Ayah Tiri Siksa Anak di Bandar Lampung

Warga Kerap Lihat Ib Dianiaya Ayah Tirinya, Ketua RT: Kakinya Melepuh Dicelupin Air Panas

Baru 4 bulan tinggal di lingkungan Surabaya, warga sudah iba lihat perlakuan ayah tiri terhadap Ib (6).

Penulis: hanif mustafa | Editor: Noval Andriansyah
tribulampung.co.id/hanif mustafa
Ib (6), menunjukkan bekas luka di bagian belakang badannya akibat kerap dianiaya ayah tirinya. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Baru 4 bulan tinggal di lingkungan Surabaya, warga sudah iba lihat perlakuan ayah tiri terhadap Ib (6).

Suparno Ketua RT 32 LK 3 kelurahan Surabaya Kecamatan Kedaton menuturkan jika keluarga Wawan Setiawan alias Agus Hasan (35) baru ngontrak di lingkungannya sekitar empat bulan.

"Dia baru 4 bulan kontrak, kalau alamat KK warga Raja Ratu Labuhan Ratu, (Ib) tinggal ada bapak tiri, ibu kandung, sama adiknya masih balita," terangnya Selasa 4 Februari 2020.

Kata Suparno, warga sebenarnya tidak pernah melihat secara langsung tindakan kekerasan yang dilakukan ayah tiri korban.

"Tapi tahunya dari perubahan fisik, yang kepalanya luka, ada memar di perut, kan gak beres, saat keluar disuruh ke warung warga nanya, dan kata dia (Ib) habis dimarahi (pukuli) ayah," tutur ketua RT ini.

 BREAKING NEWS Sering Siksa Anak, Ayah Tiri Hampir Babak Belur Dihajar Massa

Karena Hujan Emas, Ayah Tiri yang Kerap Siksa Anak Dilaporkan ke Aparat

 3 Pekerja Temukan Mayat Bayi Laki-laki saat Bersihkan Sampah di Pintu Penyaringan Air

 Jadwal Kapal Eksekutif di Bakauheni 5 Februari 2020 dan Tata Cara Beli Tiket Pakai Vending Machine

Suparno mengatakan, hasil laporan dari warganya, Ib mendapat beberapa luka yang cukup banyak di anggota badannya.

"Kayak di kepala atas ini katanya dipukul pompa, terus ini yang (kepala bagian) kanan dipukul pakai palu, terus ini tulang belakangnya bergeser gak normal katanya ditendangin, terus ini bagian perut dipukul pakai besi gancu, iya gancu buat mungut sampah itu," kata Suparno sembari menunjukkan luka dibagian tubuh Ib.

"Nah ini juga, (bagian bawah) hidungnya diatas bibir ini, disundut rokok, kalau kaki ini melepuh karena celupin air panas sama ayah," imbuh Suparno.

Suparno pun mengaku mendapat laporan jika pernah suatu ketika Ib di ajak keluar oleh ayahnya merongsok.

"Itu pas keluar subuh sudah lama, anak mau diajak rongsok ditendang sampai jatuh dan dibiarkan," tuturnya.

Tak hanya itu, kata Suparno, dari laporan warga anak ini dimanfaatkan untuk mendapat keuntungan dari rasa iba orang lain.

"Dan setiap diajak merongsok, dia (Ib) gak naik gerobak, tapi suruh jalan kaki, suruh buntutin gerobak, terus pas pulang gak boleh masuk kedalam rumah suruh tidur di gerobak," tuturnya.

Lanjutnya, saat ini ayah tiri korban sudah diamankan di Mapolsek Kedaton.

"Nanti sementara dia (Ib) tinggal tempat saya, kalau masih trauma," tandasnya.

Dilaporkan Hujan Emas

Kerap dihajar oleh ayah tiri, seorang anak di bawah umur mengalami luka-luka hingga kakinya melepuh.

Alhasil warga Jalan Teratai Gang Tulip RT 32 LK III, Kelurahan Surabaya, Kedaton yang sudah muak melihat kekerasan ini mengadu ke pihak berwajib, Selasa 4 Februari 2020.

Ayah tiri ini diketahui bernama Wawan Setiawan alias Agus Hasan (35) warga jalan Raja Ratu Labuhan Ratu Kedaton, Bandar Lampung.

Sementara korban diketahui bernama Ib (6) yang tidak lain merupakan anak tiri pelaku.

Warga yang melapor Hujan Emas, mengatakan ia sudah tak tega melihat Ib disiksa oleh ayah tirinya.

"Kasian anak ini, penyiksaan ini diluar batas enggak dianggap manusia, bekas luka luka ada, dipukul pakai pompa, pakai gincu, bahkan disundut rokok," kata Hujan.

Hujan mengatakan, pelaku sehari-hari bekerja sebagai tukang rosok.

"Bapaknya ngerongsok, dia dimanfaatkan hanya untuk merongsok," imbuhnya.

Hujan menuturkan jika Ib sudah lama disiksa oleh ayahnya sendiri namun warga tak memberanikan diri melapor.

"Dia (Ib) ini sudah lama disiksa, tapi warga gak berani maaf ngomong bapaknya preman," tuturnya.

Hujan pun mengaku sudah tak sanggup melihat kekerasan ini sehingga memberanikan diri melaporkan kejadian ini.

"Saya memberanikan diri, karena ada yang melihat ngomong kesaya, dan udah beberapa kali makanya saya tindaklanjuti laporan, karena kaki sudah melepuh kena air panas," serunya.

Hampir Dihajar Massa

Hampir dimassa warga, Babinsa dan Babinkamtibmas tenangkan masyarakat.

Suparno Ketua RT 32 LK 3 kelurahan Surabaya Kecamatan Kedaton mengatakan saat sebelum pihak berwajib datang warga sudah berkumpul.

"Warga sudah kumpul sekitar 50 orang mungkin sudah jengkel, jadi mau ngadilin sendiri," kata Suparno, Selasa 4 Februari 2020.

Atas perihal tersebut dan mendapat aduan dari Hujan Emas, Suparno mengaku langsung menghubungi Babinsa dan Babinkamtibmas setempat.

"Untung ada babinsa dan bhabinkamtibmas datang, kalau gak bisa hancur dimassa," ujarnya.

Suparno mengaku perbuatan yang dilakukan oleh warganya Agus Hasan sudah berulang kali dan sudah ada tiga kali laporan yang masuk kepadanya selaku ketua RT.

"Pertama sudah konsultasi dengan Babin, tapi saat mau dipanggil selalu gak ada, dan warga sudah resah kalau gak ditindaklanjuti bisa mati," terang Suparno.

Suparno menuturkan puncak keresahan warga saat mendapati korban Ib (6) mengalami luka serius melepuh dibagian kaki.

"Ramenya tadi jam 9, bagaimana tidak (warga resah) anak itu (Ib) disiram air panas," tutup Suparno.

Sementara Babinsa Kelurahan Surabaya Serda Frendi Nijardo mengatakan warga setempat naik pitam melihat kaki korban melepuh akibat disiram air panas oleh ayah tirinya Agus.

"Warga ingin menghakiminya, akhirnya kami amankan pelaku," tuturnya.

Kata Serda Frendi, korban mengalami trauma sehingga akan menangis hebat jika melihat ayah tirinya.

“Pelaku diserahkan ke Polsek Kedaton untuk diproses secara hukum,” tutup Serda Frendi. (Tribunlampung.co.id/Hanif Mustafa)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved