Tembak Mati Bapak dan Ibunya, Pemuda Sengaja Tunggu Polisi Datang di Luar Restoran

Seorang pemuda dilaporkan menembak mati kedua Orangtuanya serta 4 anggota keluarga lainnya. Setelah melakukan aksi kejam tersebut, pelaku tidak

AFP via BBC
Polisi berada di depan restoran di Rot Am See, Jerman, tempat kejadian di mana seorang pria menembak mati enam keluarganya pada Jumat (24/1/2020). Tembak Mati Bapak dan Ibunya, Pemuda Sengaja Tunggu Polisi Datang di Luar Restoran. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Seorang pemuda dilaporkan menembak mati kedua Orangtuanya serta 4 anggota keluarga lainnya.

Setelah melakukan aksi kejam tersebut, pelaku tidak melarikan diri.

Ia malah menunggu polisi datang.

Disebutkan, ia bersikap tenang saat menunggu kedatangan polisi.

Sederet Fakta tentang Polisi yang Menembak Mati Bripka Rahmat di Cimanggis

Pria Bunuh Diri Saat Malam Tahun Baru Setelah Menembak Mati Semua Keluarganya

20 ABG Dicabuli di Jakarta, Pelaku Imingi Korban Dijadikan Artis Sinetron

Viral Wanita Cantik Lulusan S2 Jual Tahu Goreng di Jakarta, Gemar Jalan-jalan ke Luar Negeri

Hal itu dilakukan setelah ia menelepon ambulans.

Dalam laporan polisi Rot Am See dilansir BBC Jumat (24/1/2020), pelaku merupakan seorang pria di Jerman.

Ia menembak mati 6 anggota keluarganya, termasuk kedua Orangtuanya.

Pria yang tak disebutkan identitasnya itu menelepon ambulans, setelah menembak mati 6 orang keluarga di kawasan barat daya Jerman.

Pelaku dilaporkan berusia 26 tahun.

Ia kemudian dengan tenang menunggu di luar restoran sebelum ditangkap polisi.

Polisi yang datang ke lokasi menyatakan, mereka menemukan jenazah 3 orang perempuan dan pria terbaring di dalam restoran.

Menurut Kepolisian Negara Bagian Baden-Wuerttemberg, usia para korban bervariasi, yaitu mulai dari 36 tahun sampai 96 tahun.

Adapun, dua kerabat pelaku dilaporkan mengalami luka.

Satu di antaranya berada dalam kondisi kritis.

Adapun, motif penembakan tersebut diperkirakan adalah masalah keluarga.

Polisi juga menyatakan, pria tersebut juga menakuti dua remaja yang masih termasuk kerabat.

Untungnya, mereka tidak terluka.

Penembakan itu dilaporkan terjadi pukul 12.45 waktu setempat.

Peristiwa terjadi di Bahnhofstrasse, yang masuk dalam kawasan Deutscher Kaiser.

Setelah menembak mati, area tersbut ditutup.

Pakar forensik didatangkan untuk memeriksa jenazah dan mengumpulkan bukti.

Rot Am See merupakan kota kecil dengan total populasi 5.000 jiwa.

Kota itu terletak di distrik Schwabist Hall, timur laut Stuttgart.

Ibu dan anak ditembak

Sebelumnya dari dalam negeri, seorang ibu dan anak ditembak dan ditikam hingga Tewas di Jambi pada Sabtu (11/1/2020).

Pelaku merupakan seorang pria berinisial HT (25).

Ia adalah warga Kecamatan Maro Sebo, Muaro Jambi, Jambi.

Sementara, korban berinisial T (40) dan anaknya, N (16).

Pelaku dan korban diketahui masih memiliki ikatan saudara.

T merupakan bibi HT.

Dan, N adalah sepupu HT.

Seusai membunuh T dan N, HT melapor pada polisi.

Ia berperilaku seolah-olah dirinya menjadi saksi, yang pertama kali menemukan jenazah N dan T.

Kronologi

Kasus ibu dan anak ditembak dan ditikam hingga Tewas tersebut terjadi pada Sabtu (11/1/2020) malam.

Peristiwa keji itu terjadi di kamar mess PT Marwa Bangun Persada di Kecamatan Maro Sebo, Muaro Jambi, Jambi.

Selama ini HT, T, dan N memang tinggal di mess tersebut.

Lantaran, ketiganya bekerja di sana.

Kapolres Muaro Jambi, AKBP Ardiyanto mengemukakan, saat itu, HT memanggil sepupunya, N (16).

