Siswi SMA Hilang Diculik Sopir Angkot, Jasadnya Ditemukan 3 Bulan Kemudian Tinggal Tulang
Seorang siswi SMA diculik hingga jenazahnya ditemukan tinggal tulang belulang di Bengkulu.
Penulis: Gusti Amalia | Editor: Romi Rinando
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Seorang siswi SMA diculik hingga jenazahnya ditemukan tinggal tulang belulang di Bengkulu.
Korban bernama Astrid (15).
Ia merupakan warga Kabupaten Reja Lebong, Bengkulu.
Astrid dilaporkan hilang sejak November 2019 silam.
Keluarganya kemudian menemukan jenazah korban yang tinggal tulang belulang, berupa tengkorak dan tulang kaki.
Tulang diduga tubuh Astrid ditemukan di lokasi Jembatan Air Merah Desa Air Merah, Kecamatan Curup, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu, Selasa (21/1/2020).
Kapolres Rejang Lebong, AKBP Jeki Rahmat Mustika mengatakan, kasus siswi SMA diculik hingga jenazahnya ditemukan tinggal tulang belulang terungkap setelah penangkapan erduga pelaku pembunuh korban.
Setelah itu, jenazah korban yang sudah berupa tulang belulang pun ditemukan.
Terduga pelaku berinisial YO (32).
Ia merupakan warga Kelurahan Talang Ulu, Kecamatan Curup Timur, Bengkulu.
Yo, kata Rahmat, adalah sopir angkot yang sering ditumpangi korban.
"Berdasarkan keterangan pelaku, korban diculik pada November 2019," ungkap Jeki Rahmat, Rabu (23/1/2020).
"Korban sempat disekap di rumah pelaku," lanjutnya.
"Lalu pada penyidik, pelaku mengaku membuang potongan kepala dan jasad korban di sungai," sambungnya.
Rahmat mengatakan, kasus tersebut terungkap setelah nenek korban bernama Nurhayati membuat laporan pada Desember 2019.
Saat itu, korban yang merupakan siswi SMA, sudah dinyatakan hilang selama sebulan.
Kejadian berawal saat korban pergi dari rumah.
Korban mengendarai sepeda motor ke toko fotokopi.
Kemudian, korban ditelepon oleh pelaku.
Pelaku meminta korban datang ke rumahnya.
Pelaku beralasan meminta korban membawakan kado yang akan diberikan kepada temannya.
Korban dan pelaku sudah saling mengenal.
Hal itu karena sejak SMP, korban sudah berlangganan naik angkot pelaku.
"Maka, korban datanglah ke rumah pelaku pada sore hari, yang saat itu dalam kondisi kosong."
"Kemudian korban meminta air minum pergi ke belakang," katanya.
Setelah itu, pelaku melakukan penyekapan terhadap korban.
Hingga kemudian, pelaku membunuh korban.
"Kemudian dilakukanlah penyekapan dan pembunuhan."
"Selanjutnya, mayat korban ini kemudian dibuang ke sungai," katanya.
Rahmat menambahkan, setelah melakukan aksinya, pelaku sempat meminta uang tebusan kepada keluarga korban sebesar Rp 100 juta.
Permintaan uang itu pun dipenuhi oleh keluarga korban.
Namun, pelaku membatalkan proses pertemuan.
YO mengaku bahwa Astrid sudah dibunuh sehari setelah dikabarkan hilang atau pada tanggal 9 November 2019.
Setelah dibunuh, jasad korban langsung diletakkannya ke dalam karung.
"Lalu pada penyidik, pelaku mengaku membuang potongan kepala dan jasad korban di sungai," katanya.
"Untuk saat ini motifnya masih penculikan dan pembunuhan, untuk motif lainnya masih kami dalami," katanya.
Penemuan tulang belulang di rumah kosong
Sebelumnya, penemuan tulang belulang manusia menghebohkan warga Kompleks Sukamenak Indah Blok I 61 RT 006 RW 004, Desa Sayati, Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Identitas kerangka manusia tersebut masih menjadi misteri.
Kerangka manusia itu ditemukan dalam kondisi duduk di sofa pada Selasa (14/1/2020) siang.
Dari hasil penyelidikan polisi, tetangga tak mencurigai adanya jenazah yang telah menjadi tulang belulang tersebut.
Bahkan, warga tak mencium adanya bau tak sedap dari jenazah.
Berikut, fakta penemuan tulang belulang manusia di Bandung.
1. Ditemukan di rumah kosong
Adapun, lokasi penemuan berada di satu rumah kosong.
Kerangka pertama kali ditemukan oleh Suherman.
Ia merupakan orang suruhan pemilik rumah tersebut.
Polisi yang mendapat laporan adanya penemuan tulang belulang manusia, langsung mendatangi lokasi kejadian.
2. Polisi lakukan autopsi
Kapolsek Margahayu Kompol Agus Wahidin menjelaskan, kronologi penemuan kerangka manusia itu berawal saat penjaga diminta pemilik untuk membersihkan rumah, pada Selasa (14/1/2020) siang hari.
"Begitu masuk, dia melihat, lalu teriak dan telepon pemiliknya yang tinggalnya di Bandung," kata Agus, Rabu (15/1/2020).
Mendapat kabar tersebut, pemilik rumah kemudian melaporkannya ke polisi.
Saat ini, polisi telah membawa kerangka tengkorak itu ke Rumah Sakit Sartika Asih untuk dilakukan autopsi.
"Saya cek dengan inafis, ya begitu, tinggal tulang belulang," kata Agus Wahidin, Rabu (15/1/2020).
3. Posisi duduk
Kerangka manusia ditemukan dalam posisi duduk di sofa.
"Memang melihat posisinya dia itu duduk, kaki dua-duanya ke bawah," kata Kapolsek Margahayu Kompol Agus Wahidin, Rabu (15/1/2020).
Agus mengatakan, saat ditemukan, keadaan kerangka manusia itu masih menyisakan jas hujan berwarna biru muda.
"Tulang keringnya dan jarinya sudah lepas, hanya menyisakan rambut," ujar Agus Wahidin.
4. Tetangga tak curiga
Agus mengungkapkan, polisi telah meminta keterangan sejumlah tetangga yang tinggal tak jauh dari rumah kosong tersebut.
Saat dimintai keterangan ke tetangga, Agus mengatakan, mereka mengaku tak melihat adanya suatu hal mencurigakan dari rumah kosong tersebut.
Tetangga pun mengaku tak mencium bau tak sedap.
Hal itu karena banyak selokan di sekitar lokasi yang menimbulkan bau tak sedap.
"Tetangganya itu mengaku tidak pernah ada hal yang mencurigakan, tidak mencium bau apa-apa karena di situ banyak selokan kurang bersih, ya karena mungkin lebih bau selokan," ujarnya.
5. Rumah dicek setahun sekali
Berdasarkan keterangan dari pemilik rumah, kata Agus, rumah itu sudah tidak ditempati sejak dibeli pada tahun 2014.
Meski demikian, penjaga rumah kerap mengecek rumah berlantai dua tersebut setiap tahunnya.
Terakhir, pengecekan dilakukan saat lebaran 2019 lalu.
"Setelah lebaran kemarin pegawainya ke sana, babat-babat rumput tapi nggak lihat ke dalem."
"Cuma ya pintu sudah dalam keadaan terbuka."
"Karena udah lama nggak diisi ya, kabel-kabel nya juga banyak yang nyolongin," kata Agus.
Dengan adanya penemuan kerangka tersebut, Agus mengimbau kepada masyarakat yang merasa kehilangan keluarganya bisa menghubungi Polsek Margahayu.
"Barang kali ada yang merasa kehilangan keluarganya, dengan ciri-ciri menggunakan jas (hujan ponco) tidak ada ciri lain, karena kalau kaus kan bisa habis dimakan binatang," ungkapnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kronologi Pelajar SMA Hilang 2 Bulan lalu Ditemukan Tinggal Tengkorak
Polisi membongkar kasus siswi SMA diculik hingga jenazahnya ditemukan tinggal tulang belulang di Bengkulu. (Videografer Tribunlampung/Gusti Amalia)