Alasan Prabowo Subianto Kecewa Meski Disambut Sorak Sorai Ratusan WNI di Natuna
Yang mencolok, baik Terawan dan Prabowo tidak menggunakan masker. Sebelum masuk ke dalam ruangan, Prabowo dan Terawan sempat menyapa awak media.
Kemudian Prabowo juga mengapresiasi Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I (Pangkogabwilhan I) Laksamana Madya TNI Yudo Margono yang memberikan bantuan alat musik bagi para WNI yang diobservasi.
Adanya bantuan tersebut, menurut Prabowo bisa menjadi dukungan moril agar ratusan WNI gembira sehingga mudah-mudahan 14 hari yang harus mereka lewati berjalan aman.
"Saya dapat laporan saudara-saudara kita yang diobservasi dapat alat musik dan karaoke supaya mereka banyak latihan nyanyi".
"Ini untuk moril mreka, dengan gembira mudah-mudahan mereka bisa kembali baik," tuturnya.
Kembali Prabowo mengapresiasi dan memberikan penghargaan atas kerja keras petugas Kemenkes dan TNI yang sudah mempertaruhkan kesehatan mereka di misi kemanusiaan.
Juru bicara Menhan Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan kedatangan Prabowo ke Natuna selain menjenguk 238 WNI yang baru saja dipulangkan dari Wuhan juga mengecek kelayakan pangkalan militer setempat.
"Menhan mengecek penanganan masa observasi dan mengecek semua kelayakan pangkalan militer yang digunakan sebagai tempat observasi bagi ratusan WNI tersebut," ujar Dahnil.
Prabowo Subianto kata Dahnil juga kecewa saat berniat menemui secara langsung dengan para warga negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Wuhan namun tidak bisa.
"Beliau menyesalkan dan mohon maaf kepada 238 WNI di sana. Karena aturan yang ketat selama masa observasi tidak diizinkan kontak langsung, beliau hanya bisa menyapa dari dalam bus," ujar Dahnil.
Meski kecewa, Dahnil mengungkap Ketua Umum Partai Gerindra tersebut memahami langkah preventif guna mencegah penyebaran virus corona itu.
"Namun beliau pahami langkah preventif sesuai prosedural tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa negara siap melakukan upaya-upaya pencegahan penyebaran virus corona," kata Dahnil.
Membaik
Kementerian Kesehatan RI menyampaikan hasil observasi kesehatan 238 orang Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjalani masa karantina di hanggar Lanud Raden Sajad, Natuna. Ratusan WNI sudah menunjukkan kesehatan yang jauh dari indikasi virus corona.
Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI, Anung Sugihantono mengatakan serangkaian proses masa karantina yang telah dilalui selama 3 hari telah menunjukkan kondisi tubuh yang sehat.
"Saya menyampaikan hal-hal yang kami kerjakan dalam konteks kesehatan terhadap ratusan WNI sesuai SOP WHO, kami telah melakukan pengecekan terhadap 238 orang WNI juga 5 orang tim Aju serta 48 crew pesawat, dengan total 285 orang," ujarnya.
Alhasil, kata dia dalam pemeriksaan yang dilakukan dua kali dalam satu hari itu sudah semakin baik. Kata dia adapun yang diperiksa, mulai dari kondisi kesehatan tubuh, suhu tubuh dan keluhan keluhan yang dirasakan para ratusan WNI.