Tanya Dokter
Penyebab Dermatitis Atopik, Gejala dan Cara Pencegahan Dermatitis Atopik
Dermatitis atopik merupakan golongan penyakit eksim. Dermatitis atopik adalah jenis penyakit yang diakibatkan adanya peradangan pada kulit.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID BANDAR LAMPUNG – Penyakit dermatitis atopik adalah jenis penyakit yang diakibatkan adanya peradangan pada kulit. Dermatitis atopik merupakan golongan penyakit eksim. Lalu, apa itu dermatitis atopik, penyebab, Gejala dan bagaimana cara pencegahan dermatitis atopik?
Dermatitis atopik dapat menumbulkan efek gatal, kemerahan, kering, dan pecah-pecah.
Umumnya, penderita dermatitis atopik akan berlangsung dalam kurun waktu yang lama dan tidak menutup kemungkinan akan terjadi bertahun-tahun.
Dokter praktik di Bandar Lampung dr Boy Zaghlul Zaini mengungkapkan, dermatitis atopik terjadi karena adanya infeksi kulit yang dipicu oleh alergi dan umumnya terjadi pada anak-anak.
“Jadi si orang tua harus paham, apa yang menyebabkan anaknya terkena alergi. Sebab, selain dari makanan, tingkah laku anak terhadap lingkungan sekitar juga harus diperhatikan,” ungkap Boy, kepada Tribunlampung.co.id. Rabu (15/1/2020).
• Apa Itu Liver, Kenali Gejala, Jenis Liver, Cara Mencegah dan Cara Obati Liver
• Apa Itu Alergi Dingin, Penyebab serta Cara Pencegahan Alergi Dingin
• Apa Itu Hipertermia, Kenali Gejala, Penyebab dan Cara Obati Hipertermia
• Apa Itu Anthraks, Kenali Gejala, Penyebab, dan Cara Obati Anthraks
Dokter yang juga berstatus PNS di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek ini menambahkan, bila hal yang menyebabkan alergi telah diketahui. Maka hal tersebut harus segera dihentikan atau dijauhkan.
“Setelah itu, apa yang dipakai dan dikonsumsi harus ditinggalkan, untuk mencegah kembali terjadinya alergi,” tambahnya.
Apa Gejala dari dermatitis atopik?
Dermatitis atopik dapat menimbulkan efek Gejala yang beragam. Hal itu tergantung dari usia penderitannya.
Balita, akan merasakan Gejala seperti kulit bersisik, memerah, kerak di area pipi, kulit kepala, tangan dan kaki.
Semantara bila pada anak-anak dan orang dewasa, Gejala yang umumnya sering dijumpai yakni ruam merah, rasa sangat gatal di area belakang leher, lutut, dan siku.
Selain itu, masih terdapat Gejala lain, seperti:
1. Ruam yang menonjol dan mengeluarkan cairan.
2. Kulit kering dan bersisik.
3. Kulit di telapak tangan atau area bawah mata mengerut atau kusut.
4. Kulit di sekitar mata lebih gelap.
5. Kulit pecah-pecah, terkelupas, hingga mengeluarkan darah.
6. Rasa gatal yang muncul lebih buruk saat malam hari dan jika digaruk, kulit akan menjadi lebih tebal, timbul bopeng atau berlubang, dan menggelap.
Terus-menerus menggaruk area kulit yang bermasalah pun dapat memicu infeksi.
Apa penyebab dermatitis atopik?
Biasanya, dermatitis atopik disebabkan oleh:
1. Faktor genetik (keturunan)
2. Lingkungan
3. Gangguan fungsi sawar (pelindung) kulit
4. Faktor imunologi
5. Infeksi.
Apa faktor risiko dari dermatitis atopik?
Terdapat beberapa faktor yang dapat menengarai risiko terkena dermatitis atopik, seperti:
1. Riwayat pribadi atau keluarga terhadap eksim, alergi, hay fever atau asma
2. Mengalami dermatitis kontak yang biasanya dialami oleh pekerja medis
3. Berjenis kelamin perempuan
Sementara itu, faktor-faktor yang meningkatkan risiko pada anak-anak meliputi:
1. Tinggal di area kota
2. Sering dititipkan di tempat penitipan anak
4. Memiliki gangguan hiperaktif (ADHD)
Bagaimana pencegahan dermatitis atopik?
Mencegah dermatitis atopik kambuh dapat dilakukan dengan cara, salah satu yang utama adalah dengan menghindari faktor pencetus alergi.
Semisal, bila pemicu alergi adalah debu, maka hindari debu dan bila jika pencetusnya berupa susu, hindari semua makanan dan minuman yang mengandung susu.
Selain itu, ada hal lain yang dapat membantu, semisal:
1. Bersihkan secara berkala perlengkapan tidur. Ganti seprai dan sarung bantal guling minimal 2 minggu sekali.
2. Gunakan selimut saat tidur, khususnya jika tidak tahan dengan udara dingin.
3. Bersihkan rumah secara rutin.
4. Pengobatan Dermatitis Atopik
5. Tata laksana menyeluruh pada DA diperlukan karena DA merupakan interaksi multifaktorial yang kompleks.
Bagaimana perawatan kulit pada dermatitis atopik?
1. Perawatan Saat Mandi
2. Mandi 1–2x sehari dengan menggunakan air hangat kuku (suhu 36–37 derajat Celcius).
3. Lama mandi kira-kira 10–15 menit.
4. Menggunakan sabun yang mengandung pelembab, pH 5,5–6, tidak mengandung pewarna dan pewangi.
5. Mencegah bahan iritan saat mandi, seperti sabun antiseptik
6. Perawatan Setelah Mandi
7. Setelah mandi segera (dalam waktu 3 menit setelah mandi), oleskan pelembap keseluruh kulit kecuali kulit kepala.
Cara aplikasi: menggunakan tangan, dioleskan tipis di seluruh permukaan kulit kecuali kulit kepala, apabila kulit terkena air atau bahan lain dalam waktu kurang dari 5 menit setelah pengolesan, prosedur diulang kembali.
8. Perawatan Kulit Lainnya
9. Memakai pakaian yang ringan, lembut, halus, dan menyerap keringat
10. Mencegah bahan iritan, seperti deterjen, sabun cair pencuci piring, dan desinfektan saat mencuci pakaian bayi.
11. Menghindari faktor pencetus alergen, seperti tungau debu rumah, binatang peliharaan, dan serbuk bunga
12. Menjaga suhu ruangan tempat bayi berada agar tidak ekstrem, misalnya terlau panas atau terlalu dingin.
Demikian, penjelasan Penyebab Dermatitis Atopik, Gejala dan Cara Pencegahan Dermatitis Atopik.(Tribunlampung.co.id/Tama Yudha Wiguna)