VIDEO Eddy Purwantoro, Perupa Lampung dengan Teknik Cukil

Eddy Purwantoro adalah perupa andal dan bahkan menjadi satu-satunya seniman di seni grafis teknik tinggi atau cukil di Provinsi Lampung.

Penulis: Wahyu Iskandar | Editor: Daniel Tri Hardanto

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Eddy Purwantoro adalah perupa andal dan bahkan menjadi satu-satunya seniman di seni grafis teknik tinggi atau cukil di Provinsi Lampung.

Di Indonesia tak banyak yang menguasai teknik tersebut karena membutuhkan konsentrasi, kejelian dan keterampilan tingkat tinggi.

Awal Jadi Seniman

Menjadi seorang seniman diakui sangat berat oleh Eddy.

Eddy lahir pada 10 September 1982.

Yuk ke Sini, Komunitas Perupa Perempuan Lampung Gelar Pameran Lukisan di Pondok Seni Gang Lambang

Rycko Menoza Ungkap Peran Penting Seniman dalam Lestarikan Budaya

Modal Rp 30 Juta per Tambak Raib karena Udang Terserang Virus Myo

Diskes Imbau Warga Bandar Lampung Waspadai Virus Corona

Eddy sudah menggemari dunia seni rupa sejak masih duduk di bangku sekolah dasar.

Kala itu, Eddy sudah menggemari dunia seni rupa dengan membuat gambar-gambar dari tokoh kartun.

Sebagai seniman, Eddy sudah banyak menghadapi banyak tantangan.

Terbatasnya kesadaran dan apresiasi seni di masyarakat, membuat Eddy kesulitan sulit untuk sekadar berbagi atau bertanya tentang seni rupa.

Buku gambarnya bahkan pernah dibuang oleh sang guru ketika duduk di bangku sekolah menengah atas.

Selepas lulus SMA, Eddy sempat gamang harus melanjutkan pendidikan ke mana.

Karena kecintaannya yang besar pada dunia seni membuat Eddy berat jika harus kuliah di bidang yang lain.

Keputusannya tersebut sontak menimbulkan pergolakan di keluarganya.

Hal tersebut dikarenakan seniman sering diidentikkan dengan nasib yang tidak pasti.

Singkat cerita, Eddy kemudian hijrah ke Yogyakarta dan melanjutkan studinya di bidang seni.

Awalnya, Eddy berniat ingin masuk ke Institut Seni Indonesia (ISI).

Sayangnya, Eddy dua kali gagal dalam tes masuk ISI.

Tak berjodoh dengan ISI, Eddy kemudian masuk ke Universitas Sarjana Wiyata Taman Siswa program Pendidikan Seni Rupa.

Sembari mengenyam pendidikan formal, Eddy tetap berhubungan baik dengan rekan-rekannya yang merupakan mahasiswa di ISI.

Bersama mereka, Eddy menghabiskan banyak waktu mengembangkan bakatnya.

Seniman Cukil Satu-Satunya di Lampung

Sampai dengan saat ini, Eddy Purwantoro dapat dikatakan sebagai satu-satunya seniman yang mendalami bidang seni grafis teknik tinggi atau cukil.

Eddy mengatakan, sulit bagi kebanyakan orang mempelajari teknik tersebut karena membutuhkan ketelitian, kesabaran, dan keuletan tingkat tinggi.

Objek kayu yang dicukil tersebut kemudian masih harus difinishing dengan cara dipindahkan secara manual ke kanvas.

Lamanya pengerjaan karya seni jenis ini bergantung pada ukuran dan tingkat kerumitannya.

Pengerjaan yang tergolong rumit dan memakan waktu lama bukan jaminan untuk bisa laku di pasaran.

Karena itu, Eddy tidak ingin memaksakan siapapun menjadi muridnya.

Bagi Eddy, yang layak menjadi seniman hanya orang-orang yang bisa berdedikasi dan berkomitmen secara bersungguh-sungguh.

Masuk Galeri Nasional Indonesia

Tak main-main, karya Eddy Purwantoro sudah ada yang masuk ke Galeri Nasional Indonesia.

Apresiasi bergengsi skala nasional tersebut diraih Eddy pada 2007 melalui karya cukilnya yang berjudul 'Di Bawah Penguasa Zaman'.

Karya tersebut merupakan karya pribadi Eddy yang dihargai (laku) dan langsung menjadi cover katalog di kala itu.

'Di Bawah Penguasa Zaman' menceritakan tentang bagaimana masyarakat di masa itu masih kaget dengan munculnya teknologi baru bernama ponsel.

Karya tersebut murni lahir dari ide Eddy sendiri dan membutuhkan waktu dua minggu untuk menyelesaikannya.

Tak Punya Aliran

Memiliki karya hingga ratusan banyaknya, Eddy ternyata tidak mengategorikan dirinya ke dalam suatu aliran tertentu.

Eddy menyerahkan kepada orang lain untuk menilai dan mengategorikan hasil karya-karyanya.

Bagi Eddy, karya-karya yang dibuat biarlah jadi cerminan dirinya.

Sedangkan sejauh ini beberapa orang menyebut Eddy menganut surrealis yakni aliran kontradiksi antara realita dan mimpi.

Sulitnya Jadi Seniman

Memiliki keterampilan luar biasa di bidang seni, Eddy tetap merasa sulit untuk menjadikan bidang tersebut sebagai satu-satunya pencaharian.

Berbekal ijazah dari jurusan pendidikan seni rupa, kini Eddy menjadi guru di jurusan Animasi dan Kria Logam SMKN 5 Bandar Lampung.

Pria penyuka seluruh pelukis ini juga mulai merintis usaha kaos.

Alhasil, kediamannya disulap sedemikian rupa hingga menyerupai distro baju dengan hiasan lukisan di dinding-dindingnya.

Riwayat Pendidikan:

  • SD Kristen Bumi Agung Lampung Timur
  • SMP Xaverius Metro
  • SMA Yos Sudarso Metro
  • S1 Pendidikan Seni Rupa Konsentrasi Seni Lukis Universitas Sarjana Wiyata Taman Siswa, Yogyakarta.

(Tribunlampungwiki.com/Kiki Novilia)

Videografer Tribunlampung.co.id/Wahyu Iskandar

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved