VIRAL Kakek 103 Tahun Nikahi Gadis 27 Tahun, Beri Mahar Rp 5 Juta dan Cincin Emas

Pernikahan beda usia kembali terjadi di Indonesia. Bahkan, perbedaan usia Pernikahan kali ini hingga 76 tahun.

Kolase Tribun Timur/Youtube MNC TV via Tribunnews.com
Seorang kakek dituntun berjalan ke pelaminan. VIRAL Kakek 103 Tahun Nikahi Gadis 27 Tahun, Beri Mahar Rp 5 Juta dan Cincin Emas. 

Kalau cinta sudah bicara, apalah artinya usia. Demikian ungkapan mengenai Pernikahan berbeda usia yang marak terjadi belakangan ini.

Saat ini Pernikahan beda usia memang kerap kali terjadi, beberapa di antaranya memiliki jarak usia sekitar 20-30 tahun lebih tua.

Dari orang biasa hingga artis, banyak yang menikah beda usia.

Sebelumnya, ada kisah Sudirgo atau Mbah Dirgo, kakek berusia 83 tahun, warga Kabupaten Tegal, Jawa Tengah.

Ia menyunting Nuraeni, perempuan yang usianya terpaut 56 tahun lebih muda dan foto-foto Pernikahannya yang berlangsung Minggu (18/8/2019) beredar luas di media sosial.

Mbah Dirgo menyebut istrinya itu saat ini berusia 27 tahun, bukan gadis di bawah umur seperti yang banyak dipertanyakan.

Namun, itu hanya cerita biasa karena Pernikahan beda usia tercatat paling aneh adalah pada 2009 silam ketika seorang gadis muda menikahi pria nyaris 1 abad lebih tua darinya.

Menurut laporan BBC dia adalah Ahmed Muhamed Dore dan Istrinya Safia Abdulleh.

Pada saat mereka menikah, Ahmed memiliki usia 112 tahun sedangkan, Safia Abdulleh memiliki usia 17 tahun.

"Hari ini Tuhan membantu saya mewujudkan impian saya," Kata Dore saat dia berhasil menikah dengan Safia.

Bahkan, keluarga pengantin wanita mengatakan bahwa mereka senang dengan suami baru Safia.

Meskipun pada saat itu Dore sendiri mengatakan, istrinya cukup muda dan lebih cocok jika menjadi cicitnya.

Keduanya berasal dari desa yang sama, di Somalia.

"Aku tidak memaksanya, tetapi menggunakan pengalamanku untuk meyakinkannya tentang cintaku, dan kami sepakat untuk menikah," kata Dore menjelaskan caranya melamar Safia.

Menurut wartawan BBC Mohammed Olad Hassan, penikahan itu berlangsung di Kota Guriceel, dan digambarkan oleh sejarawan Somalia itu pertama kali terjadi.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved