Amukan Gajah Liar di Tanggamus
12 Gajah Masuk Pemukiman Warga, 1 Gajah Gigit Warga, Saridi: Emosi Gajah Sedang Tidak Stabil
Kawanan gajah liar yang berjumlah 12 ekor, memasuki Pemukiman Warga di kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) Register 31 Kecamatan Semaka, Tanggamus.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JATI AGUNG - Kawanan gajah liar yang berjumlah 12 ekor, memasuki Pemukiman Warga di kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) Register 31 Kecamatan Semaka, Tanggamus, Jumat (7/2/2020).
Bahkan, kawanan gajah liar tersebut menyerang 5 petugas yang mencoba menggiringnya kembali ke kawasan hutan.
Tak hanya menyerang, kawanan gajah liar tersebut sampai menggigit salah seorang petugas hingga betisnya mengalami luka robek.
Upaya anggota Satuan Tugas Penanggulangan Konflik Satwa Kecamatan Semaka, Tanggamus menjauhkan kawanan gajah liar dari Pemukiman Warga membutuhkan perjuangan yang luar biasa.
Tak heran jika petugas kerap terlibat kontak fisik langsung dengan mamalia darat terbesar di bumi ini.
Terbaru, seorang anggota satgas bernama Saridi (40) menjadi korban amukan gajah liar, Jumat (7/2/2020) petang.
• BREAKING NEWS Gajah Liar Serang Satgas di Register 31 Tanggamus, Betis Saridi Robek Digigit Gajah
• Diduga Korban Bully, Siswa SMK di Bekasi Disuruh Pegang Kabel Sambil Dijambak dan Ditendang
• Dikejar Kawanan Gajah, Anggota Satgas TNBBS Patah Kaki
• Berita Tribun Lampung Terpopuler Jumat 7 Februari 2020 - Hidup Glamor Pemilik WO
Peristiwa itu terjadi di kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) Register 31 Kecamatan Semaka, Tanggamus.
Akibat insiden itu, Warga Desa Sukajaya, Kecamatan Semaka, Tanggamus ini mengalami luka cukup parah di kaki.
Saridi pun harus menjalani operasi di RS Airan Raya, Jati Agung, Lampung Selatan, Sabtu (8/2/2020) ini.
Saridi menuturkan, kawanan gajah memang kerap mendatangi Pemukiman Warga.
Ia dan rekan-rekannya melakukan kegiatan rutin untuk mengusir gajah-gajah tersebut.
"Gajah di sana memang sering memasuki wilayah Pemukiman. Jadi ya kami (satgas) saat itu hendak menggiring gajah ke kawasan register kembali," ujarnya.
Ia menyebut, jumlah gajah yang memasuki Pemukiman Warga saat kejadian sekitar 12 ekor.
Sedangkan satgas yang menggiring gajah hanya lima orang.
"Gajahnya ada 12, satgas yang menggiring lima," katanya.
Ia juga menjelaskan emosi gajah-gajah saat itu sedang tidak stabil.
Merasa menang jumlah, beberapa gajah memberikan perlawanan kepada petugas.
Saridi menyebut emosi gajah-gajah itu dalam kondisi kurang stabil.
"Emosi gajah sedang tidak stabil saat itu. Tak saya sadari juga saya digigit salah satu gajah yang ada di situ," jelasnya.
Saridi mengaku sempat terpeleset dan tidak menyadari dirinya diserang gajah.
Beruntung, ia sempat melakukan perlawanan sehingga terhindar dari luka yang lebih serius.
"Sempat saya terpeleset akibat menerima ayunan ringan belalainya. Setelah itu saya juga tidak sadar," tambahnya.
"Saya juga sempat pukul gajahnya untuk melepas gigitannya," tambahnya.
Sementara itu, rekan Saridi menjelaskan situasi saat itu cukup mengerikan.
Ditambah lagi kondisi tanah yang licin dan berlumpur akibat guyuran hujan.
"Tanahnya licin karena habis hujan," ujarnya.
Ia menuturkan, kondisi tersebut mempersulit usaha satgas menggiring kembali gajah ke kawasan register.
Beruntung, kata dia, lokasi tanah tempat Saridi berpijak lebih tinggi dibanding gajah-gajah itu.
Harus Dioperasi
Saridi (40), anggota Satgas Penanggulangan Konflik Satwa Kecamatan Semaka, Tanggamus, mengalami luka cukup parah akibat diserang gajah liar.
Saridi pun harus menjalani operasi pada kakinya.
Saridi menjadi korban amukan kawanan gajah liar di kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) Register 31 Kecamatan Semaka, Tanggamus, Jumat (7/2/2020) sekitar pukul 17.00 WIB.
Sarlan (43), kakak korban, mengatakan, adiknya saat ini sedang persiapan untuk dioperasi di IGD RS Airan Raya, Jati Agung, Lampung Selatan.
"Nanti jam 11.00 WIB akan dioperasi. Sekarang sedang puasa," ujarnya kepada Tribunlampung.co.id di IGD RS Airan Raya, Sabtu (8/2/2020).
Sarlan menjelaskan, Saridi berada di RS Airan Raya sejak Jumat (7/2/2020) pukul 23.00 WIB.
Sebelumnya Saridi sempat dirawat di RSUD Kota Agung, Tanggamus.
"Dapat rujukan dari RS Kota Agung untuk dirawat di sini. Sampai di sini semalam jam 11," jelasnya.
Saridi mengalami luka pada kakinya akibat serangan kawanan gajah liar di kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) Register 31 Kecamatan Semaka Kabupaten Tanggamus, Jumat (7/2/2020) sekitar pukul 17.00 WIB.
"Betis saya digigit hingga dagingnya sedikit terkelupas," ujar Saridi kepada Tribunlampung.co.id di IGD RS Arian Raya, Sabtu (8/2/2020).
Dari informasi yang dihimpun Tribunlampung.co.id, insiden penyerangan gajah terhadap Saridi terjadi pada Jumat (7/2/2020) sekitar pukul 17.00 WIB. (Tribunlampung.co.id/V Soma Ferrer)