Pilkada Lampung Selatan 2020

Nanang Ermanto Gandeng Pandu, Tony Eka Candra Santai

Bakal calon bupati Lampung Selatan Tony Eka Candra alias TEC santai menyikapi konstelasi politik yang menghangat menyambut Pilkada 2020.

Tribunlampung.co.id/Kiki
Nanang Ermanto menghadiri Rakerda PDIP di Hotel Sheraton, Bandar Lampung, Sabtu (29/2/2020). 

Balon bupati Lamtim yang juga bupati Lamtim saat ini, Zaiful Bokhari, mengungkap ada dua pilihan untuk posisi balon wakil bupati. Keduanya telah terdaftar sebagai balon wakil bupati di PDI-P.

"Ya 'kan ada dua nama di PDI-P. Ada Pak Siswanto (camat Gunung Pelindung, Lamtim) dan Pak Sutono (mantan sekretaris Provinsi Lampung). Tapi memang ini belum bisa dipastikan karena belum ada rekomendasinya," jelas Zaiful.

Kendati demikian, ia menyatakan siap berpasangan dengan siapa pun di antara dua opsi itu. Ia pun menyerahkan keputusan sepenuhnya kepada PDI-P.

"Saya pikir, dua sosok itu sama saja. Yang penting partai menyetujui," kata Zaiful yang menggantikan Chusnunia Chalim sebagai bupati sejak 18 Juli 2019.

Anna Tawarkan Koalisi

Balon wali kota Metro Anna Morinda menawarkan partai partai di Metro bergabung membentuk koalisi bersama PDI-P.

"Kami membuka diri kepada teman-teman partai untuk berkoalisi. Sejauh ini, hubungan dengan ketua ketua partai baik. Tapi, belum ada partai yang ke mana-mana (menetapkan rekomendasi) hari ini," ujar seusai menghadiri Rakerda PDI-P.

Bersama PDI-P, wakil ketua DPRD Metro ini dipastikan bisa maju Pilkada Metro bersama balon wakil wali kota Fritz Akhmad Nuzir. Pasalnya, jumlah lima kursi PDI-P di DPRD Metro telah cukup untuk mengusung pasangan calon dari syarat minimal enam kursi.

"Kami tegak lurus dengan partai. Jami dengan PDI-P sudah cukup. Tapi, tetap bagaimana kami membuka seluas-luasnya (peluang koalisi) untuk membangun Metro," katanya.

Gelombang Kedua

Rakerda PDI-P Lampung berlangsung secara tertutup, Sabtu. Seusai rakerda, Ketua DPP PDI-P Bidang Organisasi Sukur Nababan menyatakan saat ini DPP terus berkonsolidasi dengan DPD PDI-P Lampung serta DPC kabupaten/kota. Setelah proses konsolidasi bersama DPD provinsi selesai, jelas dia, rekomendasi akan turun.

"Gelombang kedua, 80 persen rekomendasi akan keluar. Tujuh (kabupaten/kota, minus Metro) lagi saat ini sedang konsolidasi dengan DPD untuk lebih menyolidkan balon-balon yang mendaftar di PDI-P," terangnya.

Terkait apakah PDI-P sudah setuju dengan pilihan "pasangan" balon kepala daerah, Sukur menyatakan penentuan balon wakil kepala daerah merupakan kewenangan partai. Ia pun menegaskan jika balon kepala daerah tidak mengikuti keputusan partai, maka PDI-P bisa saja tidak akan mengusung balon tersebut.

"Kami harus bersinergi dengan balon kepala daerah. Memang kami tidak bisa memutuskan wakil sepenuhnya. Tapi, tetap komunikasi. Dari seluruh informasi yang kami dapat dari DPC dan DPD, nanti kami olah sehinga kami akan memutuskan. Kalau (balon) tidak setuju, ya tidak kami calonkan," tandasnya.

Sementara Ketua DPD PDI-P Lampung Sudin kembali meminta para balon kepala daerah membawa rekomendasi partai lain. Sampai saat ini, ungkap dia, belum ada balon kepala daerah yang membawa bukti otentik rekomendasi partai lain. Termasuk rekomendasi dari Partai Hanura untuk Nanang Ermanto dalam Pilkada Lamsel.

"Sampai hari ini, saya belum lihat ada bukti otentik rekom Hanura itu. Kalau ada, sudah saya kasih tahu ke DPP," katanya. (Tribunlampung.co.id/Kiki Adipratama)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved