Pedagang Peti Mati Ngaku Sering Dengar Ketukan Aneh
"Tiba-tiba ada suara aja, suara ketukan gitu," kata Indra saat ditemui di toko peti jenazah miliknya, Kamis (20/2/2020).
Setidaknya, ada 70 karyawan harian yang bekerja di pembuatan peti jenazah tersebut.
Bisa jadi bertambah ketika pelanggan Indra meminta seluruh pengurusan jenazah mulai dari memandikan jenazah sampai mengubur dipercayakan ke Sinar Terang.
"Kami juga jual paket lengkap. Biasanya bagi mereka yang tradisi masih kuat, kami siapkan semuanya," kata dia.
Begitu juga dengan proses pemakaman. Karena harus sangat hati-hati.
Ketika peti jenazah yang beratnya bisa mencapai setengah ton itu turun ke liang lahat, harus ada minimal 20 orang yang menurunkan peti tersebut.
"Kan enggak boleh kepeleset, apalagi keguling (terguling), karena di dalamnya ada mendiang," kata dia.
Setiap kali seremoni pemakaman, Indra bisa memanggil pekerja harian lepas ditambah karyawannya hingga ratusan orang.
Mempersiapkan beragam alat upacaya mulai dari lentera, rumah-rumahan bahkan seragam khusus keluarga yang berduka cita juga ditangani Indra.
Selain menjual kepada beragam keluarga etnis dan kepercayaan yang menggunakan peti jenazah untuk pemakaman, Indra bekerja sama dengan beberapa rumah duka untuk melebarkan sayap usahanya.
Misalnya di rumah duka Boen Tek Bio di Kota Tangerang, Indra menjadi pemasok peti jenazah di sana ketika ada yang meninggal.
Dia yakin, dengan meneruskan bisnis kakeknya tersebut dia bisa memaknai beragam pelajaran dari kematian-kematian dari setiap orang yang dia siapkan 'kamar' terakhirnya di dunia
Artikel ini telah tayang di Kompas.com