150 Turis Asal China Didemo dan Dilarang Keluar dari Hotel, Tak Sengaja Ketemu Gubernur Lalu Dipeluk
Dalam beberapa hari terakhir, sejumlah turis asal China dilarang keluar dari hotel tempat mereka menginap.
Namun di Sumbar, mereka mendengarkan keajaiban azan.
Bagi mereka azan adalah lagu terindah. Bagi mereka sholat berjamaah adalah hal nan langka.
Entah rahmat apa yang diberikan Allah SWT kepada mereka, tatkala siang itu (Rabu, 29 Januari 2020), mereka bertemu dengan pemuka negeri Sumbar, yaitu Irwan Prayitno.
Irwan Prayitno selaku Gubernur pun tak menyangka akan berjumpa dengan mereka.
Terjadilah dialog saling sapa sesama ummat Muhammad.
Tak ada keraguan sedikitpun dari seorang Irwan Prayitno untuk bersalaman, kontak fisik dan memeluk anak-anak itu.
Yang terjadi adalah ukuwwah Islamiyah antar pemeluk Islam.
Tangis haru merekapun pecah saat disambangi Gubernur.
Mereka minta maaf, mereka merasa mengusik kenyamanan masyarakat Sumbar.
Mereka maklum kekhawatiran sebagian masyarakat sumbar akan bahaya virus corona yang berasal dari negara mereka.
Kedatangan mereka yang telah direncanakan berbulan-bulan yang lalu, harus melewati ujian yang berat karena adanya musibah merebaknya virus itu.
Mereka rindu dengan azan, mereka rindu ingin sholat berjamaah ke tempat saudara Muslimnya di Sumbar yang terkenal dengan kesantunan dan akhlaknya Islami.
Namun sesampainya di sumbar, ada yang menolak kehadiran mereka.
Ada yang menghina mereka.
Mereka resah dan menangis, salah kami apa? Bukankah sesama Muslim itu bersaudara?