Ia bermaksud menitipkan uang sebesar Rp 2,4 juta ke N.

Kepada N, HT meminta uang tersebut dikirimkan melalui ATM, untuk istri HT di Kecamatan Kandis, Kabupaten Indragiri Hilir.

"Kemudian, korban dan pelaku kembali ke dalam kamar masing-masing yang posisi kamarnya bersebelahan."

"Sesaat kemudian, korban bersama ibunya, T memanggil pelaku dan menanyakan kejelasan uang yang dititipkan pelaku tadi," kata Ardiyanto, sebagaimana dilansir dari Tribun Jambi.

T dan N, kata Ardiyanto, saat itu menunjukkan sikap kesal.

Mereka sempat membanting pintu kamar mereka.

"Melihat sikap kedua korban, tersangka sakit hati, dan masuk ke dalam kamarnya dengan mengambil pisau dan senapan angin miliknya di peluru 1 butir, kemudian di pompa sebanyak 6 kali," ungkap Ardiyanto.

HT kemudian menembakkan senapan angin dan menikam tubuh T dan N hingga keduanya Tewas.

Pura-pura jadi pelapor

Setelah menghabisi bibi dan sepupunya, HT membuang pisau ke arah kolam.

Ia juga mencuci senapan angin itu.

Senapan lalu disimpan di balik pintu keluar mess.

Menurut Kapolres, HT adalah orang yang pertama kali melaporkan penemuan mayat kedua perempuan itu kepada polisi.

HT mengaku menemukan jenazah bibi dan sepupunya di mess.

Tak hanya itu, HT juga ikut serta menyaksikan proses olah TKP di lokasi kejadian.

Polisi akhirnya mencurigai HT.

Hal itu lantaran polisi menemukan uang dengan bercak darah di kantong HT.

"Jadi di kantong tersangka kita lihat ada uang yang ada bercak darahnya."

"Uang itu senilai Rp 2,4 juta," kata Kapolres.

Setelah diperiksa, HT mengaku menghabisi bibi dan sepupunya lantaran dendam dan sakit hati.

Istri ditembak suami

Sebelumnya di Meksiko, seorang suami menembak mati istrinya setelah tepergok selingkuh di rumah.

Korban ditembak di bagian kepala.

Peristiwa tersebut bermula saat pelaku yang juga suami korban, memergoki istrinya sedang Berhubungan Badan dengan pria lain.

Sang istri dan selingkuhannya tepergok di dalam rumah pasangan suami istri itu.

Kejadian istri ditembak mati suaminya tersebut terjadi di selatan Meksiko.

Korban bernama Osmara J Martinez.

Ia ditembak suaminya ketika berada di gang di Kota Tehuantepec.

Polisi menduga si suami menyerang Osmara ketika pulang ke rumah.

Ia memergoki istrinya sedang Berhubungan Badan dengan pria lain.

Diberitakan La Prensa via Daily Mirror, Jumat (13/12/2019), suami Osmara bernama Alfonso ER.

Ia langsung murka saat melihat istrinya sedang selingkuh.

Si selingkuhan dilaporkan bisa meloloskan diri.

Namun, istri berusia 19 tahun itu ditembak mati di gang rumah mereka di Lieza.

Kerabat keluarga yang melihatnya berusaha memberikan bantuan.

Namun, Osmara dinyatakan tewas di lokasi kejadian.

Polisi yang merespons laporan segera melakukan penyelidikan.

Polisi menemukan Alfonso tengah mabuk dengan tanda di bagian leher.

Diduga, ia mencoba bunuh diri dengan menggantung dirinya ketika penegak hukum datang.

Kepada media lokal Meksiko, keluarga Osmara menuturkan, korban bertemu Alfonso di usia 14 tahun.

Korban tidak lulus sekolah.

Saat itu, keluarga menentang pernikahan mereka.

Sebab selain di bawah umur, jarak usia Osmara dan suami cukup jauh, yakni tujuh tahun.

"Kami tak pernah setuju dia menikah dengannya (Alfonso)," ujar seorang anggota keluarga kepada El Universal.

Kerabat itu mengungkapkan, Osmara selalu mengunjungi mereka dengan lebam di wajah.

"Dia selalu mengatakan dia melukai dirinya saat bepergian," terangnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Setelah Menembak Mati 6 Keluarganya, Pria di Jerman Menelepon Ambulans

Seorang pemuda dilaporkan menembak mati kedua Orangtuanya serta 4 anggota keluarga lainnya di Jerman lalu menunggu polisi datang.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved