Terungkap Kejamnya Raja Dubai pada Istri dan 2 Putrinya hingga Memilih Kabur ke Inggris

Terungkap Kejamnya Raja Dubai pada Istri dan 2 Putrinya hingga Memilih Kabur ke Inggris

intisari
Sheikh Mohammed al-Maktoum 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Istri penguasa sekaligus orang terkaya Dubai kabur dari rumah karena ketakutan akan dibunuh suaminya hingga melarikan diri ke Inggris.

Tak hanya istri, anaknya pun ketakutan setengah mati dan pernah merasakan kekejaman ayahnya.  

Fakta kekejaman yang dilakukan penguasa Dubai Sheikh Mohammed al-Maktoum terungkap ke publik menyusul persidangan kasus penculikan dan penganiayaan yang menimpa istrinya, Putri Haya.

Sheikh Mohammed al-Maktoum adalah , dan Emir dari monarki absolut Dubai sekaligus Wakil Presiden Uni Emirat Arab. 

Tidak banyak yang tahu, Sheikh ini rupanya memiliki sifat tangan besi dan tidak segan untuk melakukan tindakan kekejaman.

Berjuluk Malaikat Pelindung Sang Penguasa Saudi, Jenderal Pengawal Raja Arab Saudi Tewas Ditembak

Masih Lajang dan Tampan, Yuk Intip Gaya Pangeran Faza Asal Dubai Saat Hadiri Royal Ascot di Inggris!

13 Tahun Jadi TKW di Dubai, Wanita Ini Mampu Beli 3 Apartemen, Ternyata Ini Pekerjaannya

Saking kejamnya, istrinya yang paling muda, Putri Haya, sampai pergi melarikan diri ke Inggris karena ketakutan akan dibunuh oleh suaminya sendiri.

Tidak hanya istrinya yang paling muda, kedua putrinya juga rupanya sampai setakut itu dengan dirinya.

Kedua putri tersebut adalah Putri Shamsa dan Putri Latifa, anak Sheikh Mohammed al-Maktoum dari istrinya yang lain.

Putri Haya membawa kedua anaknya pergi ke Inggris dan bersembunyi di sana setelah ketahui fakta mengenai kedua anaknya.

Namun fakta apa yang diketahui oleh sang Ibu?

Rupanya anak Putri Haya dengan Sheikh Mohammed, Putri Jalila, dikhawatirkan Putri Haya akan dipaksa menikah dengan Putra Mahkota Arab Saudi.

Putra Mahkota Arab Saudi terkenal jahat dengan tuduhan langsung padanya atas pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi.

Putri Jalila akan dipaksa menikah di usianya yang sangat belia, 11 tahun.

Sementara nasib yang terjadi pada Putri Shamsa dan Putri Latifa lebih mengenaskan lagi.

Syekh Mohammed memang terkenal kejam, ia tidak segan-segan lakukan hal mengerikan untuk mengejar kedua anaknya yang bersembunyi di Inggris.

Putri Shamsa diculik oleh bandit di Cambridge pada tahun 2000, dan meskipun ia telah memohon kepada detektif Inggris untuk selamatkan dirinya, para detektif tersebut dibungkam.

20 tahun berlalu, kasus penculikan mengerikan tersebut akhirnya dapat terkuak.

Pengadilan temukan jika ayah Putri Shamsa sendiri, Sheikh Mohammed yang menyuruh bandit untuk culik anaknya.

Kronologi penculikan tersebut bermula dari putri Shamsa disekap oleh para bandit, disuntik dengan obat penenang.

Setelah ia sadar, Putri Shamsa ternyata sudah ditahan di penjara istana Dubai.

Tindakan barbar ini tidak hanya dilakukan Sheikh Mohammed al-Maktoum kepada Putri Shamsa.

Putri Latifa yang juga melarikan diri, juga diculik oleh Syekh Mohammed pada tahun 2018 silam.

Keduanya sekarang menjadi tahanan di penjara istana Dubai sampai sekarang.

Mengapa kasus semengerikan ini baru terkuak sekarang?

Rupanya, pada tahun 2000 silam, Inggris yang saat itu pemerintahannya dipimpin oleh Tony Blair, menutupi kasus penculikan Putri Shamsa.

Partai Buruh pada saat itu mengejar 'kebijakan etis luar negeri'.

Saat ini muncul dugaan jika Sekretaris Luar Negeri Inggris, Robin Cook, secara efektif menutup penyelidikan kriminal penculikan Putri Shamsa.

Namun kemarahan Syekh Mohammed bukanlah tanpa alasan.

Ia telah temukan fakta jika istrinya, Putri Haya, memiliki hubungan gelap dengan bodyguard Inggris.

Putri Haya adalah putri kelahiran Amman, Jordan, yang berpendidikan di Oxford, Inggris.

Bernama lengkap Haya binti al-Hussein, ia menjadi istri keenam Syekh Mohammed.

Ia menjadi sosok liberal bagi monarki Dubai, tetapi atas pemikiran modernnya, Putri Haya memilih mengikuti jalan seperti Putri Shamsa dan Putri Latifa, kedua anak Syekh Mohammed.

Hal ini karena ia mengetahui penyiksaan yang dilakukan suaminya kepada kedua putri tersebut.

Ancaman pembunuhan yang diterima istri keenam Syekh Mohammed tersebut juga sangat banyak, dan berasl dari sang suami sendiri.

Mulai dari ancaman berupa peringatan langsung, ancaman berupa senjata api di ranjangnya, dan beberapa hal lain.

Salah satunya adalah saat anak terakhir Putri Haya, Zayed, dicuci otak oleh ayahnya sendiri jika mereka sudah tidak membutuhkan ibu Zayed lagi.

Putri Haya sampai saat ini membawa kedua anaknya, Putri Jalila dan Zayed ke Inggris.

Ia membawa keduanya pada 15 April 2019 setelah pada 7 Februari 2019 Syekh Mohammed menceraikannya dengan hukum syariah tanpa sepengetahuannya sama sekali.

Sejak saat itu, Syekh Mohammed tanpa ampun mencari dan memaksa Putri Haya kembali ke Dubai untuk dijadikan tahanan atau lebih buruk lagi, dibunuh.

Putri Haya sampai saat ini berada di Inggris, dan pengadilan Inggris sendiri menghadapi kebingungan menghadapi kasus ini.

Pasalnya, Sheikh Mohammed al-Maktoum bukanlah orang sembarangan bagi Inggris.

Ia merupakan teman dekat dari Ratu Inggris dan memiliki aliansi yang baik dengan Inggris. (*)

Artikel ini telah terbit di Intisari

Sumber: Intisari Online
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved