Kisah Pemuda Indonesia Bertemu Ibu Kandung Setelah Terpisah 15 Tahun
Oleh karenanya, ia hanya menangis tetapi tak mengucapkan sepatah kata pun dan tak pula membalas pelukan kuat ibu.
Ia pun mengaku bahagia setelah "dari kecil mencari orangtuaku (ibu), akhirnya aku sekarang jumpa juga."
Demikian kata Iwan yang sebenarnya murah senyum dan tidak menunjukkan tanda-tanda kesulitan yang dialaminya, setidaknya dari luar.
Ibu dan anak sontak berpelukan erat dan menangis tiada henti.
Mereka terlibat dalam percakapan intens penuh kerinduan dalam bahasa Konjo, bahasa daerah yang biasa digunakan di Bulukumba, kabupaten asal Hana di Sulawesi Selatan.
"Aku rasa memang tidak percaya sama sekali kan bahwa ini betul-betul orangtua saya (ibu). Jadi awalnya belum seberapa yakin, maka itulah pelukan saya pun tidak seberapa kuat sebab tak yakin bahwa ini adalah orangtua saya.
"Itulah mengapa aku terdiam, sebab betulkah orangtua saya tiba-tiba datang begini?" demikian Iwan menjelaskan mengapa ia tidak langsung merespons pendekatan ibunya.
Lantas apa yang akhirnya membuat Iwan membalas gerak-gerik dan perkataan perempuan yang ada di depannya?
"Lama-kelamaan tadi memeluk, perasaan terus tersentuh. Tersentuh dan hati semacam berkata 'orangtua saya sudah dekat dengan saya'. Itulah kenapa saya menangis, terus peluk ibu. Sebab, saya sudah yakin itu orang tua saya, batin saya sudah tersentuh," ungkap Iwan sambil tersenyum.
Lain lagi dengan Hana yang mengaku sudah langsung percaya bahwa sosok yang ia tonton di saluran Youtube BBC News Indonesia beberapa hari sebelum pertemuan adalah anak kandungnya.(kompas.com)