Pelajar Jebolan Ajang Pencari Bakat Aniaya Ibu Kandung, Usai Video Viral Polisi Langsung Bereaksi
"Menurut keterangan para saksi, memang kejadian ini sudah sering dan dilakukan terus oleh pelaku terhadap ibu kandungnya," ujar dia.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - TH (17), seorang pelajar yang juga jebolan ajang pencari bakat The Voice Indonesia akhirnya resmi ditahan polisi.
Ada pun video yang viral berdurasi 24 detik yang menampilkan seorang remaja perempuan menganiaya ibu kandungnnya viral di media sosial Facebook dan twitter.
Dalam video itu, TH menganiaya Aplonia Henuk yang merupakan ibu kandungnya
Ibu dan anak itu merupakan warga Desa Tuatuka, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Di awal video, ibu dan anak itu terlihat bertengkar. Aplonia duduk pasrah sambil menangis di lantai.
• Viral Satpam Larang Driver Ojek Online Masuk Mal Ambil Penumpang, Berujung Adu Jotos
• Viral Video Suami Meninggal Saat Jenazah Istrinya Dimandikan, Ternyata Penyebabnya Sama
• Viral Video Sopir Calya dan Ambulans Berkelahi
Tak berapa lama, TH mendatangi sang ibu dan menamparnya sebanyak dua kali di bagian kepala.
TH juga menendang sang ibu di kepala dan punggung.
Kemudian, TH mengulangi memukul kepala sang ibu.
Aksi penganiayaan itu berakhir ketika seorang tetanga masuk ke dalam rumah mereka.
Kasus penganiayaan itu, kemudian dilaporkan ke Polres Kupang.
Pelaku Sudah Diamankan
TH diamankan aparat kepolisan Resor Kupang Nusa Tenggara Timur (NTT) karena diduga melakukan penganiayaan kepada ibu kandungnya sendiri berinisial AH.
Kapolres Kupang AKBP Aldinan RJH Manurung yang dikonfirmasi diwakili Paur Humas Polres Kupang Aipda Randy Hidayat, Rabu malam, membenarkan kasus tersebut.
"Kami sudah amankan pelaku penganiayaan. Kami juga sudah periksa tiga orang saksi dari kasus penganiayaan yang masuk dalam kekerasan dalam rumah tangga atau KDRT itu," katanya seperti dikutip Antara.
Ia menambahkan bahwa kasus ini juga sudah ditindaklanjuti oleh penyidik Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Kupang.
Hasil pemeriksaan terhadap para saksi, diketahui bahwa kasus penganiayaan yang dilakukan pelaku terhadap ibu kandungnya bukan baru pertama kali, tetapi sudah berulang kali.
"Menurut keterangan para saksi, memang kejadian ini sudah sering dan dilakukan terus oleh pelaku terhadap ibu kandungnya," ujar dia.
Dia menambahkan kasus KDRT itu ketahuan, setelah video rekaman kasus penganiayaan itu menyebar di media sosial facebook.
Kasus ini berawal dari pelaku yang hendak pergi ke Kota Kupang, dan pelaku meminta korban untuk menyiapkan bajunya yang hendak dipakai.
Namun korban meminta kepada pelaku untuk bersabar, karena dirinya sedang memasak. Tetapi pelaku tidak sabar, sehingga terjadi pertengkaran antara pelaku dan korban.
Kemudian pelaku melakukan penganiayaan terhadap korban dengan cara memukul dengan genggaman tangan dan menendang korban di daerah kepala.
Adik pelaku yang melihat korban dianiaya, lalu memanggil tetangga untuk melerai pertengkaran tersebut.
Kemudian salah satu saksi merekam kejadian tersebut dan memviralkan lewat medsos facebook.
Kabid Humas Polda NTT Kombes Johannes Bangun mengatakan, pelaku penganiayaan itu telah ditangkap.
"Pelaku penganiaya ibu kandung sudah ditangkap dan dibawa ke Polres Kupang," kata Johannes kepada Kompas.com, Rabu (26/2/2020) malam.
Aksi kekerasan itu terjadi pada Rabu (26/2/2020) sekitar pukul 07.30 WITA. Kasus itu kini ditangani Unit PPA Satreksrim Polres Kupang.
Seperti diketahui, pada ajang berbakat The Voice Indonesia 2019, TH, Siswi SMAN 1 Fatuleu, Kabupaten Kupang, dinyatakan lolos audisi di Kupang dan akan tampil perdana di Jakarta, 7 Juli 2019 mendatang.
TH, wanita kelahiran Oesao 3 Maret 2002 usai menjadi penyanyi di sela-sela peresmian Puskesmas Oesao, Jumat (21/6/2019) menceritrakan keikutsertaannya pada ajang berbakat ini.
Anak ketiga dari empat bersaudara ini menuturkan, ajang The Voice Indonesia ini diikutinya sudah dua kali.
Pada tahun 2018 gagal dan baru tahun 2019 ini mencoba kembali dan ternyata lolos bersama peserta lainnya dari Belu dan Manggarai.
Dikatakannya, kegagalan tahun 2018 karena informasi yang diperolehnya sangat minim sehingga berimbas pada persiapan.
Namun dirinya tidak menyerah dan berusaha kembali untuk mengikuti kompetisi bersama peserta lain dan lolos.
"Waktu itu saya lihat pengumuman di internet dan tanggal 13 April kami ikut audisi di Hotel Sotis Kupang. Dari semua peserta, kami empat orang lolos. Waktu itu juri dari Kupang dan kompetisi kami bawakan lagu dua tahap dan saya lolos untuk tampil tanggal 7 Juli di Jakarta," ujat siswi kelas 1 SMAN I Fatuleu ini.
Keterampilan mengola vokal dari Putri pasangan Hazar Henuk dan Aplonia Henuk ini memang sejak masuk di Sanggar Jemaat Imanuel Oesao ketika masih TK.
Bakat alam ini terus diasah dengan terlibat pada even gereja dan festival budaya tingkat Kabupaten Kupang yang selalu meraih juara pertama.
"Ini momen yang paling berharga buat saya untuk menunjukan bakat menyanyi. Saya terinspirasi dari senior-senior dari NTT yang tampil begitu percaya diri di Jakarta."
"Apalagi saya orang pertama dari Kabupaten Kupang yang lolos ajang ini. Saya mohon dukungan doa seluruh warga NTT agar bisa tampil bagus mengharumkan nama NTT di tingkat nasional," ujar wanita murah senyum ini.
IArtikel ini telah tayang di Wartakotalive)