Video Berita
Ahli Satwa Asal Australia Sebut Buaya Berkalung Ban Sulit Ditangkap
Proses penyelamatan buaya berkalung ban di Sungai Palu, Kota Palu, Sulawesi Tengah masih berlangsung.
Penulis: Bambang Irawan | Editor: Romi Rinando
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Proses penyelamatan buaya berkalung ban di Sungai Palu, Kota Palu, Sulawesi Tengah masih berlangsung.
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Tengah telah membentuk tim satuan tugas (satgas) Penanganan Satwa Liar untuk melepaskan ban yang membelit leher buaya berukuran empat meter tersebut.
Pada 2018 lalu, BKSDA Sulawesi Tengah sempat menggandeng ahli satwa untuk melakukan proses penyelamatan buaya berkalung ban.
Saat itu, BKSDA Sulawesi Tengah bekerjasama dengan Panji Petualang dan Organisasi Non-Pemerintah (NGO) asal Australia.
Terbaru, BKSDA Sulawesi Tengah menggandeng dua ahli buaya asal Australia untuk bergabung dengan Tim Satgas Penanganan Satwa Liar.
• Pengantin Baru Lupa Tutup Jendela Kamar Saat Berhubungan Intim Berujung Petaka
• Video Artis Lucinta Luna Mengerang Saat Depresi Kambuh Diperlihatkan, Terungkap Kata-kata Abash
• VIDEO Bujang 20 Tahun Tenggelam saat Berenang di Embung
• VIDEO Warga Kelapa Tiga Permai Geger Temukan Ular Piton Sepanjang 4 Meter
Yakni, Mattew Nicolas Wright atau Matt Wright dan Chris Wilson.
Pada Selasa (11/2/2020) lalu, Tim Satgas Penanganan Satwa Liar memasang perangkap besi yang berisikan umpan dan berukuran 3 x 1,2 meter di sekitar Jembatan Palu II, di Jalan I Gusti Ngurah Rai, Kota Palu.
Lokasi tersebut diyakini sebagai tempat buaya berkalung ban kerap menampakkan diri.
Tonton juga video berita YouTube lainnya di bawah ini
BKSDA Sulawesi Tengah juga menggunakan drone untuk mengirim umpan ke tengah sungai agar dapat memancing kemunculan sang buaya berkalung ban.
Umpan tersebut berupa seekor ayam.
Diharapkan, pengiriman umpan ayam dengan drone tersebut dapat membuat buaya menampakkan diri.
Sehingga dapat diketahui lokasinya dan tim penyelamat bisa melakukan penyelamatan buaya berkalung ban.
Meski begitu, upaya ini juga belum berhasil.
Buaya yang diduga sudah terlilit ban pada lehernya sejak sebelum tahun 2016 tersebut tidak mudah ditangkap.
Hal ini diakui oleh sang ahli buaya asal Australia, Matt Wright dan Chris Wilson.
Tonton juga video berita YouTube lainnya di bawah ini
Dilansir tayangan Kompas TV Live, buaya berkalung ban lolos dari harpun Matt Wright pada Jumat (14/2/2020) malam.
Padahal, sebelumnya buaya berkalung ban sempat berhadapan dengan harpun tersebut.
Sehingga, upaya penyelamatan lagi-lagi tak membuahkan hasil.
Pada hari keempat, proses pencarian buaya berkalung ban sebenarnya hampir berhasil.
Sang buaya berkalung ban sempat berenang di permukaan air sungai.
Matt Wright dan Chris Wilson pun menanti saat yang tepat untuk melemparkan harpun.
Matt sempat melemparkan harpunnya dua kali, tetapi gagal, karena sang buaya kembali masuk ke dalam sungai.
Rekan Matt Wright, Chris Wilson, mengakui proses penangkapan buaya berkalung ban ini sangat sulit.
Tonton juga video berita YouTube lainnya di bawah ini
Belum lagi, banyaknya warga yang berkumpul semakin mempersulit proses evakuasi.
"Ini menjadi penangkapan yang sulit. Saat buaya muncul di sungai, sempat dipancing dengan umpan ayam dan bebek. Tetapi, tidak berhasil," kata Chris Wilson.
"Apalagi saat buaya akan ditangkap, warga berkumpul, berteriak, dan mengambil foto. Meski kondisi ini menarik, buaya tersebut jadi kabur," lanjutnya. (Artikel ini telah tayang di palu.tribunnews.com/ Videografer Tribunlampung.co.id/Bambang Irawan)