PSSI dan LIB Gelar Workshop Bahas Regulasi dan Teknologi Baru Sebelum Liga 1 dan 2 2020 Dimulai
Pria yang juga Wakil Ketua Umum PSSI itu tak bisa memastikan para peserta yang hadir sudah pasti akan menjadi perangkat pertandingan di kompetisi nant
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Workshop Liga 1 dan Liga 2 2020 di Hotel Century Atlet, Kamis (13/2/2020), yang digelar PT Liga Indonesia Baru (LIB) dan PSSI resmi ditutup
Workshop digelar sejak Senin (10/2/2020) dengan peserta para perangkat pertandingan seperti Media Officer hingga Match Commissioner.
Seperti musim-musim sebelumnya, acara ini digelar untuk memberikan pengetahuan kepada para perangkat pertandingan tentang regulasi hingga teknologi baru.
Khusus untuk kesempatan ini, PT LIB dan PSSI turut mengundang perwakilan AFC yakni Brian See.
"Workshop yang kami selenggarakan ini dalam rangka kesiapan Liga 1 tanggal 29 dan Liga 2 pada 13 Maret," kata Direktur Utama PT LIB, Cucu Somantri.
• PT LIB Masih Ada Tunggakan Rp 3,4 Miliar, Managemen Sriwijaya FC Minta Liga 2 2020 Ditunda
• Persaingan Ketat Wilayah Barat Liga 2, PSMS Medan Waspadai Badak Lampung dan Semen Padang
• Mantan Gelandang Timnas Indonesia Resmi Gabung PSG Gresik di Liga 2 2020
/photo/2020/02/13/2307650724.jpeg)
Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru, Cucu Somantri seusai acara Workshop Liga 1 dan Liga 2 2020 di Hotel Century Atlet, Jakarta, Kamis (13/2/2020).
"Mereka yang kami panggil ke sini merupakan perangkat-perangkat pertandingan yang akan kita tugaskan dalam pertandingan nanti," ujarnya menambahkan.
"Baik itu Match Commissioner, Media Security, dan sebagainya. Diharapkan liga itu berjalan lebih profesional seperti yang diharapkan," katanya lagi.
Pria yang juga Wakil Ketua Umum PSSI itu tak bisa memastikan para peserta yang hadir sudah pasti akan menjadi perangkat pertandingan di kompetisi nanti.
Ada beberapa tahapan yang harus dilakukan para calon perangkat pertandingan untuk lulus menjadi perangkat resmi.
"Ini bukan hanya teori saja, regulasi, atau ketentuan, tetapi juga praktik juga di lapangan kemudian ada tes juga," tuturnya.
"Mereka ini tidak semuanya bisa lulus untuk menjadi penyelenggara pertandingan. Kami sudah datangkan instruktur dari AFC, jadi sudah standar internasional," katanya lagi. (Artikel ini sudah tayang di bolasport.com)