Salat Jumat dan Berjamaah Ditiadakan untuk Cegah Virus Corona
Hal itu menjadi rawan, kalau masjid kecil kan terdeteksi orangnya dari mana saja, kalau di sini kan orang-oranya setiap hari pasti berbeda-beda
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Shalat Jumat dan shalat wajib berjamaah di Masjid Raya Bandung untuk sementara waktu ditiadakan.
Hal tersebut dilakukan guna mencegah penyebaran wabah virus corona ( covid-19).
Keputusan ini tertuang dalam maklumat berdasarkan surat edaran Gubernur Jawa Barat dan Wali Kota Bandung.
Isi maklumat yang mulai tersebar di media sosial tersebut dibenarkan Pengurus Imaroh Masjid Raya Bandung Muhammad Yahya Ajlani.
"Iya benar," kata Yahya yang dihubungi, Selasa (17/3/2020).
• Harta Orang Terkaya di Indonesia Lenyap Puluhan Triliun Rupiah Dampak Virus Corona
• Cegah Corona, UM Metro Berlakukan Pembelajaran Daring
• Unggah Foto Bareng Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang Kini Kena Corona, Kristina Tulis Ini
Menurutnya, keputusan tersebut dilandasi dari berbagai macam pertimbangan.
"Pertama landasan hukumnya jelas dari kondisi yang sekarang sudah mafhum semua, Gubernur dan Wali Kota sudah mengeluarkan surat edaran, ulama juga mengeluarkan fatwa, kemudian ada landasan normatif dari Al Quran surat Al-Baqarah ayat 185 dan 195, ada juga Al-Anfal ayat 25 kemudian juga dari hadis," kata Yahya
Dikatakan, keputusan ini akan berlaku hingga dua pekan ke depan.
"Dua minggu sesuai anjuran Pemerintah," katanya.
Masih bisa untuk shalat Yahya menjelaskan, Masjid Raya Bandung ini berdekatan dengan alun-alun yang biasa dikunjungi warga dari berbagai daerah begitupun dengan jemaahnya.
Hal tersebut dikhawatirkan berpotensi terjadinya penyebaran corona.
"Hal itu menjadi rawan, kalau masjid kecil kan terdeteksi orangnya dari mana saja, kalau di sini kan orang-oranya setiap hari pasti berbeda-beda, jadi ini upaya antisipasi daripada berbahaya," kata Yahya.
Menurutnya, penutupan ini tidak dilakukan secara total.
Bahkan shalat Dzuhur dan Ashar berjamaah hari ini saja masih dilakukan hanya terlihat tak banyak seperti biasanya.
Warga pun masih bisa mengakses area masjid hanya terbatas.
"Sebenarnya tidak ditutup total, di luar masih bisa untuk shalat, sebelah kiri dan kanan masjid bisa di dalam juga, toilet tetap dibuka cuma tidak dibuka seperti biasa," kata Yahya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com