Belajar dari Korea Selatan, Begini Rekomendasi Ilmuwan Diaspora Tangani Corona
Pemerintah melarang demo dan merekomendasikan untuk tidak melakukan ibadah secara bersama-sama di tempat ibadah. Tahun ajaran baru diundur untuk selur
Pemeriksaan COVID-19 ditanggung asuransi nasional, asuransi cover lebih besar untuk pasien yang direkomendasikan oleh dokter.
Saat penyebaran virus meluas, pemerintah membuat hukum berupa denda finansial untuk:
(1) warga yang tidak mau menjalani pemeriksaan,
(2) warga yang keluar rumah (karena harus menjalani karantina sebelum hasil keluar)
Berkaca dari pengalaman penyebaran yang terjadi akibat pasien ke-31 di Korea, ada baiknya denda hukuman ini dapat berlaku sejak awal di Indonesia. Pemerintah mengganti jam kerja PNS untuk mengurangi load transportasi umum.
Pemerintah melarang demo dan merekomendasikan untuk tidak melakukan ibadah secara bersama-sama di tempat ibadah. Tahun ajaran baru diundur untuk seluruh sekolah dari playgroup sampai universitas.
Karena sekolah, termasuk playgroup tutup, ibu-ibu yang bekerja diberikan cuti tambahan untuk dapat menjaga anak di rumah. Kementerian Tenaga Kerja memberi bantuan bagi keluarga yang tidak bisa bekerja karena terkena Covid-19, sebesar 50,000 Won per hari per keluarga.
Bank Korea mensterilisasi seluruh uang yang disetor masyarakat. Pemerintah menutup ekspor masker ke luar negeri dan menyalurkan masker di Korea melalui Kantor Pos dan Nonghyup Mart (milik pemerintah) agar harga dapat terkontrol.
Untuk masker, pemerintah membuat aturan baru sejak 9 Maret, masyarakat hanya dapat membeli di hari yang sesuai dengan tahun kelahirannya, dan masyarakat hanya boleh membeli maksimal dua masker dengan menunjukkan kartu tanda penduduk.
Pemerintah menghukum penyebar hoax terkait COVID-19. Khususnya untuk WNA yang masa tinggalnya perlu diperpanjang pada bulan Februari dan Maret, pihak Imigrasi memberikan perpanjangan secara otomatis hingga 30 April 2020.
Pemerintah menyediakan aplikasi Emergency Ready App. 3. Aktivitas pencegahan dan aksi sosial yang diinisiasi masyarakat Korea Baca juga: Sekolah di Rumah 2 Pekan, ini Konsep Belajar Siswa di Jawa Barat Adanya situs web yang diinisiasi masyarakat Korea berdasarkan data KCDC.
Pihak swasta mendukung pemerintah dengan membuat test kit yang lebih murah dan lebih cepat, dan pemerintah memberikan legal standing untuk hal tersebut. Ibadah dilakukan secara online oleh komunitas keagamaan di Korea.
Konser dan Konferensi dibatalkan oleh penyelenggara. Pihak swasta bekerja dari rumah dan rapat-rapat dilakukan secara online.
Terkait masker, masyarakat Korea umumnya telah memiliki kebiasaan untuk menggunakan masker akibat adanya debu halus yang sering terjadi di musim-musim ini. Sehingga, penggunaan masker sudah seperti menjadi barang wajib bagi masyarakat Korea, terlebih di situasi seperti ini.
Penggunaan masker lebih kepada sebuah sikap untuk menghindari penyebaran penyakit ke orang lain. Pihak perbankan menurunkan bunga pinjaman untuk membantu pengusaha kecil yang terdampak. (Artikel ini telah tayang di Kompas.com)