Gantung Diri di Bandar Lampung

Nenek Intip Cucunya di Dalam Kamar dan Temukan As Sudah Tergantung dan Tewas

Abdullah warga sekitar menyebutkan korban ditemukan sudah Gantung Diri saat nenek korban akan membangunkan.

Penulis: hanif mustafa | Editor: Noval Andriansyah
grafis tribunlampung.co.id/dodi kurniawan
Ilustrasi - Nenek Intip Cucunya di Dalam Kamar dan Temukan As Sudah Tergantung dan Tewas. 

"Kami selanjutnya menyerahkan jenazah korban kepada pihak keluarga untuk dimakamkan," terangnya.

Hubungan dengan janda tak direstui

Sang pemuda tewas Gantung Diri diduga karena hubungannya dengan seorang janda tak direstui orangtua.

Dia memilih mengakhiri hidup lantaran niatnya nikahi pujaan hati urung terlaksana.

Sebab, orangtuanya tidak merestui.

Terutama, ayah korban.

"Saya memang tidak merestui. Sebab wanita yang mau dia seriusi itu janda anak lima dan sudah memiliki cucu," ungkap ayah korban, Koiron kepada Tribun Jateng, Rabu (25/12/2019) malam.

Dia melanjutkan, malam sebelum kejadian gantung diri, Erwin sempat meminta tolong ibunya untuk menyampaikan kembali maksud korban ingin menikahi wanita pilihannya.

Kekasih korban diketahui berasal dari Desa Sumberejo Kaliwungu, Kendal.

"Saya bilang, kalau mau hidup bersama wanita itu ikut saja dia. Jangan di sini."

"Tapi kalau memilih saran orangtua silakan saja tetap di sini," katanya.

Penolakan Koiron bukan tanpa alasan.

Dia membeberkan usia anaknya dengan wanita itu terpaut sangat jauh.

Bahkan, usia kekasih anaknya itu lebih tua dibandingkan ibunya.

Menurut Koiron, wanita itu tidak tepat untuk anaknya.

Dia sempat mendengar kabar, wanita yang disukai anaknya telah meninggalkan suami pertamanya yang terkena stroke.

"Sebenarnya orangtua mana yang tidak menginginkan terbaik untuk anaknya."

"Saya menolak bukan karena saya tidak suka terhadap anak. Tetapi semua demi kebaikan anak," jelasnya.

Dia mengungkapkan jalinan asmara anaknya itu, telah berjalan tiga tahun.

Hal itu berawal dari teman kerja.

Andai anaknya memilih perempuan lain yang sebaya dengan dia, tentu bakal dia dukung.

Koiron mengakui anaknya memang pendiam.

Ia jarang bergaul dengan pemuda seusianya.

"Almarhum juga jarang ikut kegiatan di lingkungan sekitar," jelasnya.

Koiron pun mengaku iklhas atas kepergian anaknya.

Rencananya pada Kamis (26/12/2019) siang, anaknya bakal dimakamkan di TPU setempat.

Korban sempat makan rujak

Sebelum gantung diri, alhamarhum Erwin sempat makan rujak bersama ibu dan kakaknya.

Kapolsek Ngaliyan, AKP R Justinus menuturkan mereka makan rujak di rumah ayah korban, di Tambakaji, Kecamatan Ngaliyan, Semarang, Rabu (25/12/2019) pukul 15.00 WIB.

Lantas, anak pasangan Koiron dan Sugiayanti itu menuju rumah indekos milik ayahnya yang tidak jauh dari rumah pertama.

"Sekira pukul 16.00 WIB, korban sudah tergantung tak bernyawa di dapur."

"Korban menggantungkan diri diusuk menggunakan kain bendera merah putih," tuturnya.(Tribunlampung.co.id/Hanif Mustafa/Kiki Adipratama)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved