Depan Sandiaga, Rocky Gerung Sindir Prabowo Subianto
Sindirannya dimulai saat Rocky Gerung dimulai saat sesi dirinya berbicara.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Lihat beraninya Pengamat Politik Rocky Gerung sindir Bos Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Sindiran itu dilakukan di depan Sandiaga Uno mantan calon Wakil Presiden pada Pilpres 2019 melawan Presiden Jokowi.
Hal tersebut diungkapkan Rocky Gerung dalam acara peluncuran buku #KamiOposisi karya Politisi PKS Mardani Ali Sera.
Dalam kesempatan itu hadir pula beberapa tokoh seperti politisi PKS Hidayat Nur Wahid, serta Direktur Lokataru Haris Azhar.
Sindirannya dimulai saat Rocky Gerung dimulai saat sesi dirinya berbicara.
• Soal Ibu Kota Negara Pindah, Rocky Gerung Sarankan Pindahkan Dahulu Presidennya
• Rocky Gerung Yakin Ibukota Negara Tak Jadi Pindah, Bakal Digagalkan Sendiri oleh Jokowi
• Rocky Gerung Beri Nilai Pemerintahan Jokowi-Maruf Amin
Dikutip TribunWow.com dari tayangan YouTube Monitor.ID, Rocky Gerung mulanya menerangkan soal oposisi.
"Oposisi artinya berlaga ulang, siapa yang siap berlaga? Beroposisi artinya berlaga," ujar Rocky Gerung.
Ia juga menyindir mantan Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno.
"No sandiaga no berlaga," kata Rocky Gerung yang diiringi tertawaan.
Pengamat politik ini lalu memberikan celoteh soal kepanjangan PKS.
Diketahui PKS merupakan kepanjangan dari Partai Keadilan Sosial, namun Rocky pun mengubah arti tersebut.
"PKS itu bukan Partai Kesayangan Saya, atau Partai Kesayangan Sandi, Partai Kesayangan Semesta," kelakar Rocky Gerung.
Setelah berkelakar soal PKS, Rocky Gerung lalu menyinggung soal mantan Calon Presiden Prabowo Subianto.
Diketahui saat ini Prabowo Subianto tak lagi jadi oposisi.
Bahkan ia telah menjadi Menteri Pertahanan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Oke teman-teman oh ini ada kursi kosong sebelah kiri," kata Rocky Gerung.
"Ini mestinya Pak Prabowo sebelah saya," tambahnya.
Sontak seluruh ruangan di acara tersebut tertawa dengar celotehan Rocky Gerung.
Tak lama, ia lalu melanjutkan soal posisi PKS yang menjadi oposisi pemerintah.
"Ini PKS enggak usah bersedih karena PKS kendati di luar tapi dia tetap berdiri, ada yang di dalam tapi membungkuk buat apa," tambahnya.
Cek Video lengkapnya:
Rocky Gerung Sindir Menteri Kesehatan
Pada kesempatan yang sama, Rocky Gerung juga mengritik keberadaan Menteri Kesehatan Terawan di Natuna.
Ia mencontohkan bagaimana jika ada tugas yang lebih penting selaku menteri daripada berada Natuna.
"Ngapain Menteri Kesehatan ada di Natuna? Menteri Kesehatan itu tugasnya bikin policy."
"Bagaimana kalau tiba-tiba ada pertemuan Menteri Kesehatan se-ASEAN dan dia harus hadir di situ?" ujar Rocky Gerung di Kompleks
Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (4/2/2020).
Di sisi lain, Rocky Gerung melihat berkantornya Terawan di Natuna tidaklah tepat apabila disebut sebagai contoh negara hadir bagi rakyatnya.
Karenanya, Rocky Gerung meminta agar partai oposisi memberi kritik terhadap langkah Menkes yang disebutnya berlebihan dan terkesan pamer tersebut.
"Jadi kelihatannya penugasan itu pun pencitraan. Istana bilang negara hadir, maka Menteri Kesehatan harus di situ. Loh? Istana hadir itu dalam policy, bukan dalam pengertian manusia di Natuna," kata dia.
"Oposisi mesti kasih kritik bahwa itu berlebihan, bahkan too good to be true gitu. Bahkan dipamerkan sehingga orang nggak percaya lagi, ngapain di situ tuh, itu dia ada semacam Satgas," kata Rocky Gerung. (TribunWow.com/ Tiffany Marantika)
Rocky Gerung Soal PDIP Dorong Risma Jadi Gubernur DKI Lengserkan Anies, Pengatur Lalu Lintas Disebut
Nama Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini kerap dijadikan isu untuk maju dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta pada tahun 2022 mendatang.
Isu tersebut mencuat setelah Risma mendapat pujian sebagai satu di antara kepala daerah berprestasi dari PDI-P.
Pujian tersebut disampaikan langsung oleh Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri.
Risma dinilai telah berkontribusi besar bagi kemajuan daerah yang dipimpinnya.
Dalam tayangan yang diunggah di kanal YouTube Rocky Gerung Official, Kamis (23/1/2020), pengamat politik Rocky Gerung turut berkomentar terkait hal tersebut.

