Tanya Dokter
Tanda-tanda Epilepsi, Penyebab dan Pengobatan Epilepsi
Epilepsi bahkan membuat penderitannya hilang kesadaran. Hal tersebut terjadi karena gangguan pada bentuk aktivitas listrik otak saraf.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID BANDAR LAMPUNG – Penyakit ayan atau dalam dunia kedoteran disebut epilepsi adalah adanya aktivitas listrik pada otak secara abnormal sehingga memicu gangguan pada sistem saraf pusat. Epilepsi membuat seseorang mengalami kondisi kejang-kejaang dan menimbulkan prilaku yang tidak umum. Setelah mengetahui apa itu epilepsi, bagaimana cara mengatasi epilepsi?
Epilepsi bahkan membuat penderitannya hilang kesadaran. Hal tersebut terjadi karena gangguan pada bentuk aktivitas listrik otak saraf.
dr Boy Zaghlul Zaini menjelaskan, epilepsi merupakan jenis penyakit ganguan pada saraf otak, yang umumnya terjadi pada anak-anak.
“Tapi epilepsi tidak menutup kemungkinan menyerang orang dewasa, penyakit ini mucul bisa karena bawaan faktor genetik, trauma, infeksi pada bagian otak atau kejang demam pada usia dini,” terang Boy, kepada Tribunlampung.co.id. Rabu (15/1/2020).
Lanjutnya, penderita epilepsi harus mendapatkan penanganan atau pengobatan seumur hidup.
“Tapi itu, tergantung dari berat atau ringan epilepsi itu sendiri. Jadi penderitanya sendiri masih ada yang bisa menuruskan pendidikan hingga sarjana, atau harus menjalani sekolah khusus karena tingkat keparahaan yang dialami sejak kecil,” pungkas Boy.
Oleh karenannya, peran keluarga sangat penting dalam hal menangani penderita epilepsi.
“Terlebih, orang tua, karena secara psikologis jika penderita epilepsi merasa tidak nyaman. Maka ia dapat berteriak dan kejang-kejang, bahkan biasanya setelah kejang akan mengluarkan busa dari mulut,” harap Boy.
Wakil Ketua IDI Lampung tersebut juga menegaskan, bila epilepsi tidak menular.
“Apapun itu, mulai dari sentuhan langsung pada penderita, hingga terkena busa yang dikeluarkan olehnya. Itu tidak akan menular, jadi saat pengidam epilepsi kambuh sudah seharusnya kita berikan bantuan,” tegas Boy.
Apa tanda-tanda epilepsi?
Penderita epilepsi membuat penderitannya merasakan sejumlah gejala, namun penyakit ini utamanya memberikan gejala kejang-kejang.
Kendati demikian, epilepsi dapat diukur tingkat keparahan akan penyakit tersebut, bila penderitannya menampakan tanda seperti:
1. Kejang-kejang hanya berlangsung beberapa detik.
2. Ada yang hanya seperti memandang dengan tatapan kosong.
3. Terjadi gerakan lengan dan tungkai berulang kali.
Apa penyebab epilepsi?
Epilepsi bisa terjadi karena beberapa hal, antara lain seperti stres, kelelahan dam mengonsumsi obat.
Kendati demikian, penyebab terjadinya epilepsi tergolong menjadi tiga, yakni:
1. Epilepsi idiopatik, yaitu epilepsi yang penyebabnya tidak diketahui.
2. Epilepsi simptomatik, epilepsi yang terjadi akibat suatu penyakit yang menyebabkan kerusakan pada otak.
3. Epilepsi bisa terjadi pada semua usia, baik wanita atau pria.
Diketahui, umumnya epilepsi bermula pada usia anak-anak, atau malah mulai pada saat usia lebih dari 60 tahun.
Bagaimana pengobatan epilepsi?
Obat berjenis antiepilepsi meruapakan obat yang paling tepat untuk diberikan kepada penderita epilepsi. Hal tersebut guna menormalkan aktivitas listrik dalam otak.
Bagaimana pencegahan epilepsi?
Epilepsi dapat dihindari dengan menerapkan pola hidup sehat, semisal melakukan hal seperti:
1. Olahraga secara teratur.
2. Tidak mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan.
3. Diet khusus.
Demikian penjelasan Tanda-tanda Epilepsi, Penyebab dan Pengobatan Epilepsi (tribunlampung.co.id/tama yudha wiguna)