80 Polisi Alami Muntah Setelah Sarapan di SPN Kemiling, Diduga Ini Penyebabnya
Para polisi itu langsung dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara, Rabu (5/2/2020) untuk mendapat perawatan.
Kesaksian Korban
Bripka Dedi, salah satu pasien keracunan makanan mengatakan, gejala keracunan dirasakan beberapa jam setelah makan pagi.
Ia menerangkan, saat kejadian sedang mengikuti pelatihan di sekolah tersebut.
"Ya sarapan biasa, makan nasi sama ada ayam suwir," terangnya.
"Gak langsung kerasa (efek). Sekitar sejam setelah makan kok pusing dan muntah muntah," ujar personel Polres Metro ini.
Pasien lainnya yang dirawat Brigpol Edy menuturkan, satu setengah jam pasca sarapan atau sekitar pukul 08.00 WIB tiba tiba kepalanya pusing disertai rasa mual.
Kondisi serupa dialami rekan sepelatihannya.
"Saya bilang kenapa ini orang kok muntah, setelah dari situ ternyata saya juga kena," jelasnya.
"Maaf ngomong isi perut udah habis ga ada yang bisa dikeluarkan lagi. Tapi masih rasanya mau muntah terus," ujar anggota Satsabara Polres Lampung Barat sedang engikuti pelatihan dalmas ini.
Pagi itu, kata Edy, teman sesama peserta pelatihan mengalami mual dan muntah.
Ia yang awalnya masih dalam keadaan fit tak menyangka bakal mengalami hal serupa.
Ia menerangkan, kondisi kesehatannya sudah mulai membaik.
Meski tangan masih diinfus ia sudah bisa berjalan sendiri keluar ruangan tanpa bantuan orang lain.
"Sudah diperiksa dokter dan dikasih obat," katanya.
Kronologi