Ceramah Ustaz Abdul Somad - Virus Corona Ujian atau Azab?

Di dalam tayangan itu, ada jemaah yang bertanya ke Ustaz Abdul Somad mengenai virus corona.

Penulis: Wakos Reza Gautama | Editor: wakos reza gautama
instagram
Ilustrasi - Ustaz Abdul Somad. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Ustaz Abdul Somad memberikan ceramah mengenai sikap seorang muslim dalam menghadapi virus corona

Seperti diketahui virus corona kini menjadi bencana dunia. 

Berawal dari Wuhan China, virus corona menyebar ke berbagai negara. 

Satu di antaranya adalah Indonesia. 

Tercatat ada 2 warga negara Indonesia (WNI) yang terinfeksi virus corona. 

Reaksi Selebgram Cantik Asal Korea Ayana Moon Akhirnya Ketemu Ustaz Abdul Somad di Jakarta

Kadiskes Minta Maaf Kasus Salah Ketik Surat yang Sebut 65 Warga Suspect Virus Corona di Jatim

Download Lagu Religi Nazrey Johani Full Album 10 Lagu Video YouTube MP3

Sosok Jenderal yang Bikin Bangga Ustaz Abdul Somad: Beliau yang Diingat Hanya Masjid

Merebaknya virus corona ini membuat jemaah Ustaz Abdul Somad bertanya mengenai sikap muslim dalam menghadapai wabah corona. 

Ini terlihat dari tayangan YouTube FSRMM TV pada 4 Maret 2020 dengan judul "TANYA JAWAB Terbaru Ustadz Abdul Somad UAS 2020 - C0R0NA Ujian Atau Azab?.

Di dalam tayangan itu, ada jemaah yang bertanya ke Ustaz Abdul Somad mengenai virus corona

"Bagaimana kita bisa membedakan musibah, cobaan, bencana atau azab? Misalnya virus corona yang sedang merebak sehingga dampaknya pada kaum muslimin khususnya kaum muslimin di Indonesia yang tidak bisa umrah," kata Ustaz Abdul Somad membacakan pertanyaan dari jemaah bernama Ridwan. 

Ustaz Abdul Somad lalu mencontohkan dengan penyakit demam. 

"Misalnya saya demam. Dari mana saya bisa membedakan demam saya itu demam menghapus dosa, atau demam laknat atau demam ujian iman atau demam itu.. Dari mana saya bisa tahu?" kata Ustaz Abdul Somad

"Tidak ada yang bisa membedakannya kecuali instropeksi diri," ujar Ustaz Abdul Somad

Ustaz Abdul Somad lalu menyitir hadis Nabi Muhammad SAW.  

مَا يُصِيبُ الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ وَلَا وَصَبٍ وَلَا هَمٍّ وَلَا حُزْنٍ وَلَا أَذًى وَلَا غَمٍّ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا إِلَّا كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ

“Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu kelelahan, atau penyakit, atau kehawatiran, atau kesedihan, atau gangguan, bahkan duri yang melukainya melainkan Allah akan menghapus kesalahan-kesalahannya karenanya”

 "Makanya kita harus husnudzon," pesan Ustaz Abdul Somad

Ia lalu menyebutkan hadis Qudsi

أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي

"Aku sesuai persangkaan hamba-Ku"

"Makanya kalau kita kena penyakit yang pertama husnuzan kepada Allah bahwa sebenarnya Allah ingin membersihkan kita dari dosa-dosa," ujar Ustaz Abdul Somad

Angkat Derajat

Selain membersihkan dosa, penyakit yang datang juga bisa dimaknai sebagai cara Allah mengangkat derajat hamba-Nya. 

Menurut Ustaz Abdul Somad mungkin selama ini amalan kita tidak cukup. 

Maka Allah SWT menurunkan penyakit untuk mencukupkan amalan kita. 

Caranya dengan bersabar ketika menghadapi penyakit. 

"Ketika kita sakit sebenarnya Allah ingin mengangkat derajat kita karena sebenarnya amal kita tidak cukup. 

Maka itu Allah beri ujian supaya amalannya cukup dengan amalan sabar," kata Ustaz Abdul Somad.

Menurut Ustaz Abdul Somad, amalan paling tinggi adalah amalan sabar.  

"Ada amal yang lebih tinggi dari tajahud dari jihad yaitu amal sabar menerima musibah," kata dia.

Laknat Allah SWT 

Penyakit yang datang menurut Ustaz Abdul Somad juga bisa diartikan sebagai laknat Allah.

Menurutnya, Allah menurunkan penyakit karena kita tidak menolong saudara sesama muslim yang mengalami kesusahan seperti di Uighur dan India. 

"Mestinya kau tolong saudaramu yang ada di Uighur, di India, tapi mulutmu diam tak mau menolong," ujar Ustaz Abdul Somad.

"Ketika musibah diturunkan Allah, maka tidak ada cara lain kecuali mohon ampun, minta ampun taubat nasuha kepada Allah SWT," tuturnya lagi.

Karena itu kata UStaz Abdul Somad menyimpulkan, yang bisa membedakan apakah penyakit yang datang itu adalah bentuk ujian, musibah atau azab hanyalah Allah SWT.  

"Yang bisa membedakan hanya Allah dan kita hanya bisa berhusnuzan kepada Allah SWT," tutupnya. 

(tribunlampung.co.id)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved