Pilkada Metro 2020

Siap Mundur dari PNS, Qomaru Mantap Temani Wahdi Bertarung di Pilkada Metro 2020

Pasangan bakal calon (balon) wali kota dan wakil wali kota jalur perseorangan Wahdi-Qomaru Zaman menyerahkan 12.700 berkas kepada KPU Metro.

Penulis: Indra Simanjuntak | Editor: Noval Andriansyah
tribunlampung.co.id/indra simanjuntak
Balon independen dalam Pilkada Metro 2020, Wahdi-Qomaru Zaman saat datang ke KPU Kota Metro, Kamis (20/2/2020). Siap Mundur dari PNS, Qomaru Mantap Temani Wahdi Bertarung di Pilkada Metro 2020. 

Nasir maju pilkada bersama Naldi Rinara sabagai bakal calon wakilnya. Sehingga diperkirakan akan ada koalisi PDIP-Nasdem di Pilkada Pesawaran 2020.

"Ya Insya Allah kita maju dengan Naldi," sebutnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, rekomendasi akan diturunkan oleh DPP melalui DPD PDI-P. Sehingga, rekomendasi balon yang akan diusung juga akan sampai ke DPC.

Namun demikian, Nasir mengaku tidak mengetahui pasti bagaimana mekanisme rekomendasi yang akan diturunkan oleh DPP itu.

Sementara Ketua DPC PDI-P Metro Anna Morinda yang juga maju sebagai balon Wali Kota Metro menyatakan, akan langsung menyampaikan informasi kepada awak media jika DPP mengumumkan rekomendasi.

"Besok (hari ini) akan saya sampaikan langsung jika sudah ada kabar terkait rekomendasi bakal calon wali kota dan wakil wali kota dari PDI-P untuk Metro," ujarnya.

Rekomendasi Lampung

Terpisah, Ketua DPD PDI-P Lampung Sudin mengatakan, dalam pengumuman tersebut, DPP juga akan menyampaikan rekomendasi pencalonan untuk pilkada di Lampung.

"Kalau tidak salah, ada (pengumuman rekomendasi pencalonan untuk pilkada di Lampung). Cuma saya belum tahu berapa wilayahnya (rekomendasi yang akan diumumkan DPP," kata Sudin, Selasa (18/2) petang.

Seperti diketahui, di Lampung ada delapan kabupaten/kota yang menggelar pilkada serentak 2020.

Wakil Ketua DPD PDI-P Lampung Watoni Nurdin meminta awak media menunggu pengumuman langsung dari DPP pada hari ini. Termasuk apakah rekomendasi untuk wilayah Lampung juga akan diumumkan.

"Besok (hari ini) lihat aja ya," kata Watoni yang juga anggota DPRD Lampung ini, Selasa petang.

Sementara Ketua DPC Bandar Lampung Wiyadi mengaku, menunggu arahan DPP terkait rekomendasi untuk balon wali kota Bandar Lampung. Menurutnya, DPP PDIP akan menurunkan rekomendasi di beberapa daerah secara bertahap.

Hanya saja, ia belum dapat memastikan kapan rekomendasi akan turun. Sebab, belum ada kabar resmi oleh DPP maupun DPD PDI Perjuangan.

Menurutnya, DPP PDI tidak mengeluarkan surat tugas, tapi akan langsung mengeluarkan rekomendasi kepada balon kepala daerah.

Wiyadi sendiri merupakan salah satu kandidat wakil yang akan bertarung dalam konteslasi Pemilihan Wali Kota Bandar Lampung 2020. Ia telah menjalin komunikasi politik dengan balon Walkot Bandar Lampung Ryco Menoza yang diperkirakan akan menjadi pasangannya.

Saat disinggung mengenai hal tersebut, Wiyadi membenarkan. "Iya kelihatannya kan memang seperti itu, kita memang dekat," ujarnya.

Oleh karena itu, dalam waktu dekat pihaknya secara resmi akan mengundang Balon Walkot Bandar Lampung untuk membahas koalisi dan balon pasangannya.

“Karena PDIP di Bandar Lampung ini baru sembilan kursi, masih kurang satu kursi lagi. Maka akan kita tanyakan ke mereka partai mana saja yang siap berkoalisi,” jelasnya.

Dua Gelombang

Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto menuturkan Megawati Soekarnoputri telah menetapkan pasangan calon-pasangan calon yang akan diusung dalam rapat Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI-P pada Senin (17/2) lalu.

DPP PDI-P telah menetapkan 48 pasangan calon untuk bertarung di Pilkada 2020.

"Ibu Megawati telah menetapkan 48 pasangan calon untuk satu pasangan calon provinsi dan 47 pasangan calon kabupaten/kota yang sebagian di antaranya akan diumumkan secara terbuka ke seluruh rakyat Indonesia," ujar dia dalam keterangan yang diterima Tribun Network di Jakarta, Selasa (18/2).

Untuk pengumuman pasangan calon gelombang I, sebagian besar pasangan calon yang diusung PDIP adalah kepala daerah petahana.

Mereka juga dipilih berdasarkan evaluasi DPP dan dinilai mampu membawa kemajuan, pertumbuhan yang berkeadilan, serta mampu membumikan ideologi Pancasila dalam seluruh aspek kehidupan.

Menurut Hasto bagi PDI Perjuangan, Pilkada 2020 adalah momentum konsolidasi partai. Mereka ingin memperkuat kelembagaan partai dalam menyiapkan pemimpin.

Oleh karena itu, Hasto menegaskan setiap calon kepala dan wakil kepala daerah dari PDI Perjuangan wajib mengikuti sekolah partai.

"Partai terus menggembleng kader-kader partai untuk menjadi pemimpin ideologis, memiliki watak nasionalis-kebangsaan, berjiwa kerakyatan guna meghadirkan kesejahteraan rakyat yang keadilan sosial," kata dia.

Hasto mengatakan setiap kepala daerah dari PDI Perjuangan harus meningkatkan derajat kemanusiaan. Mereka yang berkuasa di daerah harus mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan taraf kehidupan warganya sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan.

"Atas dasar tersebut maka setiap calon wajib menjalakan Dasa Prasetya partai," ujar Hasto.(Tribunlampung.co.id/Indra Simanjuntak/Kiki Adipratama)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved