3 Siswa Masih Belum Ketemu, Tim SAR Sisir Aliran Sungai Sempor Sejauh 25,19 Km
Operasi pencarian terbagi atas 4 tim yang bertugas melakukan penyisiran dari lokasi kejadian hingga ke Ringroad Selatan dengan total sejauh 25,19 km.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Masih ada 3 siswa yang belum ditemukan, pagi ini, Sabtu (22/2/2020), tim SAR Gabungan, kembali melanjutkan operasi pencarian korban susur sungai di Sungai Sempor, Turi, Sleman, Yogyakarta.
Operasi pencarian terbagi atas 4 tim yang bertugas melakukan penyisiran dari lokasi kejadian hingga ke Ringroad Selatan dengan total sejauh 25,19 kilometer.
Dengan rincian:
1. Penyisiran area pertama
Titik awal di lokasi hanyutnya para siswa hingga ke tempuran Sungai Sempor dengan Sungai Bedog dengan estimasi panjang lintasan sejauh 6,71 kilometer
• Kisah 2 Pelajar Selamatkan Rekannya saat Susur Sungai, Danu Nyebur ke Sungai, Bakir Lempar Akar
• Tiba-tiba Muncul di Konser NOAH, BCL Kejutkan Penonton saat Duet Bareng Ariel
• Undangan Pernikahan Banjir Ucapan Duka, Calon Pengantin Tewas Kecelakaan Bersama Adiknya
• Ratusan Siswa SMP Diterjang Banjir hingga hanyut di Sungai, 4 Orang Tewas
2. Penyisiran area kedua
Dari tempuran Sungai Sempor dan Sungai Bedog hingga perpotongan Sungai Bedog dengan Selokan Mataram dengan estimasi panjang lintasan 5,59 kilometer
Perpotongan Sungai Bedog dengan Selokan Mataram hingga jembatan Sungai Bedog sebelah timur Gereja Santa Maria Assumpta Gamping dengan panjang lintasan sejauh 7,91 kilometer
4. Penyisiran area keempat
jembatan Sungai Bedog sebelah timur Gereja Santa Maria Assumpta Gamping hingga ke perpotongan Saungai Bedog dengan Jalan Ringroad Selatan dengan panjang lintasan sejauh 4,98 kilometer.
Adapun berdasarkan rilis BPBD DIY hingga Sabtu (22/2/2020) pagi ini, total peserta susur sungai siswa SMPN 1 Turi berjumlah 249 orang.
Terdiri atas 124 siswa kelas 7 dan 125 kelas 8.
Dari jumlah tersebut, 216 siswa dipastikan selamat, 23 siswa mengalami luka, 7 siswa meninggal dunia dan 3 siswa lainnya belum ditemukan.
Kesaksian Penyintas Susur Sungai
Ahmad Bakir dan Dani Wahyu W tak bisa melupakan pengalaman traumatis yang baru saja mereka alami. Keduanya merupakan siswa kelas 8 SMPN 1 Turi menceritakan bagaimana kronologis peristiwa tersebut.
Ahmad menyampaikan bahwa saat awal kegiatan, rombongannya berada di belakang, namun saat perjalanan mereka bisa mendahului kelompok lainnya hingga di depan.