dilakukan pada penderita botulisme yang berhasil sembuh.

Terapi ini bertujuan untuk membantu proses pemulihan dalam berbicara, menelan, dan memperbaiki fungsi tubuh yang terkena dampak botulisme.

Demikian, penjelasan Cara Obati Botulisme, Gejala, Penyebab, dan Faktor Pemicu Botulisme. (tribunlampung.co.id/resky mertarega saputri) 

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved