PSK Online Tewas Mengerikan Setelah Layani Tamu, Rekan Dengar Teriakan Korban
"Yang dua (teman korban) lebih unik karena ditemani sama suaminya. Yang korban ada suami tetapi di Wonosobo," ungkapnya.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Kronologi wanita pekerja seks komersil ( PSK) tewas dibunuh di hotel wilayah Condongcatur, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman pada Kamis, (5/3/2020) dini hari terungkap.
Wanita PSK itu tewas dengan kondisi berdarah-darah akibat luka sayatan/tusukan pisau.
Diduga, sang pembunuh orang dekat korban.
1. Cari pelanggan di hotel
• Muncikari Tawarkan PSK ke Pria Hidung Belang dengan Tarif hingga Rp 1 Juta
• Andre Rosiade Singgung Pendukung Ahok dalam Polemik Penggerebekan PSK
• Ali Booking PSK Rp 2 Juta, Sampai di Hotel Malah Digerebek Polisi

Kasat Reskrim Polres Sleman AKP Rudy Prabowo mengatakan korban berinisial SB (37), warga Wonosobo.
Awalnya, korban bersama dua rekannya, pada Rabu (4/3/2020) siang, check in di sebuah hotel di Condongcatur, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman.
Kemudian, ketiganya mencari pelanggan secara masing-masing melalui media sosial.
"Yang dua (teman korban) lebih unik karena ditemani sama suaminya. Yang korban ada suami tetapi di Wonosobo," ungkapnya.
2. Tak cuma layani satu tamu
Pada malam hari, ketiganya mendapat pelanggan.
Setelah mendapat pelanggan, ketiganya masuk ke dalam kamar.
Selesai melayani pelanggannya, korban menyampaikan kepada rekannya masih ada tamu lagi.
"Korban mengatakan ke temannya masih ada tamu lagi. Kemudian korban masuk kedalam kamar," ujarnya.
3. Korban tergopoh-gopoh lalu tewas

Setelah itu, teman korban mendengar suara teriakan dari dalam kamar.
Teriakan itu merupakan suara korban.
Mendengar suara itu, teman korban bersama suaminya menuju depan kamar.
Namun, pintu kamar tidak bisa dibuka karena terkunci dari dalam.
Teman korban lantas meminta bantuan dari security hotel untuk membuka pintu.
"Ternyata korban membuka pintu sendiri, begitu keluar langsung roboh. Jadi penganiayaan yang menyebabkan matinya orang itu di dalam kamar," ungkapnya.
Menurutnya, saat kejadian, dari luka yang ada, kemungkinan besar korban sempat melakukan perlawanan.
4. Pelaku kabur lewat jendela
Pelaku yang saat itu berada di kamar lantas melarikan diri melalui jendela.
"Pelaku ini melarikan diri lewat jendela, turun melalui tangga AC. Karena di luar (kamar) sudah ramai," urainya.
Korban mengalami empat luka terbuka di leher, satu luka terbuka di punggung, dan satu di siku kanan.
Luka terbuka ini bisa sayatan ataupun tusukan benda tajam.
Dari hasil olah tempat kejadian perkara, di lokasi ditemukan sandal milik pelaku yang tertinggal.
Selain itu, ditemukan juga sebuah belati yang digunakan untuk melukai korban.
"Kalau pelaku terekam CCTV. Diduga orang dekat, apakah dia tamu atau temanya, tetapi yang pasti dia datang sudah tahu kamarnya," bebernya.
5. Pembunuhan berencana
Rudy menuturkan belum mengetahui motif kejadian tersebut.
Namun, pelaku memang sudah membawa belati.
"Yang mencurigakan dia sudah mempersiapkan alatnya itu, apakah ada dendam itu nanti kita dalami lagi," ujarnya.
Sementara itu, Kapolres Sleman AKBP Rizki Ferdiansyah mengatakan, pihaknya sedang mendalami peristiwa tersebut untuk bisa menangkap pelakunya.
"Di handphone kan pasti ada percakapan sebelum datang, kita lagi dalami, mudah-mudahan bisa cepat dapat," ujarnya.
Dari keterangan, korban dan kedua rekannya merupakan pekerja seks komersial yang mencari pelanggan lewat media online.
"Korban beserta dua rekannya, dari hasil keterangan pemeriksaan merupakan pekerja seks komersial online.
Via medsos kemudian bertemu di satu tempat, kemudian ada makelarnya yang melakukan transaksi," ujarnya.
Kompas.com pada Jumat (06/03/2020) sekitar pukul 09.30 WIB, sempat mendatangi hotel lokasi kejadian.
Namun, pihak hotel enggan berkomentar.
Artikel ini telah tayang di surabaya.tribunnews.com