Tribun Lampung Selatan
Kapan Diperbaiki? Ruas Jalinsum Km 67 di Penengahan Rusak Parah Ancam Pengguna Jalan
Belum ada langkah penanganan dari instansi terkait yang bertanggungjawab pada pemeliharaan jalan nasional.
Penulis: Dedi Sutomo | Editor: Reny Fitriani
Laporan Wartawan Tribun Lampung Dedi Sutomo
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KALIANDA – Belum juga diperbaiki jalan lintas Sumatera (Jalinsum) ruas kilometer 67- 68 di Kecamatan Penengahan di Lampung Selatan yang rusak parah menjadi ancaman bagi pengguna jalan.
Utamanya pengendara sepeda motor.
Kerusakan ini sudah terjadi sejak sebulan terakhir.
Tetapi belum ada langkah penanganan dari instansi terkait yang bertanggungjawab pada pemeliharaan jalan nasional.
Titik ruas jalinsum yang rusak ini masuk dalam wilayah dua Desa.
• Warga Tidur di Jalan Rusak karena Tak Kunjung Diperbaiki
• Jalan Rusak di Kotabumi, Warga Minta Segera Diperbaiki. Pemkab Sempat Tambal Sulam dengan Semen!
• Jadwal Kapal Eksekutif di Merak 12 Februari 2020 dan Tata Cara Beli Tiket Pakai Vending Machine
• Pasien Meninggal di RSUDAM Sempat di Tempatkan di Ruang Kotor dan Alami Kejang-kejang
Yaitu Desa Pasuruan dan Desa Ruang Tengah.
Titik ruas ini memang kerap rusak.
Bahkan setiap tahun selalu rusak, meski telah diperbaiki.
“Iya ini rusak lagi. Padahal belum lama diperbaiki. Masuk musim penghujan langsung aspal jalan pada rusak,” kata Budi, warga sekitar, Rabu (12/2).
Untuk mengingatkan para pengguna jalan, sebuah banner terpasang bertuliskan “Hati-Hati Jalan Rusak”.
Para pengguna jalan dan masyarakat sekitar pun heran.
Pasalnya, kerusakan jalinsum pada ruas kilometer 67/68 tersebut selalu pada titik yang telah diperbaiki.
“Ini yang rusak sebelumnya sudah diperbaiki. Heran juga, masa yang baru diperbaiki cepat rusaknya. Sementara pada ruas lain yang tidak diperbaiki justru tidak rusak. Kan sama-sama dilintasi kendaraan,” ujar Yuli, pengguna jalan yang kerap melintas.
Banyaknya aspal badan jalan yang berlubang saat ini, cukup mengkhawatirkan bagi pengguna jalan.
Terutama pengendara sepeda motor.
Karena dengan jalur lurus, pengendara sepeda motor kerap kurang awas dengan lubang pada badan jalan.
“Apalagi kalau malam hari, pada ruas tersebut gelap. Jika tidak hati-hati bisa kecelakaan,” kata Budi, menambahkan.
Para pengguna jalan pun berharap, pemerintah memberikan perhatian pada kualitas jalinsum.
Jangan sampai jalan negara ini diabaikan, setelah jalan tol trans Sumatera (JTTS) beroperasi.
Perjuangan Siswa SD Pulau Rimau, Pergi Sekolah Pakai Perahu Motor Lewati Dermaga yang Rusak Parah
Hebat. Inilah kata yang mewakili semangat para siswa di SDN 5 Sumur yang berada di pulau Rimau, Desa Sumur Kecamatan Ketapang, Lampung Selatan.
Bagaimana tidak, setiap hari para siswa ini harus pergi dan pulang sekolah menggunakan perahu motor melewati dermaga yang kondisinya rusak parah.
Dermaga yang menjadi akses menuju ke sekolah mereka, hanya tinggal rangka beton yang sebagian pun nyaris ambruk pada beberapa bagiannya.
Melewati rangka-rangka dermaga yang masih kokoh dengan beberapa papan, setiap hari anak-anak ini pergi dan pulang sekolah.
Perahu motor yang menghantarkan mereka tertambat pada dermaga yang rusak ini.
Alfiandikri, Khairunisa dan Eva Riskianto, sedikit dari beberapa siswa di SD Negeri 5 Sumur di Pulau Rimau yang setiap hari harus melewati dermaga rusak untuk pergi dan pulang ke rumah mereka di dusun lainnya.
Akses darat dari rumah mereka yang ada di dusun berbeda di Pulau Rimau, ke lokasi sekolah berjarak cukup jauh.
Kondisi jalan juga tidak bisa dilalui menggunakan sepeda motor.
Karenanya, anak-anak ini menggunakan perahu motor untuk pergi dan pulang sekolah.
“Setiap hari anak-anak ini lewat disini untuk pergi dan sekolah. Kondisinya seperti ini. Dermaga di sini rusak,” kata Yunus, salah seorang warga di Pulau Rimau, Rabu (5/2/2020).
Menurut dirinya, dermaga yang ada di salah satu dusun di pulau Rimau tersebut sudah lama rusak.
Dermaga itu pada awalnya dibangun dari bantuan Kementerian Kelautan.
“Kalau rusaknya sudah lama. Sudah lebih dari 5 tahun lalu. Kita warga tidak mungkin memperbaikinya. Karena biayanya sangat mahal. Kita warga tidak mampu,” ujar Yunus yang dibenarkan Dulhadi, warga lainnya.
Warga di pulau Rimau pun berharap ada perhatian dari pemerintah untuk memperbaiki dermaga.
Karena sangat berbahaya bagi para siswa SD Negeri 5 Sumur di Pulau Rimau yang setiap hari melalui dermaga tersebut.
“Dulu pernah ada anak yang tercebut karena terpeleset. Baju dan alat sekolahnya basah. Beruntung ketahuan dengan warga, kalau tidak kan kita khawatir anak-anak bisa celaka,” kata Dulhadi.
Pemkab Akan Upayakan Perbaikan Dermaga Masuk APBD 2020
Perjuangan siswa SD Negeri 5 Sumur di Pulau Rimau yang harus melalui dermaga nyaris ambruk untuk pergi dan pulang sekolah, mendapatakan tanggapan dari plt Sekretaris Daerah Kabupaten Lampung Selatan, Thamrin.
Kepada Tribun, Rabu (5/2) dirinya mengatakan, pemerintah daerah akan segera menindaklanjuti kondisi kerusakan dermaga yang jadi akses siswa di Pulau Rimau untuk pergi dan pulang ke sekolah mereka.
“Terimakasih untuk informasinya. Kita akan segera tindaklanjuti,” kata dia kepada Tribun.
Menurut Thamrin, nantinya akan turun tim melihat kondisi dermaga yang ada di pulau Rimau tersebut.
Jika memang memang dimungkinkan, kata dia, perbaikan dermaga akan diusulkan pada APBD Perubahan 2020 ini.
“Kita akan lihat dulu kondisinya. Harapan kita, bisa diusulkan oleh Kades Sumur pada Musrenbang Kecamatan sebagai prioritas. Sehingga bisa kita usulkan pada APBD perubahan 2020,” ujar dirinya.
Bila untuk tahun anggaran 2020 ini, belum bisa dimasukan.
Dirinya mengatakan, usulkan perbaikan akan dimasukan pada APBD 2021 mendatang.
“Saya akan sampaikan ke dinas teknis terkait, Dinas Perhubungan dan PUPR untuk bisa ditindaklanjuti,” kata Thamrin. (Tribunlampung.co.id/Dedi Sutomo)