VIDEO Melihat dari Dekat Terminal Tipe A Rajabasa Lampung

Layaknya provinsi lain, Lampung juga memiliki pusat transportasi darat yakni Terminal Tipe A Rajabasa Lampung.

Penulis: Wahyu Iskandar | Editor: Reny Fitriani

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Layaknya provinsi lain, Lampung juga memiliki pusat transportasi darat yakni Terminal Rajabasa Lampung.

Terminal yang dibangun pada tahun 1984 ini adalah terminal tipe A atau induk.

Terminal Rajabasa terletak di Jalan Zainal Abidin Pagar Alam, Rajabasa, Bandar Lampung.

Selain melayani keberangkatan ke kabupaten se-Provinsi Lampung, Terminal Rajabasa juga sebagai tempat transit dari luar provinsi.

Visi

Menuju Terminal Rajabasa MANTAP (Modern, Aman, Nyaman, Tertib, Asri, dan Profesional).

VIDEO Intip Kegiatan Logistik Kantor Pos Bandar Lampung

VIDEO Yuk Lihat Kegiatan Palang Merah Indonesia (PMI) Lampung

VIDEO Komunitas Gajahlah Kebersihan Fokus di Bidang Pendidikan Lingkungan Sampah Laut

Misi

Memberikan pelayanan terminal yang aman dan nyaman serta prima.

Terminal Induk

Terminal Rajabasa Lampung termasuk ke dalam golongan tipe A atau induk.

Aktivitas yang terdapat di sana meliputi pelayanan jasa antarkota antarprovinsi (AKAP) serta antarkota dalam provinsi (AKDP).

Dengan status tersebut, Terminal Rajabasa Lampung memiliki zonasi atau pembagian wilayahnya sendiri berdasarkan Peraturan Menteri Nomor 132 Tahun 2015.

Zonasi tersebut mencakup zona penumpang bertiket, penumpang belum bertiket, pengendapan dan perpindahan.

Zona penumpang bertiket meliputi ruang tunggu para penumpang untuk naik ke bus.

Sedangkan zona belum bertiket meliputi tempat-tempat komersil (kantin), dan layanan kesehatan.

Kemudian zona perpindahan adalah tempat perpindahan dari angkutan perkotaan ke bus.

Sedangkan zona pengendapan yakni tempat para operator bus beristirahat, mengecek kendaraan, dan bengkel.

Sampai saat ini,  pelayanan tersebut masih gratis. 

Keputusan untuk tidak menarik retribusi dikarenakan fasilitas yang ada di Terminal Rajabasa Lampung juga dianggap belum memenuhi standar.

Selain itu, ada beberapa kriteria zonasi terminal tipe A yang belum dipenuhi di Terminal Rajabasa Lampung.

Namun, akan segera dilengkapi dan direvitalisasi secara besar-besaran di tahun 2020 ini. 

Terminal Rajabasa juga terintegrasi dengan terminal tipe C yang dikelola oleh Pemerintah Kota Bandar Lampung (Pemkot) saling terintegrasi.

Angkutan perkotaan yang berasal dari terminal tipe C akan melanjutkan rute perjalannnya ke terminal tipe A.

Yang unik, aset terminal tipe A ini berada di belakang lahan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung.

Hal ini mengakibatkan Terminal Rajabasa Lampung kurang menonjol di banding terminal tipe C yang dikelola Pemkot Bandar Lampung.

Terminal Transit

Selain menyandang sebagai terminal tipe A, Terminal Rajabasa Lampung juga tergolong sebagai terminal transit atau sekadar perlintasan antarprovinsi.

Meski lintas provinsi, jumlah kendaraan yang singgah di Terminal Rajabasa Lampung saat ini cenderung menurun dari 140 unit menjadi 40 unit per hari. 

Hal ini disebabkan akses terminal yang menyulitkan bus untuk masuk serta tidak adanya kewajiban secara kaku untuk transit di sana.

Belum lagi dengan adanya infrastruktur tol yang juga mempengaruhi jumlah kedatangan bus.

Menuju Terminal Eksekutif

Pada awalnya, luas terminal kebanggaan masyarakat Lampung ini mencapai 12 hektare.

Namun, pada  2017 akibat dilaksanakannya proses pelimpahan kewenangan Personel, Pendanaan, Sarana dan Prasarana serta Dokumen (P3D) dari Pemerintah Kota Bandar Lampung ke pemerintah pusat luas tersebut menyusut ke angka 4,2 hektare.

Sejak saat itu, Terminal Rajabasa Lampung berada di bawah naungan Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat.

Setelah dikelola oleh pusat, terminal ini bertekat untuk memberikan pelayanan yang lebih baik.

Akan dilakukan revitalisasi besar-besaran untuk pembangunan zonasi yang belum tersedia serta infrastruktur yang lebih modern.

Saat ini, Terminal Rajabasa Lampung bahkan sudah berada dalam tahap Detail Engineering Design (DED).

Proses konstruksi tersebut rencananya akan ditawarkan kepada investor untuk kemudian dibangun dengan konsep yang lebih modern dan dilengkapi dengan fasilitas perbelanjaan, mirip seperti terminal eksekutif Bakauheni. 

Siap Melayani ke Penjuru Lampung

Denny mengonfirmasi jika Terminal Rajabasa Lampung menjangkau rute seluruh kabupaten di Lampung.

Bus-bus tersebut tergabung ke dalam kelompok antarkota dalam provinsi (AKAP).

Bus AKAP kemudian terbagi menjadi beberapa bagian; jalur utara sebanyak 72 armada, jalur selatan sebanyak 53 armada, jalur barat 48 armada, jalur timur 37 armada, dan Rajabasa eksekutif 16 armada.

Jam keberangkatan bus yang ada di Terminal Rajabasa Lampung ini berbeda-beda.

Untuk daerah Kotabumi, Way Kanan, Kasui, bus akan berangkat per 15 menit.

Bus dengan rute Meringgai, berangkat pada pukul 07.00, 11.00, dan 14.00 WIB.

Kemudian Tulangbawang, Kota Agung, Bakauheni dan bus-bus regular akan berangkat tiap satu jam.

Sedangkan bus eksekutif akan berangkat tiap 45 menit.

Layanan Eksekutif

Terhitung sejak 2019 lalu, Terminal Rajabasa Lampung menghadirkan layanan eksekutif, yakni bus yang terintegrasi langsung dengan dermaga eksekutif Bakauheni.

Total armada yang disediakan dalam layanan ini berjumlah 16 unit dengan harga tiket Rp 40 ribu.

Dengan layanan tersebut, jarak tempuh bus akan semakin singkat karena melintasi tol dan langsung masuk ke dermaga eksekutif.

Untuk beberapa perusahaan bus seperti Rosalia, Sinar Jaya dan Arimbi, penumpang bisa memesan tiket via online.

Sedangkan selebihnya belum mengarah ke sana dikarenakan kebijakan perusahaan bus masing-masing.

Meski tol mengurangi jumlah bus yang transit di Terminal Rajabasa Lampung, tetapi di saat yang bersamaan meningkatkan penggunaan masyarakat yang sebelumnya didominasi pesawat.

Pemangkasan jarak tempuh yang signifikan, terjangkau dan kenyamanan yang kian ditingkatkan oleh perusahaan bus menjadi pertimbangan tersendiri bagi para penumpang. 

Pemeriksaan Rutin

Guna memastikan pelayanan jasa yang dilakukan, Terminal Rajabasa Lampung rutin mengadakan ram check atau pemeriksaan kendaraan.

Pemeriksaan tersebut dilakukan menjelang high session atau hari-hari besar seperti natal, idul fitri dan lain-lain.

Mulai dari ban, rem, administrasi dan segala hal yang menyangkut keselamatan diperiksa satu persatu. 

Meski begitu, hal ini bukan seutuhnya tanggung jawab pusat, melainkan juga perusahaan bus yang bersangkutan karena ram check adalah proses yang sangat kompleks.

Terminal Rajabasa Lampung juga kan terus bersinergi dalam memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat. (Tribunlampungwiki.com/Kiki Novilia)

Videografer Tribunlampung.co.id/Wahyu Iskandar

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved