Anggota TNI Iskandar Zulkarnain Tewas Diserang Gajah Liar

Tadi saya mendapatkan info kalau saat ini jenazah masih diperjalanan, dan kemungkinan akan dikebumikan besok di Desa ini

Editor: taryono
tribun sumsel
Anggota TNI Iskandar Zulkarnain Tewas Diserang Gajah Liar 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Seorang anggota TNI yang bernama Iskandar Zulkarnain alias balok gugur saat bertugas di Kecamatan Air Sugihan, Kabupaten OKI, Sumsel.

Sertu Iskandar meninggal dunia akibat diserang gajah liar, Rabu, (4/3/2020).

Romli Kepala Desa Sei Kedukan membenarkan kalau anggota TNI tersebut merupakan warganya.

Ia menambahkan disini Zulkarnain sempat tinggal di rumah mertuanya yaitu di RT 12.

Zulkarnain kemudian pindah ke Tanah Mas bersama anak dan istrinya.

Anggota TNI Ditemukan Gantung Diri di Rumah Orang Tua

Sudah Mengaku sebagai Tentara, Anggota TNI AD Tetap Dikeroyok Puluhan Preman Pasar

Anggota TNI AD Dikeroyok dan Disekap Puluhan Preman Pasar

"Tadi saya mendapatkan info kalau saat ini jenazah masih diperjalanan, dan kemungkinan akan dikebumikan besok di Desa ini yaitu di TPU Bawa Kabung RT 14 Dusun 3 Desa Sungai Kedukan Banyu Asin," ujarnya.

Ia menambahkan beberapa waktu lalu Zulkarnain pernah mengajak anaknya ke kantor Desa untuk melengkapi berkas karena anaknya ingin mengikuti tes polisi.

"Pada saat Zulkarnain dan anaknya datang ke kantor saya, tidak menunjukan atau mengisaratkan kalau dirinya akan mendapatkan musibah seperti ini,"

"Saat itu ia datang seperti biasa masuk menyapa saya dan sempat mengobrol sambil tertawa," katanya.

Diketahui saat ini semua keluarga korban berangkat ke Tanah Mas untuk melihat keadaan jenazah.

Sertu Iskandar (49) anggota TNI yang bertugas sebagai Babinsa, meninggal saat menjalankan tugas membantu masyarakat.

Sertu Iskandar gugur saar menghalau seekor gajah yang masuk pemukiman di Dusun Belati Desa Banyubiru Kecamatan Air Sugihan Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Rabu (4/3/2020).

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumsel, Genman Hasibuan mengatakan gajah tersebut diduga terpinggirkan dari kelompoknya.

"Tentunya perlu dilakukan pengkajian lebih dalam untuk mengetahui kenapa gajah tersebut bisa terpinggirkan dari kelompoknya," kata Genman saat dikonfirmasi.

Lebih lanjut dijelaskan, di Kecamatan Air Sugihan OKI memang terdapat Kantong Simpang Heran Sugihan yang merupakan populasi gajah terbesar di wilayah Sumatera Selatan.

Hal ini tidak terlepas dari cukup banyaknya jumlah populasi gajah di kawasan tersebut.

Berdasarkan data di BKSDA Sumsel, ada sekitar 120 hingga 130 individu gajah di sana.

"Jadi memang konon dulunya daerah sana merupakan habitat dari gajah. Tapi sekarang sudah mulai berubah jadi pemukiman dan perkebunan warga.

Dan bisa jadi juga, lokasi kejadian berada di jalur lintas yang dulunya sering dilewati oleh gajah yang berada disana," ujarnya.

Dikatakan Genman, persoalan bagi satwa liar saat ini adalah habitatnya yang telah terfragmentasi (terbagi).

Hal ini tidak terlepas sebagai dampak dari pembukaan lahan secara besar-besaran yang kerap kali dilakukan warga.

"Dan akibatnya, habitat satwa liar jadi terfragmentasi (terbagi) dalam bentuk kecil-kecil. Hal ini menjadikan populasi mereka terdesak. Dan persoalan ini bukan hanya dialami populasi gajah atau harimau saja, tapi semua hewan liar," ujarnya.

Maka dari itu, kata Genman, pihaknya yang turun ke lokasi kejadian, masih mengamati dan menelusuri penyebab jatuhnya korban jiwa dalam kejadian ini.

"Kita juga tidak bisa langsung mengambil kesimpulan bahwa gajah tersebut mengamuk. Harus diselidiki dulu, apa penyebab dan kondisi yang terjadi saat itu.

Untuk itu, tim sudah kita turunkan di lapangan guna mendalami kejadian tersebut," tuturnya.

Artikel ini telah tayang di sumsel.tribunnews.com

Sumber: Tribun Sumsel
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved