Tribun Bandar Lampung
Tim Robot UBL Sabet 5 Medali Olimpiade Robot se-Sumatera, Rela Begadang hingga Tidur di Kampus
Tim robot UBL berhasil bawa pulang lima medali dalam ajang Olimpiade Robot Teknik Mesin se Sumatera.
Penulis: Bayu Saputra | Editor: Reny Fitriani
Setelah olimpiade ini akan ada kontes robot Indonesia (KRI) dan akan diikutsertakan robot Explorer siger ini.
Lalu medali emas kedua diraih oleh tim Research technology pada kategori tobot Maze Strategy.
Dengan beranggotakan Arif Rahman, Rofik Khusnul Latifah dan Fersa Anderson dari Prodi Informatika.
Pada perolehan medali perak, diraih oleh Tim Himpunan Mahasiswa Teknik Mesin (HMTM) UBL kateegori Maze Point terbanyak.
Dengan anggota Nur Yasin, Fathur Cakra, Batara dari Prodi Teknik Mesin. Lalu peraih perak lainnya oleh Kusut Team untuk kategori Robot Maze Pemula, dengan anggota Ahmad Agung Pratama, Faisal Rais, Rangga Dwi Setra, Prodi Teknik Mesin.
Tim terakhir yakni Tim Garuda untuk kategori Robot Maze Tercepat, dengan anggota Ruth Febrian Sianturi, dan Javandra Savinsaka Prodi Informatika, serta Rio Febriyansyah Prodi Teknik Mesin.
Ahmad Agung Pratama menambahkan mewakili tim robot lainnya mengatakan sangat bersyukur atas perolehan prestasi ini.
Karena semua perwakilan UBL mampu pulang membawa medali, jadi tidak sia-sia bertanding.
“Alhamdullilah dari Tim Prodi Teknik Mesin dan Informatika mampu menjadi juara satu," katanya
Tentunya semua tim telah berusaha sebaik mungkin mempersiapkan kontes ini dengan melakukan latihan rutin bersama tim di kampus UBL.
Diantaranya mulai dari jam 7 sampai jam 22.00 wib malam, bahkan sempat sampai jam 3 pagi pada saat menjelang lomba tidak tidur.
Tak lain semua dilakukan untuk bisa mendapatkan hasil yang maksimal pada perlombaan yang bergengsi tersebut.
Dosen Pendamping, Riza Muhida mengatakan salah satu kualifikasi penilaian perlombaan diantaranya harus melewati dan mengikuti garis.
Serta simpangan dari mulai start sampai finish sesuai dengan arahan dari panitia perlombaannya yang telah ditetapkan.
Memang untuk penilaiannya dilihat dari jumlah simpangan yang dilalui dan kemampuan mencapai garis finish sesuai dengan waktu yang ditentukan.
"Para mahasiswa sangatlah percaya diri dalam mengikuti ajang olimpiade robot ini. Bagi yang belum mendapatkan medali emas maka akan kita genjot lagi serta yang mendapatkan emas untuk dipertahankan," katanya