Kabar Artis
Ranu Manduro yang Dikagumi Via Vallen Ditutup
Rekan Nella Kharisma pun mendatangi lokasi dan membuat Video TikTok yang langsung viral.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Video TikTok Via Vallen di Ranu Manduro, Mojokerto, Jawa Timur sempat viral. Tapi kini, objek wisata yang dikagumi artis sprofesi Nella Kharisma itu malah ditutup.
Ya, objek wisata Ranu Manduro di Mojokerto membuat Via Vallen terkesima.
Rekan Nella Kharisma pun mendatangi lokasi dan membuat Video TikTok yang langsung viral.
Tak hanya membuat Video TikTok di Ranu Manduro viral, rekan Nella Kharisma, Via Vallen juga membuat Pemkab Mojokerto berkomentar.
Berikut komentar rekan Nella Kharisma, Via Vallen saat berada di Ranu Manduro hingga membuat Video TikTok.
Via Vallen dibuat kagum oleh keindahan Ranu Manduro di Mojokerto.
Via pun melontarkan saran dan harapan agar padang rumput bekas tambang galian C itu menjadi objek wisata yang keren.
Hal itu dikatakan Via Vallen melalui akun Instagramnya @viavallen.
Dia mengunggah video saat menjelajah Ranu Manduro. Dalam video bergaya ngevlog itu, dia menyampaikan harapannya ke Pemkab Mojokerto.
"Semoga aja Pemerintah Kabupaten Mojokerto bisa melihat potensi wisata ini dan mengembangkannya. Sehingga bisa menjadi tempat wisata yang benar-benar keren," kata Via seperti yang dilihat detikcom, Sabtu (29/2/2020).
Pedangdut bernama asli Maulidia Octavia ini menilai, Ranu Manduro mempunyai potensi untuk menjadi objek wisata yang keren.
"Karena potensi alamnya di sini emang udah bagus banget. Tinggal dikembangin lagi menjadi lebih bagus. Ranu Manduro keren. Sumpah ini keren banget tempatnya," terangnya.
Sementara dalam caption video yang dia ungggah di Instagram, Via Vallen menyampaikan saran untuk pengelolaan Ranu Manduro.
Dia menyarankan pemerintah tidak merusak pemandangan di Ranu Manduro dengan bangunan.
"Semoga tempat ini segera mendapatkan perhatian dr pemerintahan setempat untuk dikembangkan. Melihat potensi alamnya yang sudah sangat luar biasa. Bukan mengubahnya dengan bangunan2 yg merusak pemandangan, tapi memberi sedikit sentuhan agar terlihat semakin indah. Aku negebayangin ada buble2 raksasa yg di dalamnya ada kursi lucunya. Jd bisa sambil nongkrong2 cantik biar lebih feeling good," tulis Via Vallen.
Ya, Via Vallen sempat merekam video kunjungannya ke Ranu Manduro kemudian diunggah ke akun media sosial Instagram @viavallen.
Ia terlihat mengenakan jaket jeans warna biru dibonceng motor mengelilingi kawasan padang savana Ranu Manduro.
Via Vallen memuji keindahan pemandangan di padang savana Ranu Manduro. Ia berharap kepada Pemkab Mojokerto dapat memanfaatkan potensi wisata di tempat ini.
"Tapi memang sih tempat ini bagus banget semoga saja Pemerintah Kabupaten Mojokerto bisa melihat potensi wisata ini dan mengembangkannya sehingga bisa menjadi tempat wisata yang benar-benar luar biasa keren,"ujar Via Vallen dalam akun Instagramnya.
Via Vallen juga sempat menuliskan pada postingan tersebut.
"lki tah sing jarene feeling good iku reeekk (Inikah yang katanya feeling good itu). Tapiii ancen wapikkk (Tapi memang sangat bagus).
Semogo tempat ini segera mendapatkan perhatian dari pemerintahan setempat untuk di kembangkan, melihat potensi alamnya yang sudah sangot luar biasa.
Bukan merubahnya dengan bangunan-bangunan yang merusak pemandangan, tapi memberi sedikit sentuhan agar terlihat semakin indah.
Aku ngebayangin ada buble-buble raksasa yang di dalemnya ada kursi lucunya.
Jadi bisa sambil nongkrong cantik lebih feeling good.

Unggahan Via Vallen di akun Instagram selama 10 jam tersebut telah ditonton 1 juta lebih oleh viewers.
Nasib Ranu Manduro Kini
Tengah viral, lokasi wisata Ranu Manduro alias wisata Feeling Good di Dusun Manduro, Mojokerto yang disebut mirip New Zealand kini ditutup.
Indahnya pemandangan Ranu Manduro yang sempat viral, kini ditutup untuk umum.
Banyak pengunjung yang ingin menikmati pemandangan alam Ranu Manduro.
Wisata Feeling Good terlihat indah di musim penghujan ini.
Pasalnya, banyak tanaman yang tumbuh subur dan mewarnai lokasi tersebut sehingga berwarna hijau segar.
Ranu Manduro yang terletak tepatnya di Dusun Manduro, Desa Manduro Manggung Gajah, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur ini ditutup untuk umum sejak Jumat (28/2/2020).
Lokasi ini sebenarnya bekas pertambangan PT Wira Bumi.
Padang savana penuh kesegaran tersebut ditutup oleh pemilik lahan.
Lokasi ini sempat viral dan mengundang banyak orang untuk datang dan menikmati pemandangan 'hijau' tersebut.
Banyak netizen yang menyebut Ranu Manduro dengan sebutan 'Feeling Good'.
Hal ini dikarenakan video yang memperlihatkan keindahan tempat mirip New Zealand tersebut menggunakan backsound lagu yang kini juga tengah viral.
Lagu tersebut milik Surfaces dengan judul Sunday Best.
Hal tersebut yang membuat Ranu Manduro memiliki julukan lain yakni wisata Feeling Good.
Komika Dodit Mulyanto pun ikut menanggapi video yang memperlihatkan suasana wisata yang penuh dengan 'lautan manusia' tersebut.
Melalui sosial media Twitter pribadinya, ia menyayangkan lokasi wisata yang hijau tersebut tak seindah sedia kala.
Komika yang terkenal sering membawa biola ini mengunggah empat video kondisi Ranu Manduro yang penuh sesak pengunjung yang datang.
Ia juga mengomentari kondisi terkini Ranu Manduro yang tercemar dengan adanya bangunan terpal dan galvalum.
Komika 34 tahun ini juga menyertakan sebuah cuitan di video yang diunggahnya tersebut.
"#mesaknefeelinggood, apik-apik ijo malah ketambahan terpal, pemudik karo bangunan galvalum," tulis Dodit.
Dilansir dari Surya.co.id, wisata Feeling Good yang viral tersebut kini telah ditutup oleh pemilik lahan.
Pada papan pengumuman yang terpasang, tertulis 'Dilarang Keras Wilayah Pertambangan Tanpa Izin'.
Kepala Desa Manduro Manggung Gajah, Eka Dwi Firaansyah, membenarkan bahwa kawasan padang savana tersebut ditutup oleh pemilik lahan.
"Iya ditutup (PT Wira Bumi, Red)," ujarnya singkat saat dikonfirmasi SURYA.co.id, Minggu (1/3/2020).
Menurutnya, warga telah berkomunikasi dengan pemilik lahan agar berkenan membuka kembali kawasan Ranu Manduro alias Feeling Good tersebut.
Warga berkomunikasi dengan pemilik lahan demi kepentingan warga sekitar.
Pasalnya, dengan banyaknya pengunjung, warga sekitar dapat menuai penghasilan.
"Saya masih bantu warga minta izin perusahaan di Surabaya," ungkapnya.
Belum ada keterangan resmi dari pemilik lahan terkait penutupan kawasan Ranu Manduro yang merupakan bagian dari bekas area pertambangan tersebut.
Penutupan ini berselang satu hari setelah tim Divisi Pariwisata dari Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Pemkab Mojokerto yang meninjau langsung ke lokasi Ranu Menduro.
Kepala Disparpora Kabupaten Mojokerto, Amat Susilo, menjelaskan bahwa Pemkab Mojokerto bukan yang menutup kawasan Ranu Manduro tersebut.
"Itu bukan dari Pemkab Mojokerto keliatannya (Penutupan, Red) yang punya lahan," jelasnya.
Ia mengatakan, dari hasil kajian di lapangan pihaknya memastikan bahwa lahan Ranu Manduro ini merupakan milik perusahaan swasta.
"Iya mas itu ternyata lahan milik swasta kalau dijadikan tempat wisata ya terserah saja namun agar segera diurus perizinannya," terangnya.
Masih kata Susilo, pihaknya tidak melarang ada masyarakat maupun pengunjung yang berada di Ranu Manduro.
Terpenting, mereka harus waspada dan berhati-hati lantaran tempat itu merupakan lokasi bekas tambang.
"Untuk pengunjung juga harus hati-hati karena bekas galian dikhawatirkan tanahnya masih labil apalagi sekarang cuaca hujan masih ekstrem," celetuknya.
Ditambahkannya, pihaknya juga memberikan kesempatan seluas-luasnya dan mempersilahkan dari yang bersangkutan bermaksud membuka lokasi itu menjadi tempat wisata.
Pemkab Mojokerto secara internal untuk sementara tidak menutup tempat ini kecuali ada yang keberatan dan melanggar aturan.
"Terserah yang punya lahan kalau akan dijadikan wisata harus mengurus perizinannya," tandasnya.
Berikut video penampakan Ranu Manduro :
(TribunStyle.com/Nafis Abdulhakim,Surya.co.id/Alif Nur Fitri Pratiwi)
Artikel ini telah tayang di banjarmasin.tribunnews.com