Tribun Bandar Lampung

Pemuda Bandar Lampung Sukses Ciptakan 3 Mesin Pertanian Digital, Sempat Kurang Dana sampai Berutang

Keinginan untuk membantu petani, mendorong Pemuda Bandar Lampung Dian Prayogi mendirikan PT Habibi Digital Nusantara.

Penulis: Jelita Dini Kinanti | Editor: Reny Fitriani
Dokumentasi pribadi
Dian Prayogi (baju hitam) memegang Habibi AWS. Pemuda Bandar Lampung Sukses Ciptakan 3 Mesin Pertanian Digital, Sempat Kurang Dana sampai Berutang 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Keinginan untuk membantu petani, mendorong Dian Prayogi mendirikan PT Habibi Digital Nusantara.

Sebuah perusahaan yang memproduksi Habibi Dosis Pump (mesin peracik dan pembuat pupuk otomatis), Habibi Garden Sensor (sensor untuk mendata kebutuhan pupuk), dan Habibi AWS (untuk prediksi curah hujan dan hama)

Saat dihubungi Tribunlampung.co.id melalui sambungan telepon, pria kelahiran Bandar Lampung 12 November 1989 itu mengatakan, keputusannya untuk mendirikan PT Habibi Digital Nusantara, banyak disayangkan banyak orang.

Sebab keputusan itu terbilang nekat, karena sebelum mendirikan PT Habibi Digital Nusantara Dian bekerja di sebuah perusahaan perminyakan dengan gaji puluhan juta sebulan.

Tapi Dian tetap gigih dengan keputusannya, karena Dian mendirikan PT Habibi Digital Nusantara agar bis membantu para petani.

Gelar Garage Sale Bantu Pedagang, Komunitas Ketimbang Ngemis Lampung

Istri Pejabat Lampung hingga Anggota DPD RI Main TikTok, untuk Hiburan dan Ciptakan Kreativitas

BREAKING NEWS Fuso Bermuatan Pakan Sapi Tabrak Pembatas Flyover MBK

Lawan Virus Corona di Kedaton, Eva Beri Resep Ramuan Herbal

Sebelum mendirikan PT Habibi Digital Nusantara, Dian melakukan riset selama satu tahun di tahun 2016.

Setelah riset sukses dilakukan, baru pada tahun 2017 PT Habibi Digital Nusantara didirikan di Gading Regency Bandung.

Di perusahaan itu dirinya bersama dengan karyawan memproduksi Habibi Dosis Pump, Habibi Garden Sensor, dan Habibi AWS.

Dian menjelaskan, Habibi Garden Sensor untuk mendeteksi kebutuhan pupuk tanaman.

Saat sudah diketahui berapa kebutuhan pupuknya, Habibi Dosis Pump akan meracik dan menyiram pupuk ke tanaman itu otomatis sesuai dengan kebutuhan pupuk tanaman itu.

Ketika pupuk yang disiram sudah sesuai, Habibi Dosis Pump berhenti otomatis menyiram pupuk.

Tapi Habibi Dosis Pump juga dapat dibuat jadwal untuk menyiram pupuk dan bisa juga dibuat manual menyiram pupuknya. Tergantung dengan keinginan petani

Sedangkan Habibi AWS untuk memprediksi hama pada tanaman.

Setelah hama ditemukan, petani bisa langsung mengatasi hama tersebut dengan cara manual.

Selain itu Habibi AWS juga bisa untuk memprediksi curah hujan enam bulan kedepan.

Sehingga petani bisa menentukan tanaman yang cocok untuk ditanam sesuai dengan curah hujan.

Habibi Dosis Pump, Habibi Garden Sensor, dan Habibi AWS pertama kali diuji coba pada lahan yang ditanam tomat beef dan cherry ditahun yang sama dengan didirikannya PT Habibi Digital Nusantara.

Ternyata uji coba berhasil dan hasil panen tanaman itu meningkat hingga 30 persen dalam enam bulan.

Sejak saat itu mulai banyak petani yang menggunakan Habibi Dosis Pump, Habibi Garden Sensor, dan Habibi AWS.

Tapi menurut Dian yang bisa menggunakannya hanya petani yang menanam tanaman hortikultura.

Namun beberapa kendala sempat dialami Dian.

Salah satunya kekurangan dana.

Hingga akhirnya Dian terpaksa berutang ke karyawannya untuk menutupi kekurangan itu.

Karyawannya tidak keberatan, karena Dian mengembalikan utangnya bersamaan dengan gaji.

Kendala itu tidak membuat Dian menyerah. Tahun 2018, Dian mencoba menawarkan Habibi Dosis Pump, Habibi Garden Sensor, dan Habibi AWS coba ke petani-petani yang ada di Kalianda.

Ternyata petani-petani di sana tertarik untuk menggunakannya.

Di tahun 2018 pula Dian berhasil mendapatkan investor dari Hongkong dan Australia.

Di tahun 2019, Dian diundang audiensi Ridwan Kamil.

Sejak audiensi itu, Dian lebih mudah bertemu dengan petani dan sering memberikan penyuluhan petani di Jawa Barat.

Hingga saat ini Habibi Dosis Pump, Habibi Garden Sensor, dan Habibi AWS sudah digunakan petani yang ada di hampir seluruh Pulau Jawa dan Kalianda.

Dian juga pernah meraih prestasi Prestasi, Juara & Ervangelist the nextdev Indonesia 2017, Winner Colab4goods - Singapore 2017, dan winner Global Singtel future maker - Sydney 2018. Kemudian People Choice, Impact Investment Summit - Sydney 2018 dan Top 5 Global Mobile Award - Outstanding contribution for UN SDGs - Barcelona

Salah seorang petani cabai dari Kalianda Edi mengatakan, ia bersyukur bisa memiliki Habibi Dosis Pump, Habibi Garden Sensor, dan Habibi AWS.

Sebab sejak memiliki ketiganya banyak kemudahan yang didapatkan Edi.

Diantaranya dalam pemupukan tanaman yang lebih teratur, dan tanaman tidak rusak karena hama karena begitu ada hama bisa langsung terdeteksi.

Selain itu masa panen tanamannya lebih cepat, hanya dua bulan. (Tribunlampung.co.id/Jelita Dini Kinanti)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved