Pilkada Bandar Lampung 2020
Balonkada Bandar Lampung Tunggu Rekomendasi Demokrat, Budiman: Itu Domainnya DPP
Partai Demokrat menjadi salah satu partai rebutan bagi para bakal calon (balon) kepala daerah (kada) di Bandar Lampung untuk mendapatkan rekomendasi.
Penulis: kiki adipratama | Editor: Noval Andriansyah
Berdasarkan jadwal, Partai Demokrat melakukan Survei pada 1-15 Maret 2020. Kemudian, pada 19-21 Maret hasil survei tersebur aka sampaikan ke DPP Demokrat.
Sebelumnya, Semua bakal calon wali kota di Bandar Lampung kini tengah harap-harap cemas.
Mereka sedang menantikan rekomendasi dari partai politik untuk bertarung dalam ajang Pilkada Bandar Lampung 2020.
Bola rekomendasi memang ada di tangan partai politik, tepatnya pengurus yang ada di pusat (DPP).
Tak pelak, pertarungan berebut rekomendasi di Bandar Lampung menjadi alot.
Hal itu diakui oleh Ketua DPW PKS Lampung Ahmad Mufti Salim.
Ia mengatakan, proses penetapan rekomendasi di Bandar Lampung tergolong sengit.
Pasalnya, hingga kini DPP PKS belum juga menetapkan siapa balon wali kota Bandar Lampung yang akan diusungnya.
"(Rekomendasi) Bandar Lampung ini sebetulnya sudah di DPP ya. Tapi infonya pembahasnya masih alot di DPP," ungkap Mufti kepada Tribunlampung.co.id, Sabtu (7/3/2020).
Apakah ada syarat kader internal PKS menjadi pendamping guna menerbitkan rekomendasi?
Mufti tak membantahnya.
Anggota Komisi IV DPRD Lampung ini menuturkan, DPW PKS Lampung menawarkan tiga kandidat kepada para kandidat wali kota Bandar Lampung.
"Kami terus memperjuangkan kader internal. Kita minta calon wakil dari internal. Ada nama-namanya. Monggo dipilih. Kita terbuka," ucapnya.
Hal sama terjadi di PDI Perjuangan.
Setidaknya ada tiga kandidat yang berpotensi mendapatkan rekomendasi dari partai banteng moncong putih ini.
Setidaknya ada tiga kandidat yang berpotensi mendapatkan rekomendasi dari partai banteng moncong putih ini.
Ketiganya adalah Eva Dwiana, Yusuf Kohar, dan Rycko Menoza.