Rocky menganggap galeri politik Risma adalah soal terjun langsung ke lapangan.
Seperti adanya video yang kemudian menjadi viral, Risma sedang turun langsung ke jalan untuk mengatur lalu lintas.

Rocky menganggap galeri politik Risma adalah soal terjun langsung ke lapangan.
Seperti adanya video yang kemudian menjadi viral, Risma sedang turun langsung ke jalan untuk mengatur lalu lintas.
Rocky lantas menjelaskan, bahwa hal ini menunjukkan PDI-P ingin bersaing dengan Anies tetapi tidak menghasilkan upaya untuk menandingi Anies dari versi persyaratan Jakarta.
"Jadi seolah-olah syarat menjadi Wali Kota Surabaya dipakai untuk mengukur syarat jadi Gubernur Jakarta."
"Gubernur Jakarta itu, ini kota metropolitan center part excellent secara ide, secara budaya, apalagi secara penampilan politik itu susah ditandingi oleh Ibu Risma," ungkap Rocky.
Track seperti yang dilakukan Risma, sebelumnya pernah dilakukan oleh Jokowi.
Rocky menegaskan, jika Risma ingin mengikuti track yang pernah dilakukan Jokowi maka kemungkinan besar akan susah untuk dipakai ulang.
"Jadi apakah Risma mau ikuti track itu, itu jauh sekali peralatan itu untuk dipakai ulang."
"Jadi peralatan Jokowi nggak bisa dipakai ulang oleh Risma itu karena ya nggak ada hasilnya kan," tegasnya.
PDIP Tak Punya Calon di 2024, Rocky Gerung Sebut Jokowi Sengaja Puji-puji Sandi untuk Jatuhkan Anies
Pengamat Politik Rocky Gerung menduga Presiden Joko Widodo (Jokowi) tengah berusaha melecehkan nama Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Menurut Rocky Gerung, Jokowi tak mau Anies Baswedan bakal menjadi presiden selanjutnya.
Hal itu disampaikannya melalui channel YouTube Rocky Gerung Official, Kamis (23/1/2020).
Diketahui, wanita yang kerap disapa Risma itu kabarnya akan maju di Pilkada Jakarta pada 2022 mendatang.
Menurut Rocky, Risma terkesan menirukan cara Jokowi agar bisa memenangkan Pilkada.
"Jadi peralatan yang pernah dipakai Jokowi menghasilkannya jadi presiden," ucap Rocky.
"Sejak jadi presiden, dia (Jokowi) gagal."
Lantas, Rocky mengimbau Risma tak mengikuti cara Jokowi yang kerap blusukan.
Ia menilai, cara yang digunakan Jokowi tak layak digunakan ulang oleg Risma.
"Jadi apakah Risma mau ngikutin track itu? Itu jauh sekali itu peralatan itu untuk dipakai ulang," ujar Rocky.
"Jadi peralatan Jokowi enggak bisa dipakai ulang oleh Risma karena ya enggak ada hasilnya kan," sambungnya.
Terkait Pilpres 2024, Rocky menilai PDI Perjuangan (PDIP) ataupun Jokowi tak memiliki sosok yang pantas diusung.
"Belum ada karena PDI enggak punya, Jokowi juga enggak punya," kata Rocky.
Lebih lanjut, Rocky menyebut Jokwi tak akan lagi dipandang jika Anies Baswedan menjadi presiden 2024.
"Tapi kan Jokowi mungkin berpikir kalau dia enggak jadi presiden." ujarnya.
"Tiba-tiba Anies jadi presiden, posisi dia apa gitu? Bakal di-bully kah?"

Menurut Rocky, Jokowi kini tengah berusaha menggagalkan langkah Anies Baswedan menuju Pilpres 2024.
Karena itu lah, Jokowi justru menyebut Sandiaga Uno pantas jadi presiden 2024.
"Jadi Pak Jokowi juga menginginkan Anies enggak jadi presiden," ucap Rocky.
"Karena dia cari siapa yang bisa ditunjukkan. Sandi kemarin dipuji-puji."
Pernyataan Jokowi itu diduga merupakan bentuk usaha menjatuhkan nama Anies Baswedan.
"Tapi itu kan dipuji dalam rangka, disodorkan untuk melemahkan nama Anies kan," bebernya.
"Jadi orang dengan mudah baca bahwa Pak Jokowi ingin melecehkan Anies dengan mengajukan nama Sandi."
Namun, Rocky menilai apa yang dilakukan Jokowi itu tak ada artinya.
Bahkan, Sandiaga Uno disebutnya juga tak bakal peduli dengan ucapan Jokowi itu.
"Dan orang tahu bahwa ya itu permainan ecek-ecek lah," ucap Rocky.
"Dan Sandi mungkin mengabaikan 'Ah itu lelucon aja'."
Tak hanya itu, Rocky bahkan menduga Jokowi tengah berusaha mengadu domba Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.
"Atau dalam upaya untuk adu domba segala macam, kan itu kelihatannya begitu," tutupnya.
Simak video berikut ini menit ke-2.52:
(*)
Artikel ini telah tayang di makassar.tribunnews.com