Pilkada Bandar Lampung 2020

Balonkada Bandar Lampung Tunggu Rekomendasi Demokrat, Budiman: Itu Domainnya DPP

Partai Demokrat menjadi salah satu partai rebutan bagi para bakal calon (balon) kepala daerah (kada) di Bandar Lampung untuk mendapatkan rekomendasi.

Penulis: kiki adipratama | Editor: Noval Andriansyah
Dokumentasi Tribunlampung.co.id
Ilustrasi Ketua DPC Partai Demokrat Bandar Lampung Budiman AS (tengah). Balonkada Bandar Lampung Tunggu Rekomendasi Demokrat, Budiman: Itu Domainnya DPP. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Partai Demokrat menjadi salah satu partai rebutan bagi para bakal calon (balon) kepala daerah (kada) di Bandar Lampung untuk mendapatkan rekomendasi.

Partai besutan Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono ini, termasuk salah satu partai besar yang memiliki 5 kursi legislatif di DPRD Bandar Lampung.

Tak heran, jika semua balon wali kota di Bandar Lampung kini tengah harap-harap cemas menantikan rekomendasi Partai Demokrat untuk bertarung dalam ajang Pilkada Bandar Lampung 2020 atau Pilwakot Bandar Lampung 2020.

Ditambah lagi, kader internal Partai Demokrat pun turut dalam kompetisi politik Bandar Lampung tahun ini.

Sehingga, pertarungan berebut rekomendasi di Bandar Lampung menjadi sengit.

Eva Dwiana di Atas Angin, Perebutan Rekomendasi di Bandar Lampung Berlangsung Sengit

Kasus Corona Meningkat, Pemerintah Batasi Turis dari 3 Negara Datang ke Indonesia

Tarif Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi, Siapkan Kartu e-Toll untuk Pembayaran

KPU Lampung Akan Laporkan Temuan Bawaslu Soal Wilayah Blank Spot ke Pusat

Sulitkah bagi Demokrat untuk menentukan siapa balon yang akan diusungnya?

Ketua DPC Partai Demokrat Bandar Lampung Budiman AS mengungkapkan, tidak mengetahui pasti karena rekomendasi merupakan wilayah pengurus partai yang ada di pusat atau DPP.

"Wah sulit gak ya? itu domainnya DPP," ungkap Budiman AS kepada Tribunlampung.co.id, Sabtu (7/3/2020).

Anggota Komisi IV DPRD Lampung ini menegaskan Demokrat tetap berpegang pada prinsip utamanya.

Yakni, memberikan peluang yang sama kepada semua kandidat yang mengikuti proses penjaringan di Partai Demokrat.

"Jadi gini semua calon punya peluang yang sama. Mekanisme nya kita sudah bangun mau kader internal atau bukan yang kita usung yang bisa membaaa Bandar Lampung menjadi lebih baik," tandasnya

Budiman AS mengungkapkan, sejauh ini proses penentuan rekomendasi masih dalam tahap survei terhadap semua kandidat Wali Kota.

Nantinya, kata Budiman, hasil survei itu akan dirangkum oleh DPP dan akan menentukan rekomendasi kepada balon terabaik.

"Kita sedang survei nanti hasilnya akan diserahkan kepada DPP, setelah itu DPP akan merangkum lagi baru nanti rekom itu akan diberikan kepada calon yang bisa membawa Bandar Lampung menjadi lebih baik," pungkasnya.

Diketahui ketiga balon Wali Kota Bandae Lampung Eva Dwiana, Yusuf Kohar, dan Rycko Menoza telah mengikuti pemaparan visi misi di DPC Demokrat pada Sabtu 29 Februari 2020 lalu.

Berdasarkan jadwal, Partai Demokrat melakukan Survei pada 1-15 Maret 2020. Kemudian, pada 19-21 Maret hasil survei tersebur aka sampaikan ke DPP Demokrat.

Sebelumnya, Semua bakal calon wali kota di Bandar Lampung kini tengah harap-harap cemas.

Mereka sedang menantikan rekomendasi dari partai politik untuk bertarung dalam ajang Pilkada Bandar Lampung 2020.

Bola rekomendasi memang ada di tangan partai politik, tepatnya pengurus yang ada di pusat (DPP).

Tak pelak, pertarungan berebut rekomendasi di Bandar Lampung menjadi alot.

Hal itu diakui oleh Ketua DPW PKS Lampung Ahmad Mufti Salim.

Ia mengatakan, proses penetapan rekomendasi di Bandar Lampung tergolong sengit.

Pasalnya, hingga kini DPP PKS belum juga menetapkan siapa balon wali kota Bandar Lampung yang akan diusungnya.

"(Rekomendasi) Bandar Lampung ini sebetulnya sudah di DPP ya. Tapi infonya pembahasnya masih alot di DPP," ungkap Mufti kepada Tribunlampung.co.id, Sabtu (7/3/2020).

Apakah ada syarat kader internal PKS menjadi pendamping guna menerbitkan rekomendasi?
Mufti tak membantahnya.

Anggota Komisi IV DPRD Lampung ini menuturkan, DPW PKS Lampung menawarkan tiga kandidat kepada para kandidat wali kota Bandar Lampung.

"Kami terus memperjuangkan kader internal. Kita minta calon wakil dari internal. Ada nama-namanya. Monggo dipilih. Kita terbuka," ucapnya.

Hal sama terjadi di PDI Perjuangan.
Setidaknya ada tiga kandidat yang berpotensi mendapatkan rekomendasi dari partai banteng moncong putih ini.

Setidaknya ada tiga kandidat yang berpotensi mendapatkan rekomendasi dari partai banteng moncong putih ini.

Ketiganya adalah Eva Dwiana, Yusuf Kohar, dan Rycko Menoza.

Namun dari ketiganya, sejauh ini Eva Dwiana berada di atas angin.

Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Lampung Bidang Komunikasi Politik Yanuar Irawan mengatakan, berdasarkan hasil survei internal, popularitas Eva Dwiana mengungguli kedua kandidat lainnya.

"Salah satu indikator (rekomendasi) dari PDI Perjuangan ini adalah hasil survei. Sampai hari ini Bu Eva masih kuat hasil surveinya," ujarnya.

Meski demikian, popularitas bukanlah satu-satunya indikator bagi PDIP untuk menjatuhkan rekomendasi.

Yanuar menjelaskan, PDIP memiliki banyak pertimbangan untuk menerbitkan rekomendasi.

Menurut dia, tolok ukur terbesar yakni ideologi membumikan Pancasila di Kota Tapis Berseri.

"Bagaimanapun DPP punya pertimbangan lagi. PDI Perjuangan itu banyak pertimbangan. Bukan soal menang kalah, tapi soal ideologi untuk membumikan Pancasila," tandasnya.

Oleh karena itu, DPD PDI Perjuangan sampai saat ini hanya bisa menunggu keputusan DPP.

"Iya kita tunggu saja. Sampai hari ini rekom itu belum ada," pungkasnya.(Tribunlampung.co.id/Kiki Adipratama)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved