Pasien Meninggal di RSUDAM Sempat di Tempatkan di Ruang Kotor dan Alami Kejang-kejang
Rezki sempat cukup lama ada di ruang IGD RSUDAM, sebelum dipindahkan ke ruangan lainnya.
Penulis: Dedi Sutomo | Editor: Noval Andriansyah
Pihak keluarga pun, tidak tahu apakah ruangan penyakit dalam dan ruangan perawatan lainnya penuh atau tidak.
“Meski kondisi ruangannya kurang layak, karena agak kotor, kami terima, karena kami ingin dia (Rezki) mendapatkan penanganan dan perawatan yang lebih baik lagi,” ujar Lili Ansori.
Rezki pun sempat mengalami kejang-kejang.
Dokter yang memeriksa Rezki mengatakan, akan diberi suntikan dan obat.
Lili Ansori mengatakan, saat masih di IGD, Rezki dikatakan akan mendapatkan tranfusi darah guna menaikan trombositnya yang turun.
Tapi hingga Rezki meninggal, transfusi darah tak kunjung diberikan.
Pada Senin (10/2/2020) sore, kondisi Rezki pun kembali menurun.
Rezki kembali hendak dipindahkan ke ruang lainnya.
Tapi, saat masih di selasar rumah sakit, Rezki menghembuskan nafas terakhirnya.
“Adik saya dibawa menggunakan dorongan melewati jalur yang sempit. Bahkan selang oksigen di hidungnya sempat lepas,” kata Ujang, sang kakak.
Lili menyesalkan kurang maksimalnya penanganan anaknya saat di RSUDAM.
Padahal saat dirujuk dari RSUD Bob Bazar, kondisi anak keduanya itu, sudah menurun.
Lili berpikir, saat dirujuk dari RSUD Bob Bazar Kalianda, anaknya Rezki sudah akan mendapatkan penanganan yang lebih baik.
Sudah akan mendapatkan kamar tempat perawatan.
“Tentunya antara RSUD Bob Bazar dengan RSUDAM sudah ada koordinasi. Saya berpikir, sesampainya di RSUDAM segera akan dapat penanganan. Dapat kamar perawatan, tapi malah sebaliknya,” sesal Lili.