5 Ribu Turis China Terdampar di Bali Imbas Virus Corona

Perkiraan sekitar 5.000 wisatawan China di Bali itu disampaikan Konsulat Jenderal Republik Rakyat China di Denpasar.

Editor: martin tobing
ANTARA/FIKRI YUSUF
Penumpang maskapai China Southern Airline tujuan Guangzhou, China menunjukkan tiket di Terminal Keberangkatan Internasional Bandara Internasional Gusti Ngurah Rai, Bali, Rabu (4/2/2020). 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Sekitar 5.000 wisatawan China terjebak di pulau Dewata, Bali, saat pemerintah Indonesia menutup sementara penerbangan langsung ke dan dari daratan China untuk mencegah penyebaran virus corona yang mematikan.

Perkiraan sekitar 5.000 wisatawan China di Bali itu disampaikan Konsulat Jenderal Republik Rakyat China di Denpasar Gou Haodong, seperti dilansir South China Morning Post, Rabu (5/2/2020).

Gou Haodong juga telah bertemu dengan pejabat lokal di Bali dan meminta bantuan untuk memperpanjang masa tinggal wisatawan asal Negeri Tirai Bambu itu.

Indonesia menutup sementara penerbangan langsung ke dan dari China sejak kemarin.

Terhitung penerbangan terakhir ke Guangzhou berangkat Rabu pagi dari Bali. Selain itu Indonesia telah memberhentikan sementara fasilitas bebas visa kunjungan dan visa on arrivals untuk warga negara RRT (China).

"Wisatawan China masih dapat transit melalui negara ketiga, termasuk Malaysia dan Thailand, jika mereka ingin pulang," demikian menurut Konsulat.

Hendak Perkosa Gadis di Rumah Kosong, Pemuda Kabur Seusai Korban Mengaku Terjangkit Virus Corona

VIDEO Satu WNI di Singapura Positif Terinfeksi Virus Corona

Terungkap Penyebab WNI Tertular Virus Corona, padahal Tak Pernah ke China

WNI di Singapura Terjangkit Corona Padahal tak Pernah ke China

VIDEO Detik-detik Ibu Terinfeksi Virus Corona di Wuhan Melahirkan

"Tetapi beberapa dari mereka lebih memilih untuk tetap di Bali karena wabah virus corona di Wuhan China," ujar Guo.

Kepada para wisatawan yang masih berada di Bali Konjen China menawarkan opsi overstay untuk tinggal lebih lama di Pulau Dewata.

Jika memilih opsi tersebut, mereka sudah bisa mengurus bebas visa di Kantor Imigrasi Bali.

Guo Haodong mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kantor Imigrasi Bali untuk memfasilitasi permintaan wisatawan China yang mengajukan overstay.

Sebelumnya Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan memutuskan melakukan penundaan penerbangan dari dan ke semua destinasi di China hingga batas waktu yang akan ditentukan kemudian.

Melalui keputusan ini, jelas Menhub, Semua maskapai penerbangan Indonesia diminta untuk menunda seluruh rencana penerbangan dari atau ke seluruh destinasi di China.

Demikian pula maskapai penerbangan asing yang melakukan penerbangan dari China menuju Indonesia, termasuk penerbangan transit dari China, diminta untuk menunda sementara penerbangan menuju Indonesia.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan keputusan tersebut diambil usai rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Kementerian Kesehatan dan Kementerian Luar Negeri.

"Jadi pada dasarnya apa yang kita putuskan sangat berhati-hati. Apa yang diputuskan itu melalui rapat terbatas yang dihadiri oleh presiden, beberapa menteri, Panglima TNI dan Kapolri yaitu menunda penerbangan semua ke dan dari bandara di Cina mulai tadi malam pukul 00.00 dan dengan waktu yang tidak terbatas," katanya.

Meski penerbangan ditunda, Budi memastikan pengiriman logistik dari negeri Tirai Bambu itu tetap berjalan. Namun ia mengatakan logistik yang berasal dari China akan diberlakukan pemeriksaan khusus.

"Pertama kali yang tidak diperbolehkan adalah live animal, yang kedua adalah awak pesawat atau awak kapal tidak turun dari pesawat atau kapal. Jadi kita lakukan pemeriksaan," katanya.

Budi menuturkan alasan diperbolehkannya logistik masuk ke Indonesia yakni agar tidak merusak hubungan bisnis antara Indonesia - China.

"Ini memang upaya-upaya yang kita akukan dengan hati-hati supaya hubungan bisnis kita tetap baik tetapi proses melindungi masyarakat dari bahaya Corona," pungkasnya.

Tinjau Ulang
Pemerintah diminta untuk mengkaji ulang pemutusan penerbangan dan pemutusan logistik dari China yang dilakukan karena virus corona.

Hal ini diungkapkan oleh Ketua Lembaga Kerjasama Ekonomi Sosial Budaya Indonesia-China (Association of Indonesia-China Economic Social and Cultural Cooperation/AICESCC) Mayjen TNI (Purn) Sudrajat pasca bertemu dengan Menkopolhukam Mahfud MD kemarin.

"Kita sangat concern dengan keputusan pemerintah bahwa adanya pemutusan penerbangan dengan Tiongkok. Dan ini saya kira kita harus melihat apakah ini perlu atau tidak perlu dilihat kembali," ujar Sudrajat.

Sudrajat juga menilai pemutusan logistik, terutama barang-barang yang datang dari China juga tidak diperlukan. Pasalnya, hal itu tidak ada sangkut pautnya secara langsung dengan virus corona.

"Kami menilai bahwa itu tidak ada terlalu bersangkutan langsung dengan virus, karena virus sendiri di luar dia hanya bisa survive 16 jam paling lama 24 jam," jelasnya.

Lebih lanjut, Sudrajat mengimbau dan mengharapkan pemerintah agar membuat kebijakan yang lebih kondusif terkait perdagangan Indonesia seperti aliran logistik atau persilangan logistik antara China dengan Indonesia.

Meski belum dapat menyebutkan dampak atau kerugian secara pasti, namun Sudrajat memastikan hal itu akan mengganggu perekonomian dan perdagangan Indonesia.

"Kalau dari penerbangan yang kita lihat tentu adanya penurunan turis, juga travel bisnis dan event-event. Tapi (kerugian) sampai sekarang masih belum lihat. Karena baru saja, tapi ini pasti akan mengganggu perekonomian perdagangan kita," ujarnya.

Sementara itu, untuk tetap menjaga frekuensi penerbangan, Angkasa Pura II menggarap penerbangan wilayah potensial seperti ke Asia Barat.

“Ada sekitar 16-20 slot penerbangan per hari yang idle karena penerbangan dari dan ke Tiongkok ditutup sementara, di mana ini menjadi peluang baru bagi Soekarno-Hatta untuk dapat memperluas konektivitas penerbangan ke negara lain atau memaksimalkan rute yang telah ada saat ini,” ujar Presdir Angkasa Pura II M Awaluddin.

“Pasar yang bisa digarap dengan adanya ruang lebih ini adalah rute Asia Barat seperti India, Pakistan, Maladewa, Srilanka, Nepal, lalu wilayah lain yakni Turki dan Australia,” tambah Awaluddin.

Bandara Internasional Soekarno-Hatta diketahui melayani penerbangan reguler atau berjadwal ke China. Saat ini terdapat 16 izin rute penerbangan dari Soekarno-Hatta ke China dan sebaliknya.

Izin rute tersebut adalah untuk melayani penerbangan dari dan ke Beijing, Guangzhou Baiyun, Shenzhen Bao’an, Shanghai Pudong, Kunming, Nanning, Haikou Meilan, Fuzhou Changle, dan Xiamen Gaoqi.

Total pergerakan pesawat yang melayani rute-rute itu sebanyak 143 pergerakan pesawat per minggu.

Maskapai yang melayani penerbangan dari dan ke China adalah Air China, China Southern, Garuda Indonesia, Batik Air, Lion Air, Xiamen, China Eastern, Sriwijaya Air, dan Federal Express. (*)